CHARACTER - WEEK 1 NOVEMBER 2020
- God's DNA
- Nov 5, 2020
- 4 min read

WARM UP
Coba tanyakan kepada diri kita masing-masing *ajak anggota COOL diskusi*
Kenapa saya melakukan apa yang saya lakukan ?
Kenapa dia tidak melakukan hal yang serupa dengan yang aku lakukan ?
Kenapa apa yang saya lakukan ketika situasi A (beri contoh situasi) berbeda dengan dia ?
Apa yang sedang kita pikirkan diatas adalah sebuah perilaku. Perilaku yang muncul yang merefleksikan karakter kita. Karakter adalah kombinasi tertentu pada seseorang yang menjadikannya berbeda dari yang lain. Banyak sekali faktor yang biasa digunakan untuk mengukur sebuah karakter. Perilaku, cara berpakaian, cara berjalan, cara berbicara, dll. Tidak jarang kita cenderung malas bicara sama orang yang ketika menjawab tidak memberikan kesan yang positif (klemar-klemer, lemot, bicaranya lambat, dll). Tidak jarang kita langsung menilai seseorang dari cara ia berjalan atau melakukan sesuatu (kalau jalannya cepat maka ia bisa bekerja dengan cepat, kalau lambat maka tidak cepat). Kita beberapa kali menilai orang yang menghadapi masalah dengan menangis adalah orang yang lemah. Banyak sekali hal yang membuat kita merasa cukup mampu menilai karakter seseorang.
Apakah yang kita lakukan salah ? tidak. Belajar menilai orang dan diri sendiri itu baik, belajar peka dengan keadaan, belajar memahami situasi, itu bagus. Hanya saja kita perlu ketahui bahwa apa yang kita lihat dapat berubah.
WORD
Kalau pembahasan tadi kita berbicara soal sesuatu yang kita lihat saja, disini ada sessuatu yang tingkatnya lebih tinggi lagi yaitu berdasarkan sebuah riset. Pepatah mengatakan like Father like son/ buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Berdasarkan riset, DNA manusia memiliki kemiripan dengan DNA dari beberapa spesies hewan. Lalu, apakah hal tersebut membuat kita jadi memiliki karakter yang sama dengan hewan ?
Ada hal yang lebih penting dari sekedar yang kita lihat atau riset alam , yaitu God’s Word. jadi bukan sekedar apa yang kita lihat “oh dia senyum terus, oh dia selalu diam” yang membuat kita menentukan standar karakter seseorang. Dunia berusaha untuk mencoba menurunkan standar dari karakter Tuhan menjadi sekedar kebaikan. Kebaikan adalah sesuatu yang semua orang bisa lakukan. Dunia bisa memberikan kebaikan kepada kita secara mudah. Dunia berkata bahwa kita cukup untuk melakukan kebaikan. Dunia berkata bahwa kita tidak perlu untuk berdoa, membaca dan memahami Firman, melakukan Firman, tidak perlu repot untuk ikut COOL, datang beribadah. Ketahuilah, kebenaran tidak bisa digantikan hanya dengan kebaikan. Standar anak Tuhan dalam kehidupan bukan hanya sekedar melakukan kebaikan, tapi ada kebenaran didalam hidup. Sebab kebenaran itulah yang menghidupkan. Dan dari kebenaran itulah kita berasal.
“Character is talk about Doing.”
1 yohanes 3:18
(18) Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Kebenaran itu hanya didapatkan dari Tuhan sebab dunia tidak bisa memberikan kebenaran. Ketika kita melakukan segala sesuatu didalam kebenaran maka outcomenya juga merupakan kebenaran. Kebenaran itu membawa kebaikan tapi kebaikan belum tentu membawa kebenaran. Maka, orang yang memiliki karakter Allah adalah orang yang mau untuk berada didalam kebenaran. Apakah setiap hari kita sudah hidup dalam kebenaran ?
Karakter kita dibangun hari lepas hari untuk menjadi milik kita secara personal. Jika kita selalu mendengar Firman tanpa melakukannya, maka karakter Tuhan tidak akan bertumbuh didalam hidup kita. Kita harus menjadi PELAKU bukan hanya pendengar. Banyak orang berkata, “Ah kalau ngomong doang mah gampang, semua pasti bisa. Coba disuruh melakukan, pasti sulit!” Kekristenan itu membutuhkan bukti nyata melalui perbuatan atau tindakan, bukan hanya melalui teori atau perkataan.
Yakobus 1: 22-25
(22) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
(25) Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Kalau kita adalah seseorang yang suka membaca buku, seringkali kita mendapatkan informasi tentang banyak hal. Kita suka membaca buku kesehatan misalnya, hal tersebut tidak akan membuat kita sehat kalau kita tidak melakukan apa yang buku tersebut coba sampaikan untuk kita. Kalau kita sukaa membaca buku atau artikel untuk olah raga menguruskan badan, tidak membuat kita kurus sama sekali walau kita membacanya selama 6 bulan bahkan sampai 1 tahun. Kita harus melakukannya, berolahraga, menjaga makan, mengurangi gula, dan lain sebagainya. Jadi percuma kita mendengarkan firman setiap hari minggu, membaca firman setiap hari tanpa kita melakukan sesuatu.
Firman Tuhan mengatakan bahwa tanpa kita melakukan Firman Tuhan yang kita baca atau kita dengar kita sedang menipu diri kita sendiri. Hari ini, sudah berapa lama kah kita menipu diri kita ? sudah berapa lama kah kita membuang-buang waktu kita dengan tidak melakukan sesuatu yang sesuai dengan Firman Tuhan ? Ketika marah kita diminta untuk memaafkan kita memilih menyimpan kekesalannya sendiri. Ketika kita diminta mengasihin musuh tapi kita malah membenci. Ketika kita diminta menghormati orangtua tapi kita malah membantah. Ketika kita diminta untuk berintegritas di sekolah, kampus, kantor tapi kita malah jadi orang yang sellau melanggar peraturan, mungkin tidak secara langsung tapi secara tersirat. Kita sedang menipu diri kita sendiri.
Mau kah hari ini kita berhenti menipu diri kita sendiri ? berhenti menipu Tuhan ? Dia memiliki ranvangan yang sedemikian besar atas hidup kita, tapi sebelum sampai kepada rancangan itu Dia juga mau kita di proses untuk memiliki karakter yang benar. Agar ketika kita sampai kepada rancangan tersebut, kita sudah siap. The key of Character is about doing.
"Character is talk about the Fruits"
Ketika kita menanam, kita akan mengenali apakah tanaman tersebut adalah karakter yang sehat atau tidak dari buah yang di hasilkan. Apabila buahnya berjamur artinya pohon tersebut sakit dan tidak baik untuk di konsumsi orang. Apakah kita sudah menghasilkan buah yang baik ? bukan hanya terlihat baik namun apakah baik untuk dikonsumsi oleh orang lain di sekitar kita ? apakah kita memiliki karakter yang sehat ? hari ini mari sama-sama kita lihat, bukankah ada baiknya kita membuang sesuatu yang membuat pohon tersebut tidak sehat sejak dini? sebelum tumbuh menjadi pohon yang besar ? Bukankah ada baiknya kita memotong karakter kita yang tidak sehat sebelum kita membiarkannya menjadi sesuatu yang bertumbuh besar dan tidak bisa di kontrol.
Lakukanlah bersama anggota COOL mu, karakter buruk atau tidak sehat apakah yang mau di potong ? tentukan 2-3 karakter buruk yang sering muncul dan praktekan selama 1 minggu kedepan.
Pray
Tuhan terimakasih untuk 1 bulan yang lalu kami belajar soal tujuan hidup, mari pertajam kami di bulan ini secara karakter agar kami memiliki karakter Kristus, karakter yang sesuai dengan tujuan hidup yang sudah Engkau rencanakan. Amin
コメント