DEEPER - WEEK 1 JULY 2020
- God's DNA
- Jul 9, 2020
- 5 min read

WARM UP
Pasti semua dari kita pernah berenang kan ? baik kita yang bisa maupun tidak bisa, kita pasti pernah merasakannya. Ketika berenang pendapat kita pasti berbeda-beda, bagi beberapa orang yang tidak bisa berenang sebuah kolam bisa terasa sangat dalam dan bagi beberapa orang lainnya bisa jadi kolam yang sama dianggap sebagai kolam biasa yang tidak terlalu dalam.
Kali ini kita belajar bahwa ternyata tingkat kedalam seseorang itu berbeda, walaupun satuan kedalamannya sama.
Sama halnya dengan kedalaman kerohanian kita sama Tuhan. Kita bisa menganggap sekarang ini sudah dalam namun ternyata kita belum cukup dalam. Jadi jangan puas dengan perspektif yang kita gunakan saja.
Ingatkah kalian sewaktu kecil orang tua kita sering mengajak kita ke tempat rekreasi air, dimana hal tersebut memiliki tujuan 1 yaitu supaya mau belajar berenang. Tapi apakah ketika sudah besar kita bisa dipaksa untuk melakukan ini dan itu lagi? Tidak
Kedalaman hubungan yang kita miliki dengan Tuhan Pun tidak dapat di paksa, walaupun kita ikut acara-acara gereja yang banyak, semua itu tidak menjadi penentu kedekatan hubungan kita dengan Tuhan
WORD
Sebelum membahas lebih dalam lagi ada satu pertanyaan yang harus kita jawab masing-masing dalam diri kita. Seberapa dalam hubungan kita dengan Tuhan saat ini ? apakah kedalamannya diukur berdasarkan perspektif kita saja ? atau memang dalam sesuai dengan yang Tuhan inginkan ?
Hari ini ada 2 hal yang harus kita miliki agar kita bisa memiliki hubungan dengan Tuhan, keduanya tidak akan memiliki pengaruh apa-apa bila hanya kita baca namun tidak melakukannya.
Desire/ Kerinduan
Seberapa jago seseorang berenang itu berdasarkan kerinduan yang ia miliki, keinginan untuk mulai belajar, apakah cukup di kolam 2 meter saja? Apakah cukup di kolam 5 meter? Apakah cukup di kolam renang ? Apakah ia memiliki kerinduan untuk terus melakukan lebih ? Karena seberapa dalam hubunganmu dengan Tuhan ditentukan seberapa kerinduan kita, seberapa kita menginginkannya ? Apakah cukup terlahir menjadi kristen? Apakah cukup menjadi kristen yang hanya panasin bangku gereja ? Apakah cukup jadi kristen tomat ? Apakah cukup pelayanan saja ? Atau lebih dari itu semua kita punya kerinduan untuk lebih mengenal dan memiliki hubungan dengan Tuhan ?
"Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah." Mazmur 42:2
Ayat diatas adalah ungkapan kerinduan seorang raja Daud kepada Tuhan. Di ayat ini rasa rindu Raja Daud digambarkan seperti kerinduan seekor Rusa terhadap air. Mungkin selama ini yang kita tau Rusa adalah seekor hewan yang lincah, suka kesana kesini, tapi sebenarnya Rusa adalah hewan yang betah rebahan di rumput yang subur. Setelah itu mereka pasti mencari sumber mata air. Makanya tidak kaget kalau di setiap sumber mata air pasti ditemukan Rusa yang sedang minum air karena Rusa sangat bergantung pada air. Karena hal ini sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan kawanan Rusa, bahkan binatang-binatang buas seperti Singa, Cheetah, dan Hyena menjadikan Rusa sebagai target favorit karena mereka tau letak posisi pasti kawanan Rusa itu akan singgah. Binatang-binatang buas tersebut hanya perlu menunggu giliran kawanan Rusa yang secara bergilir pergi ke mata air tersebut. Tapi kenapa disaat Daud sedang mengalami segala tekanan yang sangat amat dahsyat, Daud menganalogikan dirinya merindukan Tuhan seperti Rusa merindukan air? Karena ketika diserang oleh binatang buas, rusa-rusa akan lari dan menceburkan diri ke sungai sehingga para pemangsa tidak dapat mencium lagi baunya. Ketika ada masalah menerpa Daud, yang Daud cari bukanlah teman, bukan lari dari masalah tapi Daud menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Daud menyerahkan seluruh masalah yang ia punya dan menaruh harapannya kepada Tuhan, karena Daud tau, orang yang mengandalkan Tuhan pasti diberkati, orang yang menaruh harapannya kepada Tuhan tidak akan pernah dikecewakan.
Sama seperti hidup kita, apapun badai masalah yang menghadang langkahmu bahkan membuatmu tersungkur sekalipun, jangan pernah lari dari masalah ataupun mencari pembenaran. Lebih baik kita masuk ke dalam air yang adalah hadirat Tuhan, ingat janji Tuhan kalau Ia tidak akan pernah membiarkan anakNya jatuh sampai tergeletak. Kalaupun terjatuh berkali kali jatuh, ia akan bangkit lagi. Semakin lama semakin kuat dan tidak menjadi lemah. Oleh karena itu milikilah hubungan yang dalam sampai musuh tidak mencium lagi bau kita.
Selama kita lari mencari perlindungan yang sifatnya sementara, seperti batu yang bisa menutupi diri kita, atau bahkan kita mencari teman (sesama Rusa) untuk “menemani” hidup kita, tidak akan meluputkan kita dari si pemangsa yang sedang memburu hidup kita karena kemanapun kita pergi bau yang ada pada tubuh kita tidak akan hilang selain pada saat kita masuk ke dalam air. Artinya tidak ada tempat teraman selain di hadirat Tuhan.
2. Persistent / Kegigihan
Yeremia 29 : 13-14
Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman Tuhan dan Aku akan memulihkan keadaanmu.
Dalam versi bahasa inggrisnya (NET) dikatakan bahwa “ When you seek me in prayer and worship, you will find me available to you.”
Kata “mencari” disini memiliki persamaan sebagai “ menyembah dan berdoa”. Seberapa sering akhir-akhir ini kita mencari Tuhan ? Seberapa sering kita benar-benar meluangkan waktu kita untuk berdoa dan menyembah Tuhan. Tanpa disuruh tapi kita hanya ingin bertemu dengannya. Seringkali kita kumpul bersama dengan keluarga dan teman-teman kita dengan tujuan untuk mengenal, agar lebih dekat. Pernahkah kita melakukannya kepada Tuhan? Pernahkah kita datang kepadanya karena ingin lebih mengenal? Bukan hanya sekedar ada masalah atau butuh sesuatu.
Terkadang yang terjadi adalah, kita sudah mencari Tuhan namun rasanya Ia sulit untuk ditemui, kita kita nggak merasakan apa-apa, well, mungkin tingkat kedalaman mu masih sebatas perspektifmu saja. Terkadang kita berekspektasi untuk mendapatkan sesuatu sampai 100% namun sudah di 30% saja kita sudah merasa puas, kita tidak berusaha sampai mendapatkan 100% tersebut padahal ada ayat mengatakan:
“Mintalah maka akan diberikan kepadamu, Carilah maka kamu akan mendapatkan, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu” - Matius 7 : 7
Ayat diatas bukanlah sekedar ayat yang berbicara soal berkat, tapi soal berdoa. Dan ketika kita berdoa kita sedang bertemu dengan Tuhan. Di ayat tersebut Tuhan mengajarkan kita dari cara yang paling mudah, sampai cara dimana kita harus mengeluarkan usaha kita sendiri. Dari hanya meminta (yang tidak membutuhkan usaha) sampai ke pada mengetuk (membutuhkan usaha yang lebih dari sekedar mencari karena ketika kita mengetuk kita membutuhkan respon dari orang yang akan membukakan pintu). Sampai kapan kita harus mengetuk? Sampai pintunya terbuka, artinya kita harus benar-benar berusaha sampai tingkat usaha kita 100% di perspektif orang yang membukakan pintu (ia mendengar ketukan pintu). Itulah yang disebut dengan persistent.
Jadi hubungan kita dipengaruhi oleh 2 hal diatas, rasa rindu kita yang adalah awal dari langkah yang kita ambil dan kegigihan kita sebagai bukti dari apakah rasa rindu tersebut akan tetap ada di keadaan apapun ? apakah kita mau berusaha sampai kita bisa menemukan Tuhan ?
PRAY
Tuhan terimakasih untuk COOL hari ini, ajarkan kami untuk semakin hari memiliki keintiman yang semakin dalam dengan Tuhan hari demi hari. Karena kami percaya kedalaman hubungan kami dengan Tuhan lebih berharga dari apapun yang ada di dunia ini. Amin
Comments