top of page

HEART OF SERVANT - OCTOBER 2018 WEEK 2

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Oct 16, 2018
  • 4 min read


WARM UP

Apakah kamu tau seorang tentara rela melakukan segalanya untuk negaranya hanya karena ia mau melayani negeranya? Bahkan mereka rela memberikan nyawanya untuk negaranya tanpa harus dikenal oleh banyak orang. Keselamatan negaranya lebih penting daripada ketenaran namanya. Seperti film “Hacksaw Ridge” dimana seorang tentara rindu tergabung dalam pasukan tentara dan tujuannya tidak untuk membunuh musuhnya, tetapi untuk menyelamatkan para tentara yang terluka (baik musuh maupun teman sendiri). Yang dipedulikan adalah keselamatan orang lain, apapun latar belakangnya dan siapapun dia.


NILAI YANG DI TANAM

Jemaat cool mengerti bahwa hati melayani yang benar harus berfokus kepada Tuhan, bukan pada diri kita sehingga perkenanan Tuhan turun atas hidup kita


WORD

Pelayan selalu dikaitkan dengan kata ‘hamba’ dalam kekristenan. Kata ‘hamba’ dalam Bahasa yunani adalah ‘doulos’, yang artinya adalah budak atau hamba yang terikat. Hamba adalah orang yang sepenuhnya taat kepada tuannya, karena hidupnya sudah dibeli dan dirinya sepenuhnya bukan lagi haknya. Sama halnya kita sebagai hamba Tuhan, bahwa hidup kita bukanlah milik kita lagi tetapi miliknya Tuhan, dan Tuhan berhak memakai hidup kita untuk menyelamatkan jiwa-jiwa di luar sana yang belum mengenal Tuhan.


Dunia menganggap bahwa memiliki banyak pelayan adalah salah satu ciri orang-orang terbesar atau terhebat pada umumnya. Dia tidak perlu menyusahkan dirinya untuk mengambil sesuatu hal, karena dia memiliki pelayan yang bisa melayani hidupnya. Seperti halnya di restoran, kita cukup memanggil pelayan restoran untuk memesan makanan kita. Semua hal tersebut “memudahkan” hidup kita. Berbeda pandangan dengan kebenaran Firman Tuhan.


Dalam “Lukas 22:24-30” diceritakan mengenai murid-muridNya yang sedang memperbincangkan siapakah yang terbesar di antara mereka. Tuhan meresponi mereka dan mengatakan bahwa yang terbesar hendaklah dia yang melayani sesamanya. Dari Firman Tuhan ini kita mengerti bahwa orang-orang yang rela melayani sesamanya adalah orang yang terbesar, karena orang-orang yang melayani sesamanya telah menang atas keegoisannya (perasaan ingin dilayani).


QUESTION: Bagaimana caranya menjadi seorang pelayan Tuhan yang berkenan di hadapanNya?


1. MELAYANI! BUKAN DILAYANI

Dalam “Markus 10:35-45” dikatakan bahwa untuk menjadi yang terbesar, mereka harus melayani sesamanya. Yesus pun memberikan teladan bagi kita semua, bahwa Dia telah memberikan nyawaNya agar kita semua terselamatkan dari hukuman dosa. Ketika Tuhan turun ke dunia pun, Dia telah membawa prinsip surgawi dan mengalahkan prinsip dunia, dimana dunia selalu berkata mengedepankan ego kita sebagai manusia yaitu dilayani. Ketidakegoisan Allah telah menyelamatkan manusia. Dia bisa saja berdiam di tahtaNya dilayani oleh banyak malaikatNya, tetapi Dia tinggalkan tahtaNya dan datang ke dunia untuk melayani BapaNya serta menyelamatkan hidup kita.

Pelayanan yang benar didasari dengan HATI yang tidak hanya mementingkan hidupnya, tetapi yang peduli dengan sesamanya.

2. SIAP SEDIA

Dalam 2 Timotius 2:4 dikatakan bahwa seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan persoalan penghidupannya supaya ia berkenan kepada tuannya. Firman Tuhan mengatakan bahwa agar kita hidup berkenan maka kita harus tetap berjuang dalam melayani apapun kondisi hidup kita. Apakah mudah? Jawabannya tidak. Tetapi ketika kita tetap melayani, Tuhan akan berkenan terhadap hidup kita.


Seringkali masalah datang dalam hidup kita dan membuat kita mundur dari pelayanan. Tuhan tidak pernah menjanjikan ketika mengikut Dia, maka semuanya akan menjadi mudah. Tetapi Tuhan berjanji untuk menyertai hidup kita melalui berbagai macam permasalahnnya yang ada.


Seorang prajurit yang benar hanya berfokus pada tugas dari tuannya. Sama halnya kita para pelayan Tuhan harus tetap fokus pada pekerjaanNya. Masalah apapun tidak akan membuat kita mundur dari pelayanan karena fokus kita hanya padaNya. Dia yang menjadi dasar pelayanan kita, bukan perasaan hati kita.


3. SIKAP HATI YANG BENAR

Seringkali pelayanan dikaitkan dengan ketenaran dan dikenal orang banyak. Bila dasar kita melayani Tuhan adalah kedua hal tersebut maka kita bukanlah pelayan Tuhan yang sesungguhnya melainkan pelayan untuk diri kita sendiri.


Cerita Maria dan Marta dalam alkitab sangat menggambarkan ciri pelayan Tuhan. Dalam “Lukas 10:38-42” dikatakan bahwa Marta sibuk sekali melayani. Kesibukannya dalam melayani ternyata tidak sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan. Ternyata yang Tuhan inginkan adalah pengenalan akan Dia, bukannya kesibukan pelayanan kita terhadap Dia. Berbeda dengan Maria, dia memiliki respon hati yang berbeda. Maria lebih memilih duduk di kaki Tuhan dan mendengarkan semua yang menjadi isi hati Tuhan dan hal inilah yang berkenan di mata Tuhan.

Seringkali kita menganggap bahwa kesibukan kita akan melayani akan mendekatkan diri kita terhadap Tuhan. Salah besar!

Yang mendekatkan diri kita terhadap Tuhan adalah seberapa lama kita menghabiskan waktu berdua dengan Dia saat berdoa dan saat teduh, bukannya kesibukan kita melayani di gereja. Yang Tuhan inginkan adalah hubungan, bukan kesibukan pelayanan.


Lukas 10:42

“tetapi hanya satu saja yang perlu : Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya”


Ayat ini menjelaskan bahwa yang tidak akan diambil dari padanya adalah kedekatan hatinya kepada Tuhan.


Kita dapat kehilangan pelayanan kita, tetapi jangan sampai kita kehilangan keintiman kita dengan Tuhan, karena ketika kita kehilangan hubungan dengan Tuhan, sesungguhnya kita telah kehilangan pelayanan kita.

Hati seperti Maria inilah yang dibutuhkan dalam melayani secara benar karena dengan sikap hati seperti ini, menjadikan fokus pelayanan kita hanyalah Tuhan. Kita harus kenal siapa Tuhan yang kita layani sebelum kita melayani.


Maria mendapat perkenanan di mata Tuhan sehingga perkataannya didengar Tuhan ketimbang marta. Dalam “Yohanes 11” diceritakan mengenai Lazarus yang telah meninggal. Tetapi Maria datang pada Tuhan dan tersungkur di hadapanNya (dia datang pada Tuhan dengan keintiman yang dalam pada Tuhan) lalu Tuhan membangkitkan Lazarus, saudaranya.


Ketika kita melayani Tuhan dengan sikap hati yang benar, maka kita dapat membangkitkan apa yang ‘mati’ dalam hidup kita (Hal yang ‘mati’ misalnya perceraian orangtua, masa depan, pelayanan dan lain sebagainya).

Seperti Paulus berkata di “Galatia 2:20”, “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku…..” demikianlah harusnya hidup kita seperti itu. Ketika kita tahu bahwa Kristus tinggal dalam kita, maka kita tidak akan sembarangan hidup, tetapi kita rela melayani Tuhan dengan segenap hati kita.

QUESTION: Apakah engkau mau melayani Dia dengan cara yang benar? Jika engkau sudah melayani, apakah cara melayanimu sudah benar di mata Tuhan?


APPLICATION

  1. Ambil keputusan untuk melayani Tuhan

  2. Jika sudah melayani dan engkau merasa bahwa belum benar maka mulailah dari minggu ini ambil langkah nyata untuk mulai melayani dengan benar (bayar harga untuk persiapkan diri dalam pelayanan, jangan bersungut-sungut tentang pelayananmu tapi mulai jalani dengan hati yang penuh passion)

  3. Jika sudah melayani, pastikan bahwa kehidupan pelayananmu di gereja sama dengan di luar gereja (rumah, sekolah, tempat kerja, dll)

PRAYER

  1. Berdoa agar kita diberi kekuatan oleh Tuhan agar berani mengambil langkah nyata untuk melayani Dia

  2. (bagi yang sudah melayani) Berdoa minta ampun bila selama ini belum melayani Tuhan secara benar

  3. (bagi yang sudah melayani) Berdoa agar semakin dipakai Tuhan dahsyat dalam melayani Dia.

 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page