top of page

COMFORT ZONE - WEEK 3 MARCH 2019

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Mar 20, 2019
  • 7 min read


Value :

Comfort Zone-mu akan membatasi dirimu untuk Moving Forward !


Warm Up :


Siapa yang tau tentang fase pertumbuhan kupu-kupu?


Dalam pertumbuhan kupu-kupu, sebelum menjadi kupu-kupu dewasa, ia harus berada dalam fase kepompong. Kemudia kupu-kupu tersebut harus keluar dari kepompong itu dan menjadi kupu-kupu yang indah. Apabila ia memilih untuk tidak keluar dari kepompong tersebut, maka kupu-kupu itu tidak akan menjadi kupu-kupu yang dewasa dan indah.


Atau pernahkah ketika kita main game arcade atau game lainnya, kita hanya main di level yang sama terus menerus? Maka pasti ujungnya game itu akan membosankan, dan menjadi tidak menarik lagi karena kita sudah hafal atas tantangan atau rintangan yang ada pada level tersebut. Maka, kita tidak akan stay di level yang sama dan main terus menerus di level itu bukan? Kita akan lanjut ke level yang berikutnya untuk menghadapi tantangan dan rintangan baru yang lebih besar.


Apabila kita terus berada di standard yang sama terus menerus, di zona kenyamanan kita, maka kita tidak akan bisa maju dan kita tidak akan bisa melihat rencana Tuhan yang lebih besar tergenapi dalam hidup kita. Tuhan mau agar kita keluar dari apa yang membuat kita nyaman, entah kita nyaman dengan dosa, atau dengan standard kerohanian kita, atau nyaman dengan pelayanan kita, atau apapun yang menjadi zona nyaman kita. Tuhan mau kita bertumbuh dan melangkah maju bersama Tuhan agar janjiNya digenapi atas hidup kita.


Word


Baca : Kejadian 19:1-29


Dari ayat yang sudah kita baca, Allah mengutus malaikat-Nya untuk menyuruh Lot pergi meninggalkan Sodom sebab Allah ingin memusnahkan Sodom. Di dalam alkitab tertulis bahwa Sodom adalah tempat yang dipenuhi oleh orang yang sangat jahat dan berdosa pada Tuhan dan Lot tinggal di kota-kota lembah Yordan, dekat dengan Sodom. Jika kita baca di pasal 13, diceritakan bahwa Lot dan Abram berpisah dan Lot memilih untuk tinggal di Lembah Yordan yang banyak airnya, seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesir. Ini berarti tempat dimana Lot tinggal itu sangat subur dan berkelimpahan.


Ketika Allah menyuruh Lot untuk meninggalkan tempat tinggalnya yang dekat dengan Sodom, Lot pun taat dan mengambil keputusan untuk meninggalkan tempat itu. Mungkin pada saat itu, Lot sudah punya tempat tinggal yang besar disana, Lot sudah punya tanah dan lahan yang besar, sudah punya ternak yang banyak. Tempat tinggal Lot pun adalah tempat yang baik adanya, subur dan berlimpah. Tapi, ketika Allah memerintahkan Lot untuk pergi dari tempat itu, pergi dari segala kenyamanannya, dan meninggalkan segala kelimpahannya, Lot memutuskan untuk taat dan mengikuti perintahNya. Ketaatan yang membawa Lot untuk melangkah dari kenyamanannya ini membuat Lot selamat dari pemusnahan Allah atas Sodom.


Ketika kamu memutuskan untuk Taat kepada Tuhan, kamu akan diberkati. "Berkat" bukanlah sebatas materi, tapi juga berkat keselamatan.


Pada waktu itu bisa saja Lot memilih untuk stay dan mengacuhkan perintah Allah untuk lebih mementingkan ego diri nya, lebih mementingkan harta yang ia miliki, maka ujungnya ia akan mati. Sama seperti kehidupan kita, mungkin secara tidak sadar, kita masih stuck di dalam zona kenyamanan kita. Kita terlalu nyaman dan merasa aman dengan kondisi kita saat ini sehingga kenyamanan itu membuat kita merasa terlalu puas. Rasa puas ini yang membuat kita tidak pernah ingin berubah dan berkembang. Rasa nyaman itu pun menjadi barrier, menjadi penjara untuk pertumbuhan kerohanian kita. Hal-hal yang menghambat kita untuk bangun, mengambil langkah dan maju.


Level up tidak bisa dicapai ketika kita membatasi diri kita pada kepuasan zona nyaman kita. Langkah maju tidak bisa diambil kalau kita hanya diam dan tidak berbuat apa apa. Maka tidak heran kalau hidup kita masih mengalami stagnansi, hidup kita tidak pernah berubah dan seakan usaha kita itu sia-sia dan tidak menghasilkan progress apapun.


Semakin lama berada dalam kenyamanan, semakin kita terlena oleh kenyamanan tersebut dan membuat kita mentolerir dosa. Lama-kelamaan kita pun menjadi semakin nyaman dengan dosa. Dosa yang terus memenjarakan kita, menggerogoti hidup kita dan secara tidak sadar, kerohanian kita akan menjadi mati.


Maka hal itu menghalangi kita untuk bisa menemukan panggilan Tuhan dalam hidup kita. Kita tidak bisa maju dan tidak tau apa yang Tuhan mau dalam hidup kita. Yang kita fokuskan adalah kondisi kenyamanan kita saat ini, padahal Tuhan sudah menyediakan rencana yang lebih besar bagi kita di masa depan. Karena kita berpegang pada tingkat kenyamanan kita maka kita melewatkan petualangan yang telah Allah rencanakan.


Zona nyaman itu berbicara tentang diri kita sendiri. Ketika kita memilih zona nyaman kita, berarti kita mementingkan ego kita dibandingkan kehendak Allah dan tujuan Allah dalam hidup kita. Kita lebih memilih untuk mengutamakan kepentingan dan kemauan diri sendiri, mengutamakan kepuasan diri sendiri dibandingkan dengan apa yang Allah mau atas hidup kita. Fokus kita bukan lagi untuk mencapai tujuan yang Allah berikan untuk kita, tapi focus kita adalah memuaskan diri kita sendiri dengan kenyamanan yang kita cari.


Banyak anak muda juga merasa sudah cukup nyaman dengan pelayanannya sehingga pelayanan itu hanya menjadi rutinitas yang tidak menghasilkan pertumbuhan. Merasa bahwa skill yang dimilikinya sudah hebat dan merasa tidak perlu untuk menaikkan standar pelayanan dan standar kerohaniannya. ATAU merasa CUKUP dengan hidupnya dan merasa tidak perlu menaikkan standar diri mereka. Sehingga hal ini yang menjadi penghalang untuk maju dan menjadi penghalang untuk diangkat naik oleh Tuhan dan dipakai oleh Tuhan lebih dahsyat baik dalam pelayanannya maupun dalam kehidupannya. Padahal Tuhan menyediakan hal yang lebih besar didepan asal kita mau memutuskan untuk meninggalkan kenyamanan dan kondisi kita saat ini dan melangkah maju. Maka kita akan melihat rencana Tuhan yang lebih besar, terbuka dan tergenapi atas hidup kita.


Namun, perjuangan kita untuk keluar dari zona nyaman kita baru dimulai ketika kita masuk dalam kehidupan kita. Dalam kisah mengenai Lot ini, Allah mengatakan melalui kedua malaikatnya agar Lot terus berlari jangan menoleh kebelakang dan jangan berhenti dimanapun juga di Lembah Yordan agar tidak mati lenyap. Namun, pada tengah perjalanannya, istri Lot melanggar perintah itu dan ia menoleh ke belakang sehingga ia menjadi tiang garam. Ketika kita sudah memutuskan untuk keluar dari zona nyaman dan berjalan maju, pada tengah perjalanan, kita memutuskan untuk berbalik kepada zona nyaman tersebut. Kita kembali lagi pada dosa yang membuat kita nyaman, kembali pada standard kita yang sebelumnya, kembali merasa puas dengan kondisi yang ada. Kembalinya kita pada zona nyaman kita membuat kita berpaling dari rencana Allah yang besar atas hidup kita. Zona nyaman itu kembali menjadi penghalang kita untuk semakin besar, penghalang kita untuk tau apa rencana Tuhan bagi hidup kita. Seperti istri Lot yang menoleh kebelakang, maka rencana Allah yang besar menanti dirinya didepan tidak dapat tergenapi. Akhirnya ia malah menjadi tiang garam dan mati.


Tuhan memimpin kita untuk keluar dari zona nyaman untuk memperbesar kapasitas kita. Tuhan akan membawa kita kepada hal yang diluar ekspektasi kita dan memberikan kita pada kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih besar. Tuhan memimpin kita untuk keluar dari zona nyaman untuk membuat kita melihat, bahwa Dia akan memakai kita dengan cara yang luar biasa. Tuhan membawa kita pada hal yang tak pernah kita bayangkan dan pikirkan, yang menurut kita diluar kemampuan kita. Tuhan memimpin kita untuk keluar dari zona nyaman agar kuasaNya dan penyertaanNya menjadi nyata dan sempurna atas hidup kita. Ia Allah yang memimpin kita keluar dari zona nyaman, maka Ia juga Allah yang menyertai kita. Ia tidak akan meninggalkan kita sendiri. Seringkali kita diperhadapkan dengan hal yang mustahil, tapi disitu Tuhan mau menyatakan dirinya lebih dahsyat agar kita semakin percaya dan semakin bergantung padaNya.


Panggilan Tuhan yang besar sedang menanti kita. Tuhan akan memakai kita menjadi alatNya untuk menyelamatkan generasi ini. Namun, apabila kita tetap diam dalam kenyamanan kita, FirmanNya dan rencanaNya yang besar atas hidup kita tidak akan tergenapi. Maka revival itu tidak akan terjadi tanpa adanya langkah iman kita untuk keluar dari zona nyaman itu.


Keluar dari comfort zone memerlukan:


1. Penyangkalan Diri

Jika kita mau keluar dari comfort zone, kita tidak lagi terfokus untuk memuaskan keinginan diri kita, memuaskan keinginan daging kita. Tapi kita melepaskan segala kedagingan kita, melepaskan ego kita dan hidup dalam Roh. Melawan apa yang menjadi kenyamanan kita, menyingkirkan apa yang menjadi berhala dalam hidup kita. Hidup dalam penyangkalan diri berarti hidup yang didalamnya ada perubahan yang nyata dan meninggalkan masa lalu. Lawan kemalasan kita untuk tidak membaca alkitab, untuk tidak berdoa, atau tidak memberikan persepuluhan. Menyangkal diri dengan menjaga perkataan, tidak menyombongkan diri, menjaga perbuatan. Masihkah kamu membaca alkitab setiap hari? Masihkah kamu berdoa dan berpuasa untuk jiwa-jiwa? Menjaga sikap dan perkataan? Masihkah kamu punya waktu saat teduh dan waktu pribadi dengan Tuhan? Atau rasa malasmu, rasa kantukmu mengalahkan rasa hausmu akan Tuhan?


2. Menaati Firman Tuhan dan perintah Tuhan

Untuk bisa keluar dari comfort zone, dibutuhkan ketaatan. Menaati perkataan Tuhan, mengikuti apa yang menjadi keinginan dan kehendak Tuhan, bukan mengikuti keinginan diri sendiri. Bagaimana kita tau apa yang Tuhan mau dalam hidup kita? yaitu melalui Firman Tuhan. Agar kita tau apa yang menjadi isi hati Tuhan dan kehendakNya, maka kita harus membaca Alkitab. Juga kita membangun hubungan dengan Tuhan melalui doa. Melalui kedua hal inilah tercipta relasi yang kuat antara diri kita dengan Tuhan. Maka, kita tau apa yang menjadi keinginan Tuhan untuk kita lakukan dalam hidup kita. mungkin seringkali kita diperhadapkan dengan hal yang mustahil dan Tuhan menginginkan kita untuk tetap taat. Disitu Tuhan mau menyatakan diriNya lebih dahsyat agar kita semakin percaya dan bergantung padaNya. Sebab Ia tidak akan meninggalkan kita. Masalah yang datang dalam kehidupan kita merupakan proses pembentukan Tuhan atas hidup kita. Bilamana kita tetap menaati perintahNya, keluar dari comfort zone kita walaupun itu sulit, maka Tuhan akan menyatakan janjiNya.


3. Hati yang mau dibentuk

Orang yang mau untuk keluar dari comfort zone adalah orang yang mau untuk bertumbuh. Pertumbuhan rohani memerlukan proses pembentukan. Untuk bisa level up, kita harus keluar dari zona nyaman kita dan mengalami proses agar kita bisa ke standard yang berikutnya dan melangkah maju. Namun, proses pembentukan itu tidak akan mudah, maka diperlukan iman untuk tetap berpegang pada Tuhan dan mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita. Sehingga Tuhan membentuk kita sesuai dengan apa yang Ia mau sebab Ia punya rencana yang besar atas hidup kita.


Ibrani 13:12

“Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umatNya dengan darahNya sendiri.”


Tuhan Yesus terlebih dahulu memberikan teladan kepada kita. Ia rela meninggalkan sorga yang begitu mewah, enak, nyaman dan aman demi turun ke dunia untuk menyelamatkan kita semua dari dosa. Ia tidak segan untuk menaati perintah Bapa dan mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Dengan darahNya sendiri, ia memberikan kehidupan kepada kita manusia berdosa yang sama sekali tidak layak menerima pengampunan. Dalam kehidupannya juga, menyampaikan kebenaran dan berita keselamatan kepada manusia bahkan melakukan mujizat.


Panggilan Tuhan yang besar telah menanti kita tapi bagaimana dengan respon kita? Apakah kita mau untuk tetap stay di comfort zone kita? Atau kita mau mengambil langkah iman untuk keluar dari zona nyaman agar rencanaNya yang besar tergenapi atas hidup kita?


APPLICATION :

  • Ketua cool tanyakan dan minta anggota untuk sharing, apa hal yang menjadi comfort zone mereka yang paling besar. Misal: kemalasan, pelayanan, dosa, social media, harta, studi, pekerjaan, games, dll. Selama 1 minggu kedepan ajak mereka untuk berpuasa atas hal-hal tersebut. Ketua cool juga berpuasa dari hal yang menjadi comfort zone masing-masing.

PRAYER

  1. Berdoa untuk kedewasaan setiap anggota COOL agar bisa keluar dari comfort zone masing-masing dan menyangkal diri

  2. Berdoa minta pimpinan Roh Kudus yang menguatkan setiap anggota COOL untuk keluar dari comfort zone

  3. Bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk bisa COOL bersama

 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page