top of page

ATTITUDE OF GRATITUDE - WEEK 4 JUNE 2020

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Jul 2, 2020
  • 5 min read


WARM UP


Pernahkah kalian di bantu orang ketika sedang melakukan sesuatu? biasanya setelah di bantu akan ada dua hal yang terjadi


  1. Pekerjaan kita menjadi lebih ringan. Ketika hal ini terjadi biasanya secara otomatis kita akan berterimakasih.

  2. Pekerjaan kita malah jadi semakin berantakan. Ketika hal ini terjadi biasanya otak dan hati pasti bertengkar. Secara otak kita akan sebal dan rasanya ingin marah-marah namun hati berkata lain (berusaha untuk menerimanya). Jauh didalam hati kita pasti sebal dan kata “terimakasih” akan menjadi mahal dan sukar dilontarkan.


Hal yang sama pun seringkali terjadi dalam hubungan kita dengan Tuhan. Kita pasti akan langsung mengatakan ‘Terimakasih Tuhan” apabila hari yang kita lalui berjalan dengan baik, semua terasa menyenangkan, ada hal bagus terjadi, dll. Namun hal yang sebaliknya akan kita lakukan (mengeluh, mungkin marah) ketika hari yang kita lalui terasa buruk, terasa tidak menyenangkan, ada hal buruk terjadi, atau bahkan terasa biasa saja.



WORD


Tiga hari sebelumnya kita sudah belajar tentang sesuatu yang disebut dengan “attitude” atau sikap, kita belajar bagaimana attitude yang seharusnya kita miliki, attitude apa yang Tuhan ajarkan, dan kita harus berubah supaya semakin serupa dengan Kristus. Lebih dari berbagai macam attitude yang kita miliki ada satu attitude yang harus kita miliki terus menerus, artinya jangan sampai kita ada di masa kehilangan attitude yang satu ini, yaitu “Bersyukur”.


Bersyukur adalah cara kita menyampaikan rasa terimakasih melalui ucapan maupun tindakan yang kita lakukan. Sayangnya tindakan yang terlihat mudah ini ternyata tidak mudah untuk dilakukan karena cara kita berterimakasih kepada Tuhan masih dipengaruhi oleh perasaan kita. Padahal yang Tuhan Yesus ajarkan tidak seperti itu


1 Tesalonika 5 : 18

mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.


Kita harus tahu bahwa bersyukur dan merasa berterimakasih adalah 2 hal yang berbeda. Rasa terimakasih yang kita miliki adalah sesuatu yang masih dipengaruhi oleh pikiran dan bahkan perasaan kita, terkadang kita lebih percaya kepada perasaan kita dan kemudian baru menentukan apakah kita harus berterimakasih atau tidak. Sedangkan rasa syukur kita adalah bukti kita percaya kepada Tuhan di keadaan apapun. Jadi kitapun harus belajar apakah kita harus lebuh percaya kepada perasaan kita atau kepada Tuhan ? Ketika seringkali perasaan kita menyesatkan kita, Tuhan tidak pernah menyesatkan kita (Amsal 3 : 5-6).


Kita harus belajar bersyukur kepada Tuhan dalam kondisi apapun dalam hidup kita. Karena pada 1 Tes 5 : 18 mengatakan We don’t give thanks for everything, but in everything. Jadi bukan karena kita menerima sesuatu yang baik, yang menyenangkan, memuaskan, atau membuat kita bahagia baru kita bersyukur tetapi apapun itu keadaannya atau apapun yang kita terima, kita harus tetap mengucap syukur karena itu adalah attitude yang benar. Kebenaran biasanya hanya memiliki 2 warna, hitam atau putih, tidak ada abu-abu. Maka jika kita tidak memiliki attitude yang sesuai dengan kebenaran maka kita memiliki sisi lawan dari kebenaran itu sendiri.


Apa yang kita terima akhir-akhir ini? Dampak covid? Harus berada dirumah 24 jam dalam seminggu? Tidak bisa bertemu teman-teman ? kehilangan pekerjaan? Kemana-mana nggak aman? Banyak hal yang sudah direncanakan namun gagal? Berlibur, acara keluarga, wisuda, apapun itu, bahkan masih banyak hal tidak nyaman lainnya yang terus-menerus menerjang kehidupan kita akhir-akhir ini. Apakah kita masih mengucap syukur di semua kejadian tersebut ? atau kita menunggu hal baik terjadi baru mengucap syukur ? kalau begitu kita sedang tidak mengucap syukur tapi hanya sebatas berterimakasih.


Terkadang di masa-masa sulit dalam kehidupan kita, kita harus belajar percaya kepada Tuhan. Belajar untuk terus percaya bahwa Ia yang berdaulat dan memegang kendali. Kita harus mengerti bahwa segala sesuatu (termasuk hal buruk) yang terjadi dapat membuat kita semakin serupa dengan Kristus, ada pertumbuhan disana, ada pembentukan karakter juga, kita bisa terus ditajamkan, asalkan satu yaitu kita terus percaya dan berpegang kepada Tuhan Yesus. Orang yang terus belajar untuk bersyukur adalah seseorang yang memiliki


  1. Kedewasaan Rohani.

Seseorang yang sudah dewasa pasti bisa menempatkan diri jauh lebih baik dari pada seorang bayi atau anak kecil. Apabila ada seseorang yang berumur 17tahun keatas namun apa-apa masih dipengaruhi perasaannya, menangis atau merengek di depan umum, marah-marah ketika ada hal yang tidak disukai maka orang-orang di sekelilingnya akan mengatakan “oh dia belum dewasa”. Tapi ketika seseorang yang bahkan berumur 15 tahun dapat mengontrol emosinya, dapat menempatkan diri dengan baik maka ia akan mendapatkan pujian “wah, dewasa sekali”. Jadi ketika kita memiliki sikap/ attitude yang benar di segala keadaan maka kita adalah orang yang memiliki kedewasaan rohani. Ketika kita bisa bersyukur kepada Tuhan walau mungkin kita ada di masa sulit dalam kehidupan kita, kita sedang bertumbuh karena tindakan kita tidak didasari lagi oleh sekedar perasaan tapi kepercayaan kepada Tuhan.


2. Iman yang diperkuat


Kalau kita terus bersyukur kepada Tuhan Akan apa yang Ia sudah lakukan, sedang lakukan, atau bahkan akan lakukan di kemudian hari akan membuat iman kita semakin kuat. Kalau Tuhan izinkan segala yang terjadi adalah hal baik-baik saja, tidak ada masalah, semua terasa menyenangkan, maka mungkin saja kita tidak memiliki iman yang dilatih supaya menjadi kuat. Di saat keadaan sungguh amat tidak memungkinkan, Abraham memilih untuk tetap percaya dengan janji Tuhan. Disanalah imannya terus dikuatkan (Roma 4:18-20). Ketika kita bersyukur di keadaan sulit dalam kehidupan kita artinya kita sedang mempercayakan diri kita kepada Tuhan melebihi kepada kekuatan kita sendiri.


Ketika kita memiliki sikap yang mau bersyukur, nggak peduli sekecil apapun kejadian dalam hidup kita, mungkin orang anggap itu adalah hal yang ‘biasa’ saja, kita akan terus bersyukur. Apa hal yang biasanya orang anggap biasa dan tidak perlu bersyukur ? kesempatan bangun tidur, masih bisa bernafas, masih bisa bekerja, masih survive dari awal pandemic ada sampai sekarang, masih bisa makan, dll. An attitude of gratitude akan menjaga hati kita untuk terus mengasihi Tuhan. Jika terus menerus dilakukan secara konsisten maka Kita akan memiliki hati yang dapat menjawab kebutuhan orang lain dan diri kita sendiri. Karena orang yang bersyukur tidak merasa kekurangan. Ingatlah, ketika proses menghadang kita, kita bisa memilih apakah kita mau menjadi terpuruk atau menjadi lebih baik. Batu-batu di hadapan kita bisa berupa batu loncatan atau batu nisan kita. Semua itu tergantung pada bagaimana kita membiarkan attitude kita menyikapinya.


APPLICATION

  • Selama 3 minggu kemarin, ketua cool diberikan tugas untuk mencatat 3 sikap buruk yang dimiliki anggota cool yang gendak di ubah. Hari ini lihatlah kembali catatan tersebut dan buat skala apakah bad attitude tersebut sudah berkurang atau belum.


PRAY

Jangan lupa pokok doa ya, ajak anak-anak COOL berdoa!


Topik doanya ini:

- Damailah Indonesiaku

- Dibebaskan dari Covid19

- Ancaman Resesi Ekonomi Global

- Menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus

- Kebangkitan anak-anak muda di Indonesia

- Kedatangan Tuhan Yesus ke 2x

Ajak semua anak cool kita untuk ambil bagian dalam kegerakan Doa ini. As we believe, God is working.


Bapa, terima kasih buat seluruh kebaikan yang Engkau limpahkan atas setiap kami. Kami sangat mengucap syukur kalau kami masih bisa COOL online bersama-sama selama pandemi ini, Tuhan terus melindungi dan menyinari kami dengan kasih karunia sehingga kami terus menerus semakin disempurnakan seperti bejana yang Engkau bentuk Tuhan. Kami relakan hati kami sepenuhnya jadi apa yang Engkau inginkan Tuhan di dalam hidup ini, kami ingin keserupaan dengan karakterMu ya Tuhan. Terimakasih Tuhan dalam nama Yesus Haleluya Amin!

 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page