HEART OF SUBMISSION - OCTOBER 2018 WEEK 3
- God's DNA
- Oct 16, 2018
- 5 min read

WARM UP
Ketika kita meminta sesuatu kepada orang tua kita dan mendapatkan jawaban “tidak” lalu apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan bertanya? Atau apakah kita akan memohon? Atau akankah kita tetap taat dan tunduk terhadap apa yang dikatakan dan berpikir pasti orang tua kita mempunyai maksud dan tujuan yang jelas akan keputusan yang ia buat?
NILAI YANG DI TANAM
Setiap anak-anak cool memiliki sikap hati penundukan diri yang tanpa syarat.
WORD
Sebelum masuk lebih dalam kita akan membahas terlebih dahulu perbedaan ‘tunduk’ dan ‘taat’. Ada perbedaan tipis di antara kata ‘tunduk’ dengan kata ‘taat’. Banyak orang tidak mengerti secara jelas tentang makna dan arti dari kedua kata tersebut.
TUNDUK = SIKAP HATI
Tunduk berbicara tentang sikap hati seseorang. Sebagai contoh nyata dari sikap tunduk adalah saat kita tanpa sengaja melihat orangtua atau pemimpin kita sedang melakukan kesalahan, apakah respon kita? Kita mungkin shock dan tidak menduga sama sekali, bahkan mungkin kita jadi meremehkan mereka. Kita tidak mau tunduk lagi. Kalaupun kita mau melakukan apa yang mereka suruh, itu pasti dengan terpaksa/berat hati dan bersungut-sungut. Jauh di dalam hati kita, mungkin kita sudah tidak mau lagi menganggap mereka sebagai pimpinan/atasan kita karena kecewa dengan perbuatan mereka.
Contoh lainnya adalah saat kita tanpa sengaja mengetahui pemimpin kita melakukan tindak pidana seperti misalnya korupsi. Lalu kita sebagai staf juga diajak melakukannya dengan embel-embel gaji dan pangkat kita akan dinaikkan. Sebagai staf yang baik mungkin kita akan ikut melakukannya (apalagi kita pun akan dapat keuntungan dari hal ini) untuk menyenangkan pemimpin kita, tapi sebagai staf yang benar kita pasti tidak mau melakukannya karena kita tahu itu perbuatan tercela. Kita tidak mau melakukannya tapi kita terus menasihati dan mendoakan pemimpin kita supaya segera bertobat. Kita melakukannya karena kita mengasihi pemimpin kita, bukan dengan alasan ingin menyenangkannya. Hati kita tetap tunduk di bawah otoritas pemimpin kita dan kita tetap menghormatinya, tapi dalam perbuatan kita tidak akan mendukungnya untuk berbuat dosa. Inilah yang disebut tunduk.
TAAT = PERBUATAN
Taat berbicara tentang perbuatan. Banyak orang yang hanya bisa melihat ketaatan seseorang dari perbuatannya saja. Selama dia taat melakukan apa yang kita perintahkan, maka pastilah dia orang yang taat. Mungkin hal ini juga benar adanya, tapi tidak seutuhnya benar, mengapa? Dalam dunia pekerjaan, untuk apa mendapatkan bawahan yang hanya bisa taat tapi tidak bisa tunduk (submit) kepada atasannya? Setiap diberikan pekerjaan, dia pasti akan melakukannya, walaupun hatinya mungkin nge-dumel karena sering disuruh-suruh. Dia hanya menunjukkan ketaatan diluar saja, tanpa mau menundukkan hatinya.
Ketika semuanya saling menundukkan diri dalam Kristus, maka hal itu akan menjadi sebuah senjata yang kuat. Sayangnya kata ‘penundukan diri’ telah berubah fungsi. Dunia telah membuat artinya menjadi buruk. Sebenarnya kata ‘penundukan diri’ adalah kata yang indah, sebab Yesus juga menundukkan diri kepada Bapa di surga.
Penundukkan diri ditujukan kepada 2 hal yaitu kepada Tuhan dan kepada pemimpin yang Tuhan tunjuk untuk memimpin hidup kita. Hal ini tidak akan pernah berakhir dalam hidup kita. Beres di satu sisi, maka muncul sisi yang lain yang harus dibereskan. Kenapa ini harus terus kita latih? Karena kita memiliki kehendak bebas, pengalaman, pemikiran pribadi yang muncul setiap saat. Dalam Alkitab juga dicatat, Daud berperang dengan banyak cara tapi hanya satu cara Daud mencari strategi perang, yaitu dengan mencari cara Tuhan dahulu. Inilah salah satu contoh penundukkan diri.
Penundukkan diri yang pertama adalah penundukkan diri kepada Allah.
READ: Yakobus 4:7
Firman Allah jelas berkata, tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis. Kenapa anak-anak Skewa gagal mengusir setan? karena mereka tidak tunduk pada Allah (baca Kis 19). Kenapa ada orang yang doanya tidak dijawab? karena tidak tunduk kepada Allah. Mari kita memiliki prinsip “karena Tuhan yang mengatakannya, maka saya melakukannya.”
Dalam penundukkan diri bicara kerendahan hati, Itulah alasannya Daud selalu bertanya Tuhan, karena Daud rendah hati meskipun dia adalah seorang raja dan nabi. Niat baik juga belum tentu dari Tuhan. Cara yang Daud pakai untuk memindahkan tabut Allah adalah niat baik Daud, dengan kereta yang baru, lembu yang belum pernah menarik beban. Tapi itu BUKAN caranya Tuhan. Bagaimana dengan niat baik kita? Mengambil kuliah di kampus ternama itu baik, tapi mari rendah hati bertanya pada Tuhan.
Kembali ke Yakobus 4:7, lawanlah iblis maka dia akan lari dari pada kita. Jika masih ada iblis dalam rumah kita coba cek lagi apakah ada kesombongan dalam diri kita. Sombong ada banyak macamnya. Sombong materi, sombong prestasi ada pula sombong rohani. Karena pelayanan sedikit sudah sombong, seperti ada penyangga leher. Baru jadi pembicara, sombongnya minta ampun. Seharusnya semakin dekat sama Tuhan kita semakin rendah hati.
Ada hal-hal yang membuat kita jatuh bangun dalam dosa, salah satunya kebiasaan lama.
READ: 1 Yohanes 1:9
Tuhan akan menyucikan kita dari segala kejahatan. Penyucian ini termasuk kebiasaan lama kita. Misalnya dosa percabulan. Ketika kita bertobat, format komputer kita supaya film dan gambar cabul hilang, link/alamat web cabul juga hilang. Kalau perlu, disiplin diri kita dalam penggunaan internet.
Dalam Matius 7:21-23, dicatat bahwa orang-orang yang melakukan sesuatu tanpa Tuhan suruhkan disebut pelaku KEJAHATAN. Yesus memberi contoh ketaatan ketika menyembuhkan orang sakit di serambi kolam Betesda. Hanya 1 orang lumpuh itu yang disembuhkan, karena hanya orang itu yang Bapa suruhkan.
Pengurapan dan hubungan pribadi harus tetap sejalan. Sekalipun pengurapan menyala, setiap pagi tetap kita mencari Tuhan. Siapapun kita apapun latar belakang kita baik kita kaya ataupun miskin sekalipun, tetap pagi mencari Tuhan Yesus.
Penundukkan diri yang kedua ialah kepada orang tua/pemimpin.
READ: Ibrani 13:17
Orang tua/pemimpin adalah orang yang berdoa untuk hidup kita, yaitu orang yang kita tahu bahwa Tuhan menunjuk beliau untuk mengawasi hidup kita. Selanjutnya kepada pemimpin-pemimpin yang disertai Allah dan kita tahu ada tanda-tanda yang menyertai mereka. Jika pemimpin sesat dan menyesatkan domba-domba, urusannya adalah dengan Tuhan, bahkan sampai mati. Maka dari itu kalau diantara kita adalah pemimpin maka kita para pemimpin harus peka dengan Tuhan.
Dalam Bilangan 12:1-16 dikisahkan bagaimana Miryam dan Harun memberontak kepada Musa. Secara garis keluarga, Miryam adalah kakak dari Harun dan Musa, sedangkan Musa adalah yang paling kecil. Tetapi di hadapan Tuhan, urutan otoritas adalah Musa, Harun dan Miryam. Jadi Musa adalah pemegang otoritas tertinggi. Karena tidak tunduk kepada otoritas, Miryam harus menanggung akibatnya, ia "...kena kusta, putih seperti salju;" (Bilangan 12:10a). Tanda bahwa di dalam diri seseorang ada Roh Kudus adalah adanya roh penundukan diri: anak-anak tunduk kepada orangtua, kita tunduk pada pemimpin rohani, pemimpin rohani kepada gembala dan seterusnya. Musa, sebelumnya adalah seorang yang keras dan pemarah, tetapi setelah mengalami proses penundukan diri dari Tuhan di padang gurun Midian selama 40 tahun, menjadi "...seorang yang lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang ada di atas muka bumi." (Bilangan 12:3).
Tuhan Yesus adalah teladan utama dalam hal penundukan diri; Dia tunduk kepada kehendak Bapa, bahkan "…dalam keadaan seperti manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8).
Tanpa penundukan diri, di mata Tuhan kita bukanlah pribadi yang berkualitas!
APPLICATION
Untuk memiliki penundukan diri tidaklah mudah, karena membutuhkan kerendahan hati. Penundukan diri dan kerendahan hati adalah ‘satu paket’, tidak dapat dipisahkan. Jadi di moment ini ajak semua anak-anak cool untuk minta maaf kepada setiap teman yang ia rasa ia pernah menyakiti hati temannya tersebut.
Minggu depan tunjuk salah satu anak cool untuk sharing mengenai permintaan maaf tersebut. Lalu ketua cool menjelaskan kalau apa yang dilakukan oleh salah satu anak cool tersebut adalah bukti dari penundukan diri.
PRAYER
Berdoa agar semua anggota cool memiliki sikap penundukan diri yang benar.
Minta kepada Tuhan agar kita memiliki roh yang menyala-nyala dan roh pemberontakan tidak ada didalam kita.
Doakan agar setiap pikiran kita diperbaharui oleh Tuhan sehingga pemikiran-pemikiran yang selama ini kita pegang diperbaharui sesuai dengan kehendak Allah.
Commentaires