top of page

COMA - WEEK 2 APRIL 2021

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Apr 16, 2021
  • 5 min read


WARM UP


Siapa disini yang pernah HPnya Lowbat sampe mati?


Siapa yang pernah lowbatnya tuh sampe HPnya udah nggak mampu lagi nyala dalam waktu yang lama ? ia membutuhkan support agar bisa bertahan nyala lama? Jika tidak ada alat bantu maka hpnya mati tidak bisa di gunakan lagi?


Hari ini kita akan belajar bahwa di antara kehidupan dan kematian ada juga fase yang disebut dengan fase koma, fase dimana kita tidak mampu lagi berdiri sendiri melainkan kita membutuhkan support untuk bertahan.


WORD


Alive adalah sebuah tema yang sangkut pautnya pasti soal hidup, sedangkan ketika kita omongin soal hidup pasti ada satu bahasan lain yang muncul yaitu kematian. Hari ini kita akan sedikit belajar soal kematian. Kalau teman-teman perhatikan di sepanjang satu tahun kebelakang banyak sekali orang-orang yang menyelesaikan pertandingan imannya atau dipanggil Tuhan. Fenomena ini sebenernya udah ada dari sebelum covid tapi kok pas masuk masa pandemi jadi banyak sekali orang yang mengalami kematian tersebut, entah karena memang sedang masa pandemi atau karena usia kita yang bertambah sehingga usia orang-orang di sekitar kita juga bertambah.


Kematian biasanya dikenal di berbagai hal, kematian yang paling sering kita lihat adalah kematian secara klinis dimana jantung seseorang berhenti berdetak dan ia tidak lagi bernafas. Ada jenis kematian yang dimana batang otaknya sudah mati dan membutuhkan alat bantu untuk terus hidup, apabila alat tersebut di dilepas maka ia akan benar-benar masuk fase kematian.


Bagaimana dengan kematian secara rohani/spiritual ?


Kembali kepada kisah Adam dan Hawa, saat itu ketika mereka akhirnya memakan buah yang sebenarnya tidak boleh dimakan, mereka tidak mengalami kematian secara fisik karena pada saat itu di


kejadian 3 :7-8

“Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang”. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyi lah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.


Ketika itu mereka tidak mengalami kematian secara fisik, jantung mereka masih berdetak, masih tetap bernafas, masih bisa berjalan, otaknya masih bisa bekerja memproses informasi padahal Tuhan mengatakan “Kalau kamu memakan buah itu, kamu akan mati”. Sebenarnya apa yang mati ? Kerohanian atau hubungan kita dengan Tuhan. Saat Tuhan tau mereka memakan buah itu akhirnya Tuhan mengusir mereka dari taman eden. Dititik inilah tanda lepasnya hubungan manusia dengan Tuhan. Manusia jauh dari pada Tuhan dan berada di bawah ikatan dosa. Inilah yang kita sebut dengan kematian secara Rohani.


Orang yang mati secara rohani/spiritual belum tentu tidak tahu Tuhan, bisa saja awalnya mereka mengenal Tuhan tapi kemudian mereka mengalami kematian. Orang yang mati secara rohani adalah mereka yang lepas ikatannya dengan Tuhan dan hidup tunduk di bawah kuasa dosa dan tidak memberikan hidupnya untuk tunduk hidup dibawah kuasa Tuhan. Tapi karena Tuhan itu baik dan mencintai kita maka Ia tidak membiarkan hal diatas terjadi begitu saja. Seperti yang sering kita dengarkan sebelumnya bahwa Ia datang ke Dunia untuk mati menebus kita dari dosa agar kita memiliki hidup yang kekal.


Kolose 2:13-15

13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,

14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:

15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.



Karena Tuhan mengorbankan dirinya di Kayu Salib sehingga kita memiliki hidup yang kekal. Tuhan memberikan Rohnya ada didalam kita supaya kita bisa tunduk dan hidup di bawah kuasa Tuhan dan hal tersebut membuat kita “hidup”. Jadi kita tidak hanya sekedar hidup secara fisik tetapi hidup secara rohani. Ada 1 hal yang menarik antara kehidupan dan kematian, yaitu suatu fase yang disebut dengan fase koma. Fase dimana mereka mulai tidak menyadari, tidak sadar akan lingkungannya. Kalau kita sering nonton film kedokteran ada masa dimana seseorang mengalami kecelakaan, mereka dibawa ke emergency room dengan keadaan tidak sadar akan sekitarnya tetapi tidak mati juga. Keadaan ini adalah keadaan yang membingungkan karena mereka belum di nyatakan mati tetapi dikatakan hidup juga tidak. Mereka hanya bisa tertidur di ranjang dan di bantu alat medis tetapi mereka tidak sadar dengan keadaan sekitarnya, mereka kehilangan kesadaran dan justru membutuhkan support dari orang sekitarnya. Makan harus di suapin, bersihkan badan harus di bantu, dll.


Fase koma juga terjadi pada kehidupan kerohanian kita, fase dimana kita merasa nggak fit dengan keadaan rohani kita, kita mulai enggan membaca alkitab, rasanya hampa, males denger firman Tuhan, malas melayani. Orang tersebut sedang ada di kondisi tidak mampu memberi makan dirinya sendiri dan butuh bantuan orang lain untuk memberinya makan. Di momen itu mereka juga tidak sadar akan apa yang mereka lakukan, mereka tidak sadar kalau mereka melakukan dosa sehingga untuk bertobat saja, mereka membutuhkan orang lain untuk mengelap badan mereka. Kalau teman-teman perhatikan banyak sekali orang yang sebelum oandemi sangat rajin baca alkitab, ke gereja, terlihat aktif, dan lain sebagainya tetapi di masa pandemi mereka memasuki fase koma dalam hidupnya, mereka undur dan menjauh dari pada Tuhan. Tidak sedikit dari mereka yang menyalahkan keadaan pandemi, tapi sebenarnya itu hanya alasan. Kita hidup punya kemampuan untuk mengusahakan apa yang kita anggap penting untuk menyambung hidup, i real life kita makan, kita bekerja untuk dapat makan, kita jaga kesehatan jasmani agar kita tetap hidup. Tetapi sedikit dari kita yang melakukannya.


When you entering coma phase, surely you will be dead


Secara medis, orang yang dalam fase koma, kemungkinan dia untuk hidup Kembali sangat kecil, walaupun ada juga orang yang berhasil untuk bangun kembali. Keadaan bangun kembali dari koma itu seperti 1 di banting jutaan orang. Hal tersebut terjadi karena adanya support yang luar biasa dari orang-orang sekitarnya. Kalau kamu lagi merasa koma secara spiritual: imanmu mulai ragu, kamu mulai meragukan tentang kuasa dan mujizat Tuhan, mulai berpikir “tepat ga ya gue memilih Tuhan sbg Juruselamat?” masuk kembali ke komunitas yang support kamu secara spiritual. Orang yang koma secara medis apabila hanya dibiarkan tanpa adanya bantuan dari orang disekitarnya maka kesempatan hidupnya menjadi minim sekali. Sama halnya dengan kehidupan kerohanian kita, kita butuh wadah untuk membantu kita tetap “terbangun”. Ketika orang sedang sakit pun, obat yang diberikan tergantung pada respon tubuh yang dimiliki ketika obat itu diberikan, sama halnya dengan kita ketika kita memiliki respon yg salah terhadap bantuan yang diberikan maka tidak akan bisa membantu kita. Gimana caranya memiliki respon yang benar? Tetap memiliki hubungan dengan Tuhan


The key is Stay close to God.


Lalu apa yang terjadi apabila saya merasa saya sudah dekat sekali dengan kematian, apa yang harus kita lakukan ketika kita kembali lagi ke dosa lama kita?


Baca Yehezkiel 37 : 1- 7


Tulang kering bicara soal kematian yang sudah sangat lama. Dapatkah tulang-tulang itu dihidupkan kembali? Secara logika sangat sukar, tidak masuk akal. Tetapi Yehezkiel menjawab “Ya Tuhan Allah, Engkaulah yang mengetahui”. Ketika YEhezkiel mengatakan hal tersebut, Ia sadar penuh bahwa hanya Tuhan yang benar-benar mengetahui apa yang akan terjadi. Hal yang tidak logis oleh manusia, itu mungkin bagi Allah. Kita tidak tahu kapan kita keluar dari badai yang kita alami, kita juga tidak tahu ketika kita jatuh dalam dosa apakah kita bisa kembali kepada Tuhan? Apakah kita bisa hidup lagi? Well, Tuhan adalah pencipta dan Ia memiliki kemampuan untuk melakukan semua itu. Di Ayat 7 Yehezkiel melihat sesuatu yang sangat menakjubkan dimana tulang-tulang kembali bersatu, memiliki daging dan kulit akan tetapi belum bernafas. Kemudian di Ayat 9 ia bernubuat untuk adanya nafas hidup. Ketika nafas hidup itu ada dan berhembus kembali ke tubuh manusia disitulah momen dia hidup kembali. Nafas hidup bicara tentang Roh Tuhan, hal inilah yang membuat kita kembali ke Tuhan.


Jika kamu sedang dalam kondisi koma, tidak terkoneksi dengan Tuhan, pupus harapan kita harus kembali ke Tuhan, karena melalui kebangkitan-Nya, kita dapat hidup Kembali.


APPLICATION


Ajak anggota Cell Groupmu untuk bersama-sama renungkan:

  1. Siapa sajakah orang orang didalam hidupmu yang telah mati secara rohani?

  2. Kenapa orang orang tersebut mengalami mati rohani?

  3. Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu teman-teman kita?

  4. Buatlah rencana untuk membangkitkan kematian rohani teman-teman kita!

  5. Lakukan rencana yang kalian buat.

 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page