top of page

ACCEPTANCE AND COMMITMENT - WEEK 5 MARCH 2020

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Apr 1, 2020
  • 4 min read


WARM UP

  • Shalom semua, bagaimana minggu ke 2 ibadah online? apa sih yang kalian kangen dari ibadah Normal yang biasa kita lakukan? (Ajak interaksi anggota COOL)

  • Kalau di lihat dari masing-masing yang kita kangenin kalo ibadah online artinya banyak banget ya hal yang bisa kita syukuri. Bahkan saat kita bisanya cuma ibadah online, cool online kita harus bisa bersyukur dan lakuin dengan sepenuh hati karena tidak semua orang bisa melakukannya.

*Tanya kabar masing-masing anak yang ikut cool online, ajak mereka untuk memperhatikan kalau ada temen cool yang ga ikut cool*


WORD


Satu bulan ini kita sudah full bahas tentang The True Mirror, tentang perspektifnya Tuhan, tentang caranya Tuhan, tentang melihat pribadi Tuhan sendiri. Nah setelah kita puas bercermin itu ada hal yang menjadi bagian kita yang harus kita lakukan, yaitu memperbaiki apa yang salah, bener nggak sih? Kebanyakan kita ketika bercermin tujuannya adalah untuk apa ? Biasanya kalian bercermin pas lagi apa ? (Ajak interaksi anggota cool). Banyak dari kita bercermin untuk melihat apakah penampilan kita sudah rapi atau belum, bersih atau tidak, dst. Setelah mendapatkan jawaban dari apa yang tidak kita ketahui, sesuatu yang salah dari diri kita, apa yang kita lakukan selanjutnya? Pasti membersihkannya.


Artinya ada respon yang kita lakukan setelah kita bercermin, bukan membiarkan keadaan tersebut terus-menerus pada diri kita.


Hal tersebutlah yang harus kita lakukan ketika kita berkata bahwa kita sudah berkaca pada kaca yang benar yaitu Pribadi Tuhan sendiri. Kita datang pada Tuhan dengan keadaan yang beragam, segala macam permasalahan, persoalan, dosa, beberapa ketidak rapian/ketidak bersihan lainnya. Beberapa anak muda berpikir ‘bukankah Tuhan menerima kita apa adanya ? kok kita diminta berubah ?’ yap, correct ! Tuhan menerima kita apa adanya tetapi kita harus tahu bahwa ia mau kita berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Apabila kita pergi ke dokter saya yakin sang dokter menerima apapun keadaan kita. Tidak mungkin sang dokter menolaknya, tapi disaat yang bersamaan ia menginginkan perubahan terjadi yaitu kesembuhan dalam diri kita. Jadi seharusnya kata ‘berubah’ bukan lagi kata-kata asing yang memiliki makna menyerang seolah-olah kita tidak diterima.


Mari pahami kosepnya bahwa kita tidak bisa berubah hanya untuk tujuan diterima, karena usaha apapun yang kita lakukan tidak akan pernah ada habisnya. Kita berubah karena kita sudah diterima terlebih dahulu. Bukan perubahan kita yang menjadikan kita Anak Allah tetapi karena kita adalah Anak Allah oleh sebab itu kita berubah menjadi seperti-Nya. Karena Kejadian 1 : 26a dikatakan "Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita’’ artinya dari awal Kita sudah tau identitas kita sebagai anak Allah makanya hidup harus terus berubah semakin serupa dengan Tuhan. Pada ayat tersebut skenarionya bukanlah kita diciptakan dahulu, kemudian barulah dikatakan "karena dia berkelakuan baik, selalu memberi, dll maka Kita jadikan dia serupa dan segambar dengan Kita". Kedua konsep tersebut adalah hal yang jauh berbeda.


Yohanes 8 : 1 - 11


Suatu hari saat Tuhan Yesus sedang ada di bait Allah, datang sekelompok Ahli Taurat dan orang Farisi membawa seorang perempuan yang kedapatan berbuat zina. Saat itu orang Farisi tidak datang untuk benar-benar menegakan hukum namun untuk mempermalukan baik perempuan tsb maupun Tuhan Yesus. Keadaan perempuan itu mungkin sama seperti hidup kita, kita melakukan kesalahan, dosa tetapi sayangnya yang pertama kita temui adalah dunia sedangkan peran dunia justru semakin ingin menjatuhkan dan mempermalukan kita. Hal yang paling benar adalah datang kepada Tuhan karena ia yang akan membukakan mata kita untuk menyadarkan bukan menghakimi kita.


Pada ayat 6 - 7, orang-orang Farisi terus memaksa Tuhan Yesus untuk menghukum perempuan tersebut. Tapi yang Tuhan lakukan adalah “ Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.


8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”


Tuhan tidak menggunakan kekuaasaan, pengetahuan apapun yang adanya untuk menghakimi. Apakah artinya Tuhan memaklumi kesalahan kita ? tentu tidak, hanya saja pada saat itu Ia mau menghakimi dengan cara yang benar. Ia tahu segala hukum yang ada pada jaman Musa, tapi pada saat itu Ia mau melakukannya dengan cara yang benar karena ahli taurat tidak melakukannya sesuai dengan hukum yang ada.


Tidak sampai situ, setelah Tuhan Yesus berdiri ia melihat tidak ada seorangpun yang tersisa selain wanita tersebut. Masing-masing orang farisi tersebut pergi setelah mendengar apa yang Tuhan Yesus Katakan kepada mereka, karena tidak ada seorangpun yang tidak berdosa. Lalu Ia berkata pada ayat 10-11:


10) Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepapdanya ; “Hai perempuan, dimanakah mereka ? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau ?”

11) Jawabnya : “Tidak ada Tuhan.” Lalu kata Yesus “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”.


Dalam kata lain Tuhan Yesus nggak cuma bilang “Nggak apa-apa” saja tapi Ia menantang Perempuan tersebut untuk berubah, untuk tidak hidup dalam dosa lagi.


Ketika kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan (berkaca dengan kaca yang benar), Ia mengubahkan kita dengan kasihNya. Karena Yesus adalah terang, saat kita mendekat semuanya Tuhan singkapkan, semakin lama semakin berlaku benar, sehingga pada akhirnya kita serupa dengan Kristus. Tuhan membuat kita sadar akan segala kesalahan kita, sehingga kita dapat melihat apa yang salah dan perlu di ubah dalam diri kita. Tuhan mengubahkan dosa dan hukuman mati ke pengampunan dan kehidupan. Ia mengasihi kita tapi mau kita berubah untuk semakin serupa dengan Kristus.


CONCLUSION

  • Tuhan Yesus adalah Allah yang menerima kita apa adanya tapi dia juga ingin kita berubah. Ketika kita bertemu pribadi-Nya (bercermin pada cermin yang benar) kita akan tahu hal apa yang sekiranya harus diperbaiki, harus dibenahi supaya kita semakin serupa dengan Kristus.


PRAYER

Tuhan Yesus terimakasih sudah mengasihi kami apa adanya. karena Tuhan sudah mengasihi kami, kami mau terus diubahkan dari segala hal-hal buruk yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Pimpin kami ya Tuhan supaya semakin serupa dengan Engkau.

  • Berdoa buat kesehatan anggota cool dan keluarga.

  • Berdoa buat Indonesia.

 
 
 

Comentarios


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page