ATTITUDE OF CHRIST - WEEK 3 JUNE 2020
- God's DNA
- Jun 23, 2020
- 4 min read

WARM UP
Pernahkah kita mendengar sebuah kata pepatah “like father, like son” atau dalam kebudayaan Indonesia biasanya disebutkan “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”.

Pepatah tersebut sangatlah menggambarkan bagaimana ternyata kita banyak sekali meniru sifat orang tua kita. Contoh yang sangat nyata adalah biasanya dari cara kita berjalan, berbicara, cara makan, dll. Hal tersebut biasanya merepresentasikan bahwa kita merupakan anak dari orang tua kita karena terdapat kesamaan dalam sikap dan karakter yang orang lain lihat.
Menariknya lagi jika kita berbuat sesuatu yang buruk contohnya menabrak kendaraan seseorang, atau tertangkap mencuri, atau ketahuan berbohong di hadapan orang lain maka biasanya orang lain akan bertanya kepadamu “siapa orang tuamu” atau biasa “siapa yang ajarin kamu kek gini sih”.
Melalui pepatah dan ilustrasi diatas, setiap dari kita dapat melihat bahwa ternyata setiap perbuatan yang kita perbuat itu selalu akan orang lihat dan orang akan bandingkan diri kita dengan orang tua kita. Bahkan ada juga orang yang akan menganggap bahwa orang tua kita gagal mendidik kita saat kita melakukan suatu kesalahan.
Demikian juga predikat saat setiap orang Kristen di panggil sebagai “anak-anak Allah”. Apakah predikat nama tersebut hanyalah sekedar nama buat kita? Atau kita mewarisi sifat-sifat Allah juga?
WORD
“You must have the same attitude that Christ Jesus had.”
Philippians 2:5(NLT)
Kata attitude berasal dari bahasa Yunani yaitu phroneō yang berarti:
Memiliki pengertian dan hikmat yang berasal dari Tuhan
Selaras dengan pikiran Tuhan
Berpihak kepada Tuhan
Attitude/sikap yang Yesus miliki adalah suatu hal yang seharusnya kita kejar. Banyak diantara kita yang terlalu berfokus pada sikap kita kepada sesama tanpa mementingkan bagaimana kita harus mengikuti sikap Tuhan terlebih dahulu sebelum kita dapat bersikap kepada orang lain.
Yesus Kristus adalah pribadi yang sempurna yang harus kita jadikan panutan/teladan. Yesus Kristus memberikan sebuah contoh nyata yang membuat Ia dapat menjadi pencetak sejarah. Pada waktu itu, Paulus mendapati bahwa ternyata jemaat Filipi memiliki sikap dan karakter yang sangat terfokus pada diri sendiri dan sering sekali berdebat dalam sebuah forum (argumentatif). Sehingga yang terjadi adalah banyak sekali perdebatan yang tujuannya hanya untuk diri sendiri. Paulus menolak dengan keras lewat surat kepada jemaat di Filipi agar mereka menaruh landasan karakter mereka kepada contoh yang sempurna yaitu Tuhan Yesus.
Terdapat 3 hal yang kita dapat pelajari dari Yesus:
Humbleness for UNITY (merendahkan hati agar terdapat kesatuan hati)
“karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”
Filipi 2:2-4(TB)
Seberapa banyak argumen karena setiap individu mau ini dan itu, sehingga tidak pernah tercapai sesuatu yang sesuai dengan apa yang Tuhan mau dalam kehidupan orang-orang percaya? “hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia” merujuk kepada kesatuan hati.
Kemudian juga “Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;” menjelaskan bahwa ternyata kerendahan hati kita untuk melayani itu adalah hal yang utama karena Yesus pun demikian juga datang untuk menebus dosa umat manusia dengan kerendahan hati.
Untuk mencapai sikap hati yang unity, kita perlu menyamakan pandangan kita bahwa kita harus memiliki mental melayani sama seperti Yesus melayani. Yesus berfokus pada jiwa-jiwa dan Yesus terus datang melayani banyak orang dan menyembuhkan orang banyak, Yesus tidak berfokus pada diriNya dan kehendak-Nya sendiri melainkan berfokus untuk menuntaskan tugas yang Ia terima.
2. Obidience
“Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”
Filipi 2:8(TB)
Ketaatan kita kepada Tuhan menentukan karakter yang akan muncul dalam hidup kita, kali ini Tuhan Yesus membuktikan ketaatan-Nya kepada perintah Bapa sampai Ia mati. Karena dalam Yohanes 14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”.
Ketaatan kita kepada Firman Tuhan akan membuat kita bertindak untuk melakukan Firman Tuhan, kita tidak hanya mendengar dan merenungkan, akan tetapi kita melakukannya sehingga banyak orang yang melihat bahwa kita hidup dalam kebenaran, bukan pembenaran.
Dan menariknya, ternyata kita harus taat sampai mati dalam melakukan Firman Tuhan. Kita tidak diminta untuk mati bagi Tuhan, tapi hidup bagi Tuhan dan menyebarkan karakter Kristus dalam kehidupan kita!
3. Glorify His Name
“supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!”
Filipi 2:10-11
Hasil dari karakter kita yang sesuai dengan Tuhan Yesus adalah memuliakan namaNya dan memberitakan salibNya. Mari kita sama-sama set hati kita untuk tidak memikirkan kemuliaan bagi diri kita sendiri dan terfokus bagaimana Tuhan di tinggikan dalam kehidupan kita. Selama pandemi ini orang membutuhkan karakter yang serupa dengan Kristus, bukanlah orang yang hanya suka membicarakan firman Tuhan. Orang diluar sana membutuhkan contoh nyata bahwa orang memang bisa benar-benar memiliki sikap yang serupa dengan Kristus (disempurnakan) sehingga orang bisa bertobat lewat omongan maupun tindakan.
APPLICATION
Silahkan diskusi dan tuliskan 3 sikap buruk yang sekarang masih kita miliki (silahkan chat ke ketua COOL), dan buat target untuk menghilangkannya selama 1 bulan kedepan. Kalau sudah di diskusikan, setiap ketua COOL harus mem followup perkembangan dari target tersebut setiap minggunya.
PRAY
Jangan lupa pokok doa ya, ajak anak-anak COOL berdoa!
Topik doanya ini:
- Damailah Indonesiaku
- Dibebaskan dari Covid19
- Ancaman Resesi Ekonomi Global
- Menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus
- Kebangkitan anak-anak muda di Indonesia
- Kedatangan Tuhan Yesus ke 2x
Ajak semua anak cool kita untuk ambil bagian dalam kegerakan Doa ini. As we believe, God is working.
Bapa, terima kasih buat seluruh kebaikan yang Engkau limpahkan atas setiap kami. Kami sangat mengucap syukur kalau kami masih bisa COOL online bersama-sama selama pandemi ini, Tuhan terus melindungi dan menyinari kami dengan kasih karunia sehingga kami terus menerus semakin disempurnakan seperti bejana yang Engkau bentuk Tuhan. Kami relakan hati kami sepenuhnya jadi apa yang Engkau inginkan Tuhan di dalam hidup ini, kami ingin keserupaan dengan karakterMu ya Tuhan. Terimakasih Tuhan dalam nama Yesus Haleluya Amin!
Comments