Don't be Half Dead - WEEK 3 AUGUST 2020
- God's DNA
- Aug 20, 2020
- 6 min read

WARM UP
Pernahkah kamu berbuat baik terhadap orang yang tidak kamu kenal sama sekali? Atau bahkan pernahkah kamu berbuat baik terhadap orang yang menyakiti kamu? Mari share pengalaman paling #EPIC yang pernah kamu alami!
VALUE: Ada rencana Tuhan pasti didalam setiap apa yang kita alami. Mau itu yang buruk atau yang baik sekalipun. Dan Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu supaya ada hal baik yang terjadi. Either itu untuk membuat supaya mata kita terbuka dan lebih aware dengan sekitar kita, atau untuk memperlihatkan kemuliaan Tuhan lewat hidup kita.
WORD
Hari ini kita masih ada di topik yang sama dengan minggu lalu, yaitu connect. Kita perlu untuk connect karena tidak baik kalau kita seorang diri, kita butuh penolong yang benar. Kita perlu connect karena orang-orang benar di sekitar kita adalah orang yang akan menjaga hidup kita, yang mendengar semua keluh kesah kita, bahkan tidak sungkan untuk menegur kita jika kita salah.
kita perlu connect supaya kita bisa jadi connector juga untuk orang lain.
Hari ini kita akan membahas sebuah kisah yang cukup terkenal dalam Alkitab yang bahkan sudah sering banget kita dengerin di sekolah minggu. Judul perikopnya adalah Orang Samaria yang murah hati.
LUKAS 10:25-37
(25) Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (26) Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" (27) Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."(28) Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.” (29) Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
Ceritanya pada saat itu, Tuhan Yesus baru aja selesai berbahagia karena 70 murid yang diutus sama Tuhan berhasil mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit. Begitu banyak mujizat yang terjadi. Namun tidak disebutkan berapa hari atau beberapa waktu kemudian berdirilah seorang Ahli Taurat dan bertanya kepada Tuhan, apa yang harus kuperbuat supaya memperoleh hidup yang kekal?
Namun apa jawab Tuhan? Apa yang tertulis di hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana? Tuhan tau betul kalau Ahli Taurat sudah mengetahui bagaimana cara untuk memperoleh hidup yang kekal. Yaitu dengan : Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Kita tau bahwa kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi, dan mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. So lakukan lah itu. Jika kamu selalu berusaha berdamai dengan dirimu sendiri, usahakanlah perdamaian dengan sesamamu manusia. Hari ini stop cari pembenaran dan lakukan kebenaran.
And here is the most interesting question: Siapakah sesamaku manusia?
ACTIVITY
Jika pertanyaan yang sama dilontarkan kepada kita semua, siapa sesama kita manusia? At least mention 1 orang yang kamu anggap sesamamu manusia.
Untuk menjawab pertanyaan diatas, mari kita baca ayat selanjutnya.
(30) Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. (31) Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.(32) Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.(33) Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ceritanya simple: ada 1 orang, jalan di tempat yang udah sering terjadi tindak kejahatan, SENDIRIAN, (makanya jangan suka jalan sendirian, harus connect) tiba tiba di rampok. Dirampok ga mungkin cuma hilang doang kan barangnya, kalo hilang doang itu dicopet. Definisi dirampok pasti pertama ditodong, dikasarin, ditelanjangin, dipukulin, dihabisin bahkan bisa saja dibunuh. Dan di cerita ini dinyatakan bahwa orang ini sudah setengah mati. Ga mungkin orang yang setengah mati masih bisa ketawa-tawa, nafas saja susah.
Dan ditengah kemalangan yang terjadi, ada 3 orang yang berjalan melewati jalan yang sama di waktu yang berbeda. Ada Imam, Lewi, dan seorang Samaria. Mari kita mengenal lebih dekat siapa sih ketiga orang ini.
IMAM → Seorang Yahudi. Imam adalah orang yang jabatannya paling tinggi dalam strata sosial orang Yahudi. Seorang wakil Allah, orang yang berbicara langsung sama Tuhan, orang yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya ada di rumah Tuhan, melayani Tuhan dari segala tuhan. Orang yang menjaga hidupnya kudus dihadapan Tuhan. Jika dianalogikan dengan zaman sekarang, Iman adalah Pendeta besar dan gembala suatu gereja
LEWI → Seorang Yahudi. Lewi adalah orang-orang yang melayani rumah Tuhan. Orang-orang yang melayani untuk keperluan rumah Tuhan mulai dari penyambut jemaat Tuhan, pelayan mimbar, pemusik, dan sebagainya. Lewi di jaman sekarang adalah Pengerja/Volunteers.
SAMARIA → Seperti namanya, seorang Samaria. Orang yang dianggap kastanya lebih rendah daripada orang-orang Yahudi. Orang Samaria adalah orang-orang yang asal usulnya dari kerajaan Israel bagian utara yang meninggalkan Tuhan dan memilih untuk menyembah allah lain. Pada saat kembali dari zaman pembuangan kerajaan assyria, merekalah orang-orang yang mengganggu, membuat keributan, ketakutan pada pembangunan tembok dan Bait Allah.
Ketiga orang ini berjalan melewati seorang yang terkena musibah, tapi dalam cerita ini dikatakan IMAM dan LEWI melihat, tapi melewatinya di seberang jalan. Tanpa peduli apa yang dihadapi si orang malang tersebut, ditinggalkan orang tersebut. Tapi ada 1 tokoh lain, yang tidak disangka-sangka punya respon yang lain. Yaitu orang Samaria. Firman Tuhan mencatat, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Kita menyangka bahwa Imam dan Lewi adalah orang orang yang pertama kali akan datang dan mengulurkan tangannya untuk membantu, karena ketika kita mengasihi Tuhan pasti kita mengasihi manusia bukan? Tapi pada kenyataannya, tidak semua orang yang dekat dengan Tuhan, melayani Tuhan, yang menjaga hidupnya kudus bisa jatuh dalam miskonsepsi ini. Malahan orang yang dikenal sebagai musuh bisa saja lebih besar hatinya untuk membantu.
Kita lanjut ke pembacaan Alkitab ya.
(34) Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
(35) Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Bahkan tidak hanya menolong, ia menaikan orang itu diatas tunggangannya yang seharusnya ia yang duduk disana, memberikan penginapan, merawat, membalut luka-lukanya, dan memberikan uang yang jadi miliknya bahkan ia bilang kalau kurang uang untuk membelanjakan kebutuhan orang yang tidak dikenalnya ini, nanti akan digantikan. Bisa kita lihat bahwa orang Samaria ini benar benar melakukan apa yang Tuhan katakan: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Jika kita mau ditolong di masa-masa terendah kita, kita harus menolong orang lain sama seperti kita mau ditolong di masa terendah kita.
(36) Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
(37)Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Dari cerita ini dapat kita simpulkan bahwa:
Don’t judge people by their status. Kalau kamu pelayan Tuhan hari-hari ini, buktikan kalau kita sebagai anak-anak Tuhan adalah orang-orang yang mengasihi Tuhan. Perhatikan sekitarmu hari ini, gausah jauh jauh, didalam cell groupmu, adakah yang butuh ditolong? Bukan berarti kamu sibuk, kamu terlalu lelah melayani rumah Tuhan, kamu bisa jadikan hal tersebut pembenaranmu untuk bersikap tidak sopan dirumah, tidak memberikan yang terbaik di kantor tempat kamu bekerja. Dan walaupun kamu bukan siapa siapa di gereja, kamu bukan pelayan Tuhan, bukan Imam atau seseorang yang dipandang di gereja, kamu bisa membuktikan kasihmu kepada Tuhan dengan cara ini.
Kenapa Tuhan memberikan analogi orang Samaria yang notabene sebagai orang yang menjadi musuh orang Yahudi sebagai analogi yang paling tepat? Tuhan mau tunjukan bahwa semua orang adalah sesamamu, terlepas dari apa statusnya, apa agamanya, apa latar belakangnya, apa sukunya, mereka adalah sesamamu manusia, bahkan orang yang menjadi musuhmu adalah sesamamu manusia.
Tapi tidak hanya disitu saja. Tidakkah kita melihat bahwa generasi ini banyak yang mengalami apa yang dialami oleh orang yang dirampok tersebut? Tidakkah kita melihat banyak orang yang minta tolong karena hidup mereka penuh dengan kemalangan. Orang tuanya ingin bercerai, ada yang mengalami pelecehan seksual, ada yang mengalami bullying, ada yang dipukuli hingga babak belur, ada yang tidak tahu besok makan apa, ada yang tidak tau besok sekolah bagaimana karena nggak punya uang. Kita ada didunia dimana banyak orang yang mengalami kerasnya hidup, tapi disaat yang bersamaan kitalah orang yang melihat mereka dan berjalan di seberang itu. Lalu kita pergi ke gereja dan kita berdoa supaya Tuhan menyelamatkan orang-orang itu. Don’t leave people half dead! Tapi selamatkanlah mereka dari jalan yang penuh dengan kepahitan tersebut, angkut mereka ke penginapan dimana semua orang bisa merawat, menjaga, menolong. Dan terkadang penginapan tersebut adalah tempat dimana bukan cuma kamu sendiri yang pernah mengalami hal tersebut, tapi mereka juga.
Penginapan itu adalah Cell Group. Tempat kamu bisa beristirahat. Meletakan kepalamu supaya kamu kuat kembali, tempat kamu bisa bertemu dengan orang-orang yang punya masalah yang sama, tapi sudah pulih karena ada orang-orang lain yang mau menolong mereka. Cell Group harus menjadi tangan yang terulur pertama kali kepada mereka yang butuh pertolongan.
Cell Groups are meant to Connect the unconnected.
Kalau hari ini kamu adalah orang yang terpukul oleh kerasnya dunia, jangan berhenti angkat tanganmu. Pertolongan yang dari pada Tuhan segera datang lewat Cell Group yang ada, lewat komunitas yang ada, lewat teman-teman yang ada. Mereka akan datang, merawatmu, memberikan kamu penginapan yang terbaik sampai kamu sembuh kembali. Asalkan jangan menyerah! Jangan turunkan tanganmu jika kamu butuh pertolongan, jangan tinggalkan pertemuan-pertemuan ibadah, terlebih jangan tinggalkan Tuhan. Jangan menyerah dan selamanya menjadi orang yang setengah mati itu! Kamu masih bisa bangkit! Kamu masih bisa pulih!
Pray
Terimakasih Tuhan, Tuhan tidak pernah membiarkan kami sendirian. Tuhan selalu ada bersama dengan kami dan sekarang Tuhan menempatkan kami di tempat yang benar. di tempat dimana kami memiliki support system yang benar. Kami berdoa agar bukan hanya kami yang bisa connect di tempat yang benar tapi kami juga bisa jadi tempat connect yang benar bagi banyak orang. amin
Comentários