EVEN WHEN IT HURTS - WEEK 2 DECEMBER 2019
- God's DNA
- Dec 11, 2019
- 5 min read

WARM UP
Tidak terasa kita sudah memasuki Bulan terakhir di Tahun 2019. Tidak terasa umur mulai bertambah, tanggung jawab mulai bertambah, memasuki babak-babak baru didalam kehidupan kita. Tanpa kita sadari, waktu berjalan dengan begitu cepatnya.
Salah satu aktivitas yang selalu dikerjakan orang-orang pada akhir tahun adalah membuat refleksi mengenai tahun yang sudah berjalan. Apa saja kesalahan yang kita lakukan, apa saja kebaikan yang kita lakukan, apa saja achievement yang kita lakukan, apa saja improvement yang kita lakukan, dan masih banyak lagi. One thing, yang perlu kita sadari betul adalah, semua refleksi yang kita buat adalah baik untuk hidup kita. Mau yang enak maupun tidak enak semuanya baik untuk hidup kita. Tapi akan menjadi percuma jika tidak ada tindakan yang kita lakukan dari refleksi tersebut.
Sama seperti panggilan Tuhan dalam hidup kita. Panggilan Tuhan dalam hidupmu akan menjadi percuma jika tidak disambut dengan tindakan dari kita.
That’s why Our Response does Matters.
WORDS
Read: Yeremia 1:4-10
Yeremia adalah seorang muda, keturunan imam di Anatot (kota dari Imam-imam) dari Benyamin (suku terkecil dari Israel). Dari usia mudanya, Tuhan sudah panggil Yeremia. Tuhan panggil Yeremia untuk menjadi nabi atas bangsa-bangsa. Suatu tugas yang sungguh teramat berat, kenapa?
Karena Yeremia harus memperkatakan kebenaran lebih dari perasaan gaenak dirinya masih muda berbicara didepan banyak orang, yang seharusnya Yeremia bisa sebagai Imam
Masih ‘merasa’ belum fasih berbicara secara lancar, yang seharusnya Yeremia bisa sebagai Imam
Yeremia mereasa tidak punya otoritas untuk berbicara karena pasti ada orang yang lebih tua yang mendengar kebenaran yang ia sampaikan.
Dan bahkan Yeremia harus terima kalau dirinya akan dimusuhi, dicaci, dimaki, bahkan diancam dibunuh suatu saat nanti. Oleh bangsanya sendiri.
Pernahkan beberapa dari kalian menjabat sebagai bendahara disekolah atau dikampus? yang tugasnya adalah menagih uang iuran kelas/acara? Nah Yeremia dipanggil untuknmenjadi aeperti itu tapi yang ia tagih adalah presiden, mentri dan pejabat-pejabat. Sulit ga? Sulit banget.
Saat itu respon yang pertama kali Yeremia berikan adalah menolaknya. Yeremia merasa tidak mampu untuk melakukan semua itu, ia berkata "Aku masih muda Tuhan, ga berpengalaman, tidak mampu bicara, tidak mampu ngomong di depan banyak orang Tuhan."
Tetapi pada ayat 7-8 Tuhan berkata
"Janganlah katakan: aku ini masih muda.. janganlah takut kepada mereka"
Pada ayat ini, Tuhan seakan lagi berbicara sama Yeremia, harusnya ketakutan yang kamu hadapi hari ini jangan membuat kamu lari/mundur dari panggilan Tuhan tapi seharusnya membuat kamu semakin bergantung kepada Tuhan. Sama dengan hidup kita. Apa panggilan dalam hidupmu? Apa masalah sulit yang ada dihidupmu?
Filipi 4:6-7 janganlah kamu kuatir akan apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah didalam doa dan permohonan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah yang melampai segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Jangan kuatir akan apapun juga! Mau kamu masih muda, ga qualified, jangan kuatir! Tuhan yang akan tambah-tambahkan. Hari ini kita harus belajar, ketika kita tidak bisa melakukan panggilan Tuhan, atau ketika nggak mampu ngejalanin hidup pelayanan lagi, jangan mundur! Ketika kamu masuk kedalam hadirat Tuhan, berdoa dan mengucap syukur kata Firman Tuhan, maka Damai Sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu.
Hal pertama yang membuat kamu kuat dalam pelayananmu, walaupun seakan-akan semua orang meninggalkan kamu, adalah hadirat Tuhan. Ketika kamu ketemu sama Tuhan, mungkin kamu nangis nangis, tapi Tuhan bilang "Coba lagi nak, nih aku kasih semangat yang baru."
Hal kedua adalah Damai sejahtera yang melebihi segala akal. Mungkin ga masuk akal untuk dilakuin, tapi karena kamu punya damai sejahteraNya Tuhan, kamu mampu untuk melakukan segala perkara (Filipi 4:13) Inilah yang dikatakan sebagai respon yang benar! Ketika banyak hal terjadi dalam hidup kita, baik hal menyenangkan maupun buruk, kita menghadapinya dengan damai sejahtera dari Tuhan. Bukan ketika senang doang kita damai sejahtera, tapi juga disaat susah bahkan sampai dititik terendah dalam hidup kita.
Setelah itu kita lanjutkan di ayat 9-10.
Ketika kamu putuskan untuk masuk dalam rencana Tuhan, Tuhan berikan Otoritas kedalam hidupmu.
Dari Yeremia pasal yang pertama dikatakan bahwa Yeremia masih belum berjalan dari Anatot. Tapi mulai dari Yeremia pasal ke 2, Yeremia mulai melangkah. Tahukah kalian bahwa pelayanan yang Yeremia lakukan sangat jauh dari ekspektasi yang ia miliki ?
Apa yang sebenarnya Yeremia hadapi?
Bangsa yang moralnya bobrok.
Bersundal di bukit-bukit, berfikir kalau Tuhan itu tidak melihat. Nafsu lebih besar dari pada Takut akan Tuhan
Penyembahan Berhala & Mempersembahkan anak-anak mereka sebagai korban bakaran (tidak pernah diminta sama Tuhan)
Meninggalkan Tuhan padahal hampir seluruh janji Tuhan atas Israel sudah digenapi.
Berlaku tidak adil, memakai kekuasaan untuk keuntungan semata & menindas orang-orang lemah
Bersaksi dusta demi keuntungan. Dari pemimpin negara, bahkan imam di dalam bait Allah pun mencari keuntungan.
Bahkan nabi-nabi Tuhan yang dikirim selama 23 tahun dibinasakan oleh bangsanya sendiri karena hatinya sudah degil.
Yeremia menghadapi bangsa yang selalu melakukan hal yang sudah jelas Tuhan tentang untuk dilakukan. Saat itu Tuhan sangat sedih melihat bangsa Israel, tapi juga bangsa Israel terlalu bebal untuk mendengar kan perkataan Tuhan. Akhirnya sudah Tuhan berbicara melalui Yeremia, karena pada saat itu sudah mulai muncul nabi-nabi yang bernubuat palsu, selain Yeremia.
Pada saat itu Yeremia tidak berada dalam posisi bingung, ia mengasihi bangsanya tapi bangsanya ingin membunuh dirinya karena tidak suka dengan apa yang Yeremia sampaikan. Yeremia mencoba berbantah sama Tuhan mengenai Janji Kasih Karunia kepada bangsa Israel tapi Bangsa Israel begitu bobrok moralnya, tidak ada lagi yang bisa dibela, di beri tahu yang benar malah pake penutup mata, penutup kuping bahkan hendak menghajar Yeremia.
Hari ini jika kita mengaku bahwa kita adalah generasi Generasi Yeremia, seharusnya kita menjadi generasi yang berani memperkatakan kebenaran Firman Tuhan dimanapun dia berada, kepada siapapun dia berbicara, walaupun berat, walaupun banyak konsekuensinya, walaupun hidup kita bukanlah hidup kita lagi.
Kamu dan saya dipanggil menjadi generasi Yeremia di akhir zaman. Kalo dahulu Yeremia punya tugas untuk kasih tau ke bangsa Israel dosa yang mereka lakukan. Saat ini kamu dan saya dipanggil untuk memperkatakan kebenaran Firman Tuhan atas Indonesia. Dahulu akibat dari melakukan dosa ada yang mati dan ada yang dibuang. Tuhan kasih 2 pilihan, jalan kematian atau kehidupan (pembuangan). Tapi kali ini, di zaman akhir ini, Cuma ada kematian kekal.
Sampai saat ini saya masih percaya, kalau Generasi Yeremia akan bangkit di Indonesia. Saya masih percaya kalau akan ada Jutaan Anak-anak muda yang bangkit dan cinta mati-matian sama Tuhan dan akan melayani bangsanya seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan semuanya itu dimulai dari kita. Apapun keadaan yang akan terjadi kedepannya kita harus memiliki mental yang sama seperti Yeremia "even when it's hurt, i will do it anyway".
Mungkin dulu kamu pernah tolak panggilan Tuhan, tapi hari ini kalo panggilan Tuhan dalam hidupmu datang lagi, jangan tolak, izinkan dirimu untuk masuk rencana Tuhan! Tuhan yang akan menyertai kamu, Tuhan yang akan melepaskan kamu dari jerat musuh, Tuhan yang akan memberi kekuatan, Tuhan yang akan urapi kamu.
APPLICATIONS
Mari mulai perhatikan dengan serius setiap Firman Tuhan karena mungkin Tuhan berbicara secara langsung kepada hidupmu lewat Firman tersebut.
Mari mulai serius memuji dan menyembah Tuhan, karena mungkin Tuhan berbicara denganmu dalam pujian dan penyembahanmu.
PRAYER
Tuhan, terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami. Kami mengucapsyukur buat hari yang Engkau masih berikan kepada kami. Hari ini kami berdoa Tuhan, biar ada Generasi Yeremia yang bangkit di zaman ini Tuhan. Pakai anak-anak muda mu untuk mulai bergerak dalam penuaian yang terbesar dan terakhir Tuhan. Panggil kami sekali lagi Tuhan, dan biarlah NamaMu saja yang kami tinggikan. Terima kasih Tuhan, hanya didalam namaMu kami berdoa dan mengucapsyukur. Amen
Comments