top of page

ALIKE - WEEK 2 APRIL 2020

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Apr 16, 2020
  • 5 min read


WARM UP

Pernahkah kalian melihat sebuah sepatu yang bagus dan kalian mau membelinya? Atau mungkin sebuah baju atau jaket yang super keren dan kalian sangat menginginkannya? Apa yang akan kalian rasakan kalau tiba-tiba kalian mendapatkan barang-barang itu untuk kado ulang tahun kalian? Bukankah kalian akan sangat senang?


Sekarang bayangkan sahabat kalian akan ulang tahun, dan kalian membelikan barang yang sangat istimewa untuk dia sebagai hadiah ulang tahunnya? Bukankah dia akan sangat senang? Bagaimana dengan perasaan kalian? Bukankah kalian juga akan sangat senang setelah memberikan sesuatu untuk sahabat kalian?


Namun saat kita membelikan sesuatu untuk sahabat kita atau untuk orang tua kita, kita pasti mengeluarkan effort. Kita mengeluarkan tenaga, waktu, dan uang. Ada sesuatu yang kita bayarkan dibalik kebahagiaan yang akan diterima orang yang kita kasihi.


WORD


Sama halnya dengan Tuhan, karena Dia begitu mengasihi kita, Dia mau kita bisa hidup dalam kebebasan, kelimpahan, dan hidup bersama-sama dengan-Nya di surga nanti (Yohanes 3:16). Tapi Tuhan tau bahwa tanpa Salib, itu semua tidak akan bisa terjadi. Tidak ada jalan lain lagi. Maka 2000 tahun yang lalu, Dia rela untuk bayar harga untuk memberikan kebahagiaan bagi kita dengan datang ke bumi untuk menebus dosa kita di kayu salib.


Dia rela untuk meninggalkan tahtaNya, dan mengambil rupa sebagai manusia untuk bisa tinggal bersama kita, hidup sebagai manusia, untuk akhirnya mati di kayu salib agar kita bisa hidup dalam kebebasan.


Yesus datang ke bumi bukan hanya sebatas untuk mati di kayu salib. Tapi Dia juga datang dan hidup bersama dengan manusia, dan juga memberikan teladan bagi manusia. Salah satunya adalah teladan dalam pelayananNya. Dia meninggalkan tempat tertinggi untuk datang ke bumi, mengambil rupa manusia untuk melayani manusia di bumi. Dia mau memberikan effort yang terbaik agar kita bisa mendapat kebahagiaan yang terbaik juga.


Tapi seringkali di saat kita sudah memberikan effort yang terbaik kita untuk orang yang kita kasihi, mereka malah bertanya ‘kenapa kamu melakukan hal ini? Aku gak pernah minta kamu untuk kasih ini semua’. Di saat itu, mungkin kita sakit hati, mungkin kita kecewa. Tapi itu adalah effort kita yang terbaik untuk orang yang kita kasihi. Kita mau supaya dia bisa mendapatkan kebahagiaan.


Begitu juga dengan Tuhan. Dia sudah memberikan yang terbaik untuk kita semua, tapi seringkali kita lupa dan malah menanyakan hal yang sama ke Tuhan, ‘kenapa sih Tuhan ngelakuin ini semua? Aku gak pernah minta Tuhan untuk ngelakuin ini semua ke aku’.


Justru Tuhan rela untuk kasih semua yang ada, Dia rela untuk datang ke bumi, mati di kayu salib, supaya kita tidak binasa, dan lebih dari itu, kita bisa mendapatkan hadiah yang terbaik, yaitu persekutuan dengan Dia.


Seringkali orang-orang gak sadar kalau tujuan Tuhan kasih semua ini adalah untuk memberikan hadiah yang terbaik kepada kita. Banyak orang yang gak mau ikut Tuhan, bahkan mereka benci sama Tuhan, hanya karena mereka gak ngerti maksud dan tujuan dari semua hal yang Tuhan sudah lakukan.


Yang Dia mau adalah agar kita bisa bersekutu kembali dengan Dia, karena Dia tahu tempat kita seharusnya adalah bersama-sama dengan Dia, bukan di dunia ini. Kita seharusnya tidak hidup sesuai dengan standar yang dunia berikan, karena kita tidak berasal dari dunia ini. Seharusnya, kita hidup sesuai dengan teladan yang sudah Tuhan tunjukan lewat Yesus Kristus.


Filipi 2 : 5 - 8

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.


Ada point penting yang disampaikan dari ayat di atas. Yesus rela mengosongkan diriNya, untuk mengambil rupa seorang hamba, untuk taat kepada kehendak Bapa agar kehendakNya bisa terjadi. Kehendak Bapa pada saat itu bukanlah pilihan yang ‘enak’ untuk di lalui, ada begitu banyak hal yang harus di korbankan.


  1. Dia melepaskan segala hak yang dimilikiNya (Menginggalkan Sorga, Lahir ke dunia sebagai manusia)

  2. Dia rela hubunganNya dengan Allah Bapa rusak demi menanggung dosa kita.

  3. Dia rela mati untuk kamu dan saya supaya kita tidak binasa.


Dan masih banyak lagi yang harus Tuhan Yesus harus korbankan. Mungkin selama ini kita berkorban waktu untuk doa saja malas, untuk baca alkitab saja berat, untuk membantu orang tua saja terlalu susah, padahal semua itu bisa menjadi cara untuk kita menyelamatkan sekeliling kita. Tuhan Yesus saja yang mengorbankan Nyawanya untuk menyelamatkan kita tidak mengeluh sedikitpun. Mengapa kita megeluh segitu hebatnya?


Ketahuilah, Tuhan memang sudah mati di kayu salib buat kita semua. Tapi Dia nggak pernah minta kita untuk melakukan hal yang sama, tetap menjalankan hidup yang sama. Bahkan Dia gak mau kita ikut mati untuk Dia, tapi justru Dia mau kita hidup untuk Dia. Makanya cukup Aku aja yang mati, supaya kamu hidup untuk Aku -- kata Tuhan.


Hidup untuk Dia berbicara tentang cara kita hidup yang mencerminkan Kristus bagi orang-orang di sekitar kita. Untuk itu, kita harus hidup sesuai dengan teladan yang sudah Yesus berikan semasa Ia hidup di bumi. Firman Tuhan berkata: Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. (minta anggota COOL untuk mengulang-ulang ayat ini)


Jika kita perhatikan lebih dalam lagi mengenai ayat ini, rasanya mudah untuk hanya mengucapkannya berulang-ulang. Tapi jika kita meresapi apa yang dikatakan Rasul Paulus saat itu, ia mengajak kita untuk menaruh pikiran dan perasaan yang ada pada Yesus dalam hati kita. Apa yang ada pada hati dan pikiran Tuhan Yesus? (Ajak anggota COOL merenungkan)


Selama Tuhan Yesus ada di bumi, seluruh pengajaranNya tidak pernah diarahkan untuk keuntungan hidupNya sendiri, atau kelompokNya sendiri, tetapi untuk orang lain. Simpelnya, kita seharusnya tidak bertanya ‘apa yang akan aku dapatkan’, tetapi justru seharusnya ‘apa yang bisa aku lakukan’.


Ketika kita menaruh pikiran dan perasaan Yesus dalam hati kita, kita semakin serupa dengan Kristus

Agar kita bisa semakin serupa dengan Kristus, kita harus rela melepaskan ‘takhta’ kita. Takhta ini berbicara tentang posisi kita yang nyaman, tempat kita yang membuat kita tenang dan serba enak. Dengan melepaskan ‘takhta’ kita, baru kita bisa menggenapi rencana Tuhan dalam hidup kita. Tuhan Yesus meninggalkan surga, kekuasaan, kemuliaan, untuk taat maunya Bapa. Apakah ‘takhta mu hari ini? Kemalasan mu? Game yang begitu berharga ? film yang begitu seru? Apapun itu. Sudahkah waktu santai kita setara dengan waktu kita berlutut bagi keselamatan generasi ini ? sudahkah waktu kita nonton/main game setara dengan waktu kita membangun hubungan denganNya ? sudahkah kita melepaskan semua takhta tersebut dan melakukan keinginan Bapa ?



CONCLUSION

  • Yesus mengajarkan kita dengan memberikan teladan langsung, bahwa untuk menggenapi kehendak Bapa, ada harga yang harus kita bayarkan. Sama seperti Yesus yang rela meninggalkan takhtaNya di surga untuk menggenapi kehendak Bapa, kita juga harus rela meninggalkan ‘takhta’ kita untuk bisa menggenapi rencana Tuhan dalam hidup kita.

APPLICATION

Pertanyaan : selama masa stay at home, biasanya hal apa yang paling sering kalian lakukan di jam 9 malam ? main game? Nonton? Youtube ? apapun itu.

Mau nggak kita komitmen untuk meluangkan waktu di jam 9 malam tersebut untuk berlutut berdoa buat Indonesia agar mujizat Tuhan Turun, agar tangan Tuhan terus memegang Indonesia, agar perekonomian bisa stabil, agar damai sejahtera Tuhan turun dan banyak orang di sembuhkan dari wabah ini. Kita juga berdoa supaya ada terobosan terjadi, supaya anak-anak muda bangkit di tengah-tengah krisis dunia ini supaya amanat agung di selesaikan, yang terakhir agar Tuhan datang segera.

  • Selama 1 minggu kedepan ketua COOL terus ingetin anak-anak di group secara aktif, kalau bisa bagikan apa yang kalian dapat saat berdoa.

  • Jangan lupa ingatkan anak-anak untuk berpuasa.


PRAYER

  • Tolong infokan keseluruh anggota COOL bahwa mulai malam ini sampai waktu yang belum ditentukan kita sama-sama on air jam 9 malam,bersama dengan pasukan doa GBI Rayon 8, pokok doanya dalah :

  • INDONESIA -- DAMAILAH INDONESIAKU

  • Dibebaskan dari Virus Corona

  • Ancaman Resesi Ekonomi Global

  • Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali -- "DATANGLAH KERAJAANMU"

  • Menyelesaikan amanat Agung Tuhan Yesus

  • Kebangkitan Anak-anak muda yaitu Generasi Yeremia

  • Yang Tuhan pakai sebagai Messenger of the 3rd Pentescost:

- Berdoa untuk GBI

- Berdoa untuk Church of God

- Berdoa untuk Oral Roberts University

- Berdoa untuk Evangelical Alliance


 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page