top of page

CONNECTED - WEEK 1 SEPT 2021

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Sep 6, 2021
  • 3 min read








WARM UP

Ada sebuah kisah yang memilukan didunia perlautan, yaitu kisah ‘whale 52’ si makhluk paus paling kesepian didunia. Seorang peneliti menemukan seekor paus yang hidup sendirian dilautan Samudra Pasifik. Sebagaimana kita ketahui, bahwa seekor paus adalah hewan yang hidup berkelompok. Ternyata setelah diselidiki, ikan paus dalam melakukan komunikasinya mereka akan saling memberi dan menerima frekuensi yang mereka hasilkan sekitar 12-25 Hz. Tetapi ada seekor paus yang menghasilkan frekuensi yang berbeda dengan paus pada umumnya, yaitu sebesar 52 Hz. Maka dari itu, paus-paus yang lain tidak dapat mengerti dan memahami paus yang satu ini sebab mereka memiliki frekuensi yang berbeda. Disaat paus ini menyampaikan sesuatu, tidak ada satupun paus yang meresponinya.

Seringkali kita sebagai manusia ga sepaham sama Tuhan, bukan karena Tuhan tidak mau memahami kita tetapi kita yang tidak mau sepaham dengan Tuhan. Yang menjadi pertanyaannya adalah “Apakah kita sebagai manusia mampu untuk 1 frekuensi dengan Tuhan? Bagaimana kita bisa 1 frekuensi dengan Tuhan?”



WORD

Dari kisah whale 52 si makhluk paus paling kesepian ini, kita bisa hubungkan dengan kehidupan kita sebagai manusia. Karena dosa, manusia tidak lagi sefrekuensi dengan Tuhan. Yang seharusnya frekuensi yang dapat kita dengar sebesar 52 Hz, tetapi karena manusia jatuh dalam dosa. Maka manusia hanya dapat mendengar sebesar 25 Hz saja. *ajak anggota cool untuk 1 menit merenung sejenak apakah beberapa hari ini kita telah jatuh dalam dosa dan merasakan sesuatu yang tidak enak dalam hati kita.

Ayub 11:7

“Dapatkah engkau memahami hakekat Allah,

menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?”

Dapatkah kita yang berdosa ini bisa sefrekuensi dengan Tuhan? Mungkin saat ini kita sedang berada dititik yang tidak sefrekuensi dengan Tuhan. Dan ketika kita tidak 1 frekuensi dengan Tuhan, itu bukan hanya berbicara tentang tidak bisa mendengar suara Tuhan tetapi itu juga berbicara tentang tidak bisa merasakan keberadaan Tuhan.

Maka dari itu Tuhan Yesus datang ke dunia bukan hanya untuk menebus kita dari dosa tetapi Tuhan Yesus juga mengangkat frekuensi yang ada pada diri kita. Dari yang tadinya hanya 25 Hz saja menjadi 52 Hz, supaya apa? Supaya kamu dan saya bisa sefrekuensi sama Tuhan, bisa connect sama Tuhan, bisa ngobrol sebebas-bebasnya sama Tuhan, bisa mengerti apa yang Tuhan mau dalam hidup kita.

Connect with God berbicara tentang kita sefrekuensi dengan Tuhan, kita tahu apa yang Tuhan mau, kita tahu apa yang Tuhan rasakan, dan kita melakukan apa yang Tuhan rindukan. Ketika kita sudah connect sama Tuhan artinya sudah tidak ada lagi yang namanya ego, tidak ada lagi kompromi, dan tidak ada lagi yang namanya penolakan. Ketika sebuah earphone sudah terhubung dengan hp, maka mau tidak mau musik yang kita setel di hp dengan apa yang kita dengar di earphone pasti akan sama. Earphone itu tidak akan mengeluarkan suara yang berbeda dengan apa yang disetel di hp karena mereka sudah terhubung. Bila suara yang dihasilkan itu berbeda dari yang disetel di hp, maka ada yang rusak dari earphone itu.

Bagaimana kita bisa connect sama Tuhan? Bagaimana kita bisa sefrekuensi dengan Tuhan? Bagaimana kita bisa memahami apa yang Tuhan mau?

Ayub 11:13-14

“Jikalau engkau ini menyediakan hatimu, dan menadahkan tanganmu kepada-Nya;

jikalau engkau menjauhkan kejahatan dalam tanganmu, dan tidak membiarkan kecurangan ada dalam kemahmu”

Ada 3 poin agar kita bisa connect sama Tuhan dan sefrekuensi sama Tuhan:


1. Menyediakan hati

Mengijinkan Roh Kudus untuk masuk kedalam hati kita dan bekerja sebebas- bebasnya. Supaya hati kita dibentuk dan diubahkan oleh Tuhan. Seringkali kita menyanyikan lagu "Bagaikan bejana siap dibentuk", apakah kita sudah menyerahkan hati kita seperti bejana yang siap di bentuk? siap dipipin Roh Kudus kemanapun?


2. Menadahkan tangan kepada Tuhan

Berserah kepada Tuhan. Hal ini adalah hal yang terlihat mudah namun pada faktanya sangan sulit dilakukan. Kita sering melihat "Berserah" adalah sebuah tindakan yang "Tidak melakukan apa-apa", makanya terlihat mudah. Tapi berserah adalah saat dimana kita menyerahkan semua hal yang menghalangi hubungan kita sama Tuhan. Untuk melakukan itu, kita butuh usaha


surrender require effort

3. Menguduskan diri

Menguduskan diri adalah saat dimana kita tahu kita berdosa, kita bersalah dan tidak layak, tapi kita tidak menyembunyikan diri melainkan kita datang, dan minta ampun di hadapan-Nya. Datang dengan hati sungguh-sungguh minta pengampunan oleh Tuhan. Kita tidak kabur dan membiarkan diri kita ada dalam kubangan dosa, masa lalu kita, tapi kita datang sama Tuhan, keluar dari kubangan tersebut, dan menguduskan diri kita.



APPLICATION

Quality Time With GOD

  • Pray, Praise & Worship di rumahh masing-masing

  • Membaca Alkitab setiap hari min 3 pasal (tantang setiap anggota untuk upload ayat yang menjadi rhema selama 1 minggu ini di instagram, Tag ke @godsdna, @godsdnagm @godsdnacm, dan berikan hastag #60daysmovement



 
 
 

תגובות


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page