top of page

CLOSER - WEEK 1 SEPTEMBER 2019

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Sep 4, 2019
  • 4 min read


WARM UP


Pernahkah kalian mengikuti pertandingan seperti basket atau sepak bola ? atau setidaknya menonton pertandingan tersebut ?


Coba bayangkan, jika sebuah tim bermain tanpa arahan pelatih, kacau bukan ? semua orang di dalam tim sama-sama berbicara atau bahkan diam sama sekali nggak ada yang tahu pasti harus bagaimana. Tapi ada momen dimana para pemain mendekat kepada pelatihnya untuk mendengarkan strategi apa yang akan dimainkan. Man to man kah, main satu kah, dll. 


Ketika tahu strategi yang akan dimainkan para pemain akan jadi punya gambaran atau bayangan kira-kira apa yang harus mereka lakukan, apa fungsi yang harus mereka mainkan kalau sedang menggunakan salah satu strategi. Karena pemain mendengarkan arahan yang jelas keadaan tim akan semakin membaik, setiap orang pun akan berjalan sesuai fungsinya, tidak bingung, dan tidak chaos. Pertanyaan menariknya “kenapa harus mendekat? Kenapa pelatihnya nggak teriak-teriak aja?” Pertama, karena sang pelatih hanya ingin bicara sama timnya, sama pemain yang ia tuju, kalau teriak-teriak tim lawan akan mengetahui strategi apa yang akan dimainkan. Kedua, karena hanya dengan mendekatlah pemain bisa fokus mendengarkan apa yang pelatih katakan. Kalau hanya di lapangan sambil bermain dan pelatihnya teriak-teriak mengarahkan pasti pemainnya akan kebingungan membagi fokusnya kepada pertandingan dan arahan pelatih.


Hal yang sama yang terjadi pada hubungan kita dengan Tuhan. Kita harus mendekat supaya tahu apa yang Ia mau katakan untuk kita lakukan. Ditengah pertandingan hidup kita (di keluarga, sekolah, kampus, kantor, dll), di tengah kesibukan yang kita lakukan, kita harus tetap mendekat sama Tuhan. Kita bertanya kepada Tuhan karena Ia yang tahu gambaran pertandingan kita secara menyeluruh seperti apa.


WORDS


Read: Mazmur 62 :1-3

(1) Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud.

(2) Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.

(3) Hanya Dialah gunung batu ku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.


Hari ini kita akan belajar dari kehidupan seorang Daud. Daud adalah salah satu tokoh Alkitab yang dikatakan memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan. Pada ayat diatas dikatakan bahwa ketika Daud dekat kepada Allah maka ia mendapatkan ketenangan dan keselamatan. Daud tidak mencari ketenangan dan keselamatan tersebut dari orang lain, dari aktivitas lain, dari pelampiasan lain, tapi hanya dengan Allah saja. Banyak dari kita yang tidak sadar akan hal itu.


Anak-anak muda cenderung mengikuti apa yang mereka dengar dan lihat saja, tanpa memikirkannya lebih panjang lagi. Di ajak merokok, ke club, minum, nonton video porno, denger lagu dunia, dan hal-hal lainnya hanya karena satu kata “ketenangan”. Kita mengaku membutuhkan ketenangan tapi tanpa sadar kita terus menjauhi sumber ketenangan yang sejati tersebut. 


Banyak yang beranggapan bahwa, karena Daud seorang Raja, Pahlawan yang mengalahkan Goliath, karena Daud diurapi Tuhan maka dia bisa mendapatkan ketenangan tanpa hal-hal diatas. Padahal Daud sama saja seperti kita. Tapi apa yang membedakan kita dengan Daud? Daud memilih untuk mendekat dan berharap kepada Sang Sumber Ketenangan yang Sejati itu. Sebelum Daud diurapi, mengalahkan Goliath, dan menjadi seorang Raja, Daud punya hubungan yang “dekat” dengan Tuhannya di padang penggembalaan bersama 2-3 domba. Hanya Daud dengan Tuhan.


So, hari ini, mendekatlah kepada Tuhan supaya ketenangan itu yang memenuhi kita. 


Bulan ini, kita akan membahas tentang “Closer” yang artinya adalah “mendekat”, tentunya kepada Tuhan. Kalau kita flashback, 8 bulan sebelumnya kita diajarkan tentang supaya bisa moving forward kita harus belajar untuk meninggalkan masa lalu, dan belajar untuk memahami tujuan Tuhan dalam hidup kita, 4 bulan terakhir ini kita akan fokus kepada tindakan yang akan membuat kita moving forward. 


Ketika kita menjalankan sebuah misi atau tugas hal pertama yang harus kita lakukan adalah “Mendekat” kenapa ? simply, supaya kita bisa mendengar arahan yang jelas dari sang pemberi tugas.


Nuh, sebelum ia membuat sebuah bahtera, yang ia lakukan ialah mendekatkan diri kepada Tuhan, mendengarkan apa yang Tuhan mau untuk ia lakukan. Mungkin terkadang tugas yang diberikan terlihat besar dan sangat mustahil, tapi ketika kita dekat dengan Tuhan maka kita akan merasa tenang dan tetap melakukannya.


Ratapan 3 : 57

"Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan takut!”


Ayat diatas tidak ditulis dengan keadaan Yeremia yang baik-baik saja, atau hidupnya sedang senang-senang saja. Kalau kita baca full satu pasal sudah sangat jelas bahwa Yeremia sedang berada di masa sulit dalam hidupnya, ia mengalami begitu banyak pencobaan. Tapi kita lihat apa yang ia lakukan yaitu “memanggil Tuhan” supaya bisa “Mendekat”. Jadi kita tidak bisa menginginkan kedekatan tanpa kita sengaja melakukan tindakan untuk mendekatkan diri.


Kedekatan kita dengan Tuhan Yesus adalah hubungan yang Active bukan Passive!


Mau dekat? Kita harus memanggil-Nya! Bukan hanya menunggu saja. Memanggil adalah tindakan yang mudah dilakukan tapi bisa menjadi susah di waktu yang bersamaan. Terkadang kita memiliki pride yang terlalu tinggi untuk datang sama Tuhan, sehingga kita terus menerus mengandalkan kekuatan kita sendiri. Coba bayangkan ketika kita sedang mengerjakan sebuah tugas, tapi kita enggan melakukan sebuah tindakan kecil yaitu bertanya “arahnya kemana? bagaimana cara melakukannya? kapan bisa dimulai? apa tujuannya?” apakah kita bisa menyelesaikan tugas yang diberikan? Jika di tarik mundur lagi, apakah kita bisa bertanya jika kita tidak mendekat ? terakhir, apakah kita bisa dekat jika kita tidak “memanggil” ? kita hanya diam berharap orang lain mengerti bahwa kita punya pertanyaan.


Ketika kita berada dekat dengan seseorang, dia mau membisikan satu kata secepat apapun pasti terdengar. Pun pada hubungan kita dengan Tuhan Yesus, orang yang dekat dengan Tuhan yang bisa mendengar suara Tuhan dengan jelas. Kemana kita harus melangkah, apa yang harus kita lakukan, bagaimana caranya kita mencapai apa yang Tuhan inginkan akan kita ketahui jika kita mendekat.


Ketika kita sudah dekat, maka dikatakan “Engkau berfirman : Jangan takut !”, Ia akan menyampaikan pesan-Nya yang spesifik untuk hidup kita.  Percayalah, kita tidak akan mendengarkan jawaban jika kita tidak bertanya. Mungkin akhir-akhir ini kita belum mendapatkan jawaban atas pergumulan hidup kita karena belum bertanya sama Tuhan, kita masih menggunkan pengertian dan kekuatan kita sendiri. 


Filipi 4:7

Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.


Ini saatnya kita untuk mendekat sama Tuhan, melalui apa ? Doa! Baca alkitab! Kita harus terus memulai komunikasi kita dengan Tuhan.


Jangan sepelekan Saat Teduh, Doa, dan Baca Alkitabmu.



CONCLUSION

  • Supaya kita bisa terus berjalan, kita harus tahu arah dan tujuan yang Tuhan inginkan tapi untuk mendapatkan hal tersebut kita harus berada dekat dengan-Nya. Yang harus kita lakukan adalah memanggil-Nya supaya bisa menjadi dekat, dan kemudian Ia akan berbicara kepada kita melalui firman-Nya.


APPLICATIONS

  • Selama satu minggu kedepan ketua cool cek kembali keadaan baca alkitab dan doa semua anak-anak cool. Mulai aktifkan untuk sharing rhema yang didapatkan setelah membaca alkitab di group cool selama 1 minggu kedepan (mau di lanjutkan boleh)


PRAYER

  • Tuhan Yesus, hari ini ajarkan kami semua untuk semakin dekat dengan Tuhan,karena kami mau mendengarkan suaraMu, mendengarkan isi hatiMu, dan apa yang hendak Tuhan lakukan melalui hidup kami. Amen

 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page