top of page

Holy Spirit - WEEK 4 MAY 2020

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • May 28, 2020
  • 4 min read


WARM UP


Pernahkah kalian punya teman, sahabat, atau kerabat yang hidup bersama kalian untuk beberapa waktu lamanya ? kalian menghabiskan waktu, jalan-jalan bersama, mungkin makan bersama juga, bercerita membagikan beberapa pengalaman, dan banyak kegiatan lainnya. Pasti semua dari kita pernah bukan ?


Suatu hari seseorang tersebut harus pergi ke kota lain. Melanjutkan sekolah, melanjutkan pekerjaan, atau ada keperluan keluarga mendesak yang membuat mereka tidak bisa tetap ada disamping kalian. Sebelum ia pergi biasanya ada suatu “peninggalan” yang ia berikan untuk jadi kenang-kenangan. Entah sebuah surat, barang, foto, dan hal-hal lainnya. Apa yang akan kalian lakukan terhadap hal tersebut ? saya yakin beberapa dari kita menaruhnya dalam sebuah kotak dan berjanji berusaha menjaganya sampai kapanpun. Kita akan menjaganya sepenuh hati agar tidak hilang bukan ? yap, karena hal itu begitu berharga dan diberikan dari orang yang sangat berharga.


Waktu Tuhan Yesus ada di bumi, ia membangun hubungan dengan murid-muridnya. Ia ada dalam hidup murid-murid setiap hari. Pelayanan bersama, berbincang bersama, makan bersama, jalan-jalan bersama, dan itu dilakukan setiap hari. Sampai suatu hari murid-murid tahu bahwa Tuhan Yesus akan pergi karena ada sesuatu yang harus Ia selesaikan, maka sangat sedih lah mereka. Hal yang sama pasti muncul dalam benak murid-murid sama seperti kita saat kita hendak ditinggalkan yaitu “bagaimana nanti kalau tidak ada lagi kerabat kita di dekat kita? bagaimana kalau Tuhan Yesus tidak ada lagi bersama dengan para murid-murid? Apa yang harus dilakukan ?”



WORD

Yohanes 16 : 4b-8

4b "Hal ini tidak Kukatakan kepadamu dari semula, karena selama ini Aku masih bersama-sama dengan kamu,

16:5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku,dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi?

16:6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita.

16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.


Pada ayat 5 Tuhan mengatakan bahwa “tidak seorang pun di antara kamu yang bertanya “kemana Engkau akan pergi?”. Hal tersebut tidak secara harafiah disampaikan karena pada faktanya sudah ada 2 orang murid yang bertanya. Tapi yang Tuhan Yesus maksud adalah mereka tidak benar-benar mengkhawatirkan apa yang akan terjadi kepada Tuhan Yesus tapi mereka mengkhawatirkan “apa yang akan terjadi kepada saya nanti?”. Menjelang Tuhan Yesus pergi, Tuhan Yesus tahu bahwa murid-murid mengalami kesedihan yang dalam, sama seperti kita ketika tahu hendak ditinggalkan. Bagi orang-orang yang ditinggalkan terlebih lagi untuk selama-lamanya, “kenang-kenangan” bisa menjadi hal yang indah sekaligus menyakitkan.


Tapi ketika Tuhan Yesus meninggal kan murid-murid, singkatnya Tuhan Yesus mengatakan “Kepergianku adalah keuntungan bagimu”. Ia menjanjikan seorang penghibur yaitu “ Roh Kudus atau Roh Kebenaran”. Mungkin saat itu murid-murid menangisi keadaan yang terlihat saat itu saja, tapi Tuhan Yesus memberikan masa depan bagi murid-murid. Tuhan Yesus terus menjelaskan apa peran “Roh Kudus” itu sendiri.


16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.


“Roh Kudus akan menginsafkan” ini adalah kalimat yang sangat sering kita dengarkan di gereja, namun apakah kita benar-benar merasakan Kuasa Roh Kudus ?. Kata “menginsafkan” memiliki arti “menyingkapkan atau membuktikan ketidakbenaran”. Pada ayat 8 terdapat 3 aspek yang akan Roh Kudus singkapkan jika Ia ada dalam kehidupan kita.

Sin (dosa), aspek ini adalah kebenaran akan kita sebagai manusia. Hal pertama yang akan Ia intervensi adalah diri kita. Dia seorang sahabat yang baik yang mau menyelamat kan kita, oleh sebab itu Ia membuka kan banyak hal dalam hidup kita. Ia menyingkapkan dosa agar kita sadar bahwa apa yang kita lakukan adalah sebuah kesalahan dan kita perlu bertobat, kita perlu pengampunan akan dosa. Di masa itulah kita berbalik kepada Bapa. Roh kudus yang ada dalam hati kita tidak akan tinggal diam ketika kita melakukan sebuah kesalahan. Ia akan terus mengusik hati kita.

Mugkin kita berpikir, akhir-akhir ini kita sudah tidak masuk kedalam lumpr dsa lagi jauh dari nonton video porno atau kecanduan dosa apapun, ketahuilah dosa di mulai ketika kita mulai tidak percaya kepada Tuhan, tepat di titik itulah kita sedang berbuat dosa. Ketika kita tidak lagi menjadikan Tuhan pusat perhatian, mulai terdistraksi dengan masalah, kekhawatiran, disitulah kita sedang mulai melangkahkan kaki kepada dosa.

Seringkali yang menjadi kesalahan kita adalah kita hanya menjadikan Roh Kudus alarm di hati kita. Kita berdoa “Roh Kudus, ingatkan aku ya kalau aku salah”, tapi kemudian ketika peringatan itu datang, ketika Ia mengingatkan kita bahwa fokus kita mulai berubah, kita mematikannya, kita menutup telinga dan terus melakukan hal yang salah tersebut.

Righteousness (kebenaran). Aspek yang kedua adalah kebenaran tentang Tuhan Yesus sendiri. Roh Kudus membukakan bahwa Yesus adalah anak Allah, Ia yang datang kedua untuk mati menebus kita dari setiap dosa. Roh Kudus membuka kan patokan kebenaran adalah pribadi Yesus sendiri. Dan menunjukan kepada kita bahwa Ia memberikan kita kuasa untuk mengalahkan dunia, bukan sebaliknya. Berkuasa atas dosa, bukan sebaliknya
Judgement (penghakiman). Aspek yang terakhir adalah Roh Kudus menyingkapkan bahwa iblis yang tadinya penguasa dunia ini sudah kalah oleh karya Salib. Kalau Roh Kudus ada dalam hidup kita, seharusnya iblis tidak berkuasa lagi atas kita.

Roh Kudus adalah sesuatu yang berharga yang Tuhan Yesus tinggalkan ketika Ia kembali kepada Bapa. Ketika seseorang pergi dan memberikan kita hal untuk dikenang, bukankah hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah “menjaganya”? Roh Kudus yang sama yang diberikan kepada murid 2000 tahun yang lalu adalah Roh Kudus yang sama yang Ia berikan kepada kita, karena kita adalah murid-murid kristus. Apakah selama ini kita menjaganya ? menjadikannya sahabat ? atau hanya alarm, bahkan keberadan-Nya tidak kita ketahui ?


Hidup dipenuhi Roh Kudus seharusnya memberikan banyak buah dan perubahan yang nyata dalam hidup kita. Tapi harus kita ketahui bahwa hidup dipenuhi Roh Kudus bukanlah sebuah keharusan tapi sebuah kehausan. Sehingga seberapa kita menginginkan Roh kudus, sebesar itulah kita akan dipenuhi. Bahkan orang yang bisa berbahasa Roh pun ia bisa saja kosong karena rasa haus itu hilang, hari ini kita harus cek diri kita masing-masing. Kita harus terus dipenuhi Roh Kudus karena Ia yang akan terus menuntun kita pada kebenaran yang tidak terbatas.


APPLICATION

  • Yuk sharing, bagaimana hubungan kita akhir-akhir ini dengan Tuhan ? bagaimana saat teduh dan baca alkitab kita ? masihkah kita haus dan lapar akan Tuhan ?

PRAY

  • Ambil waktu 10-15 menit.. Berbahasa Roh bersama-sama, dan saling mendoakan satu sama lain. (dipimpin ketua Cool, bisa dibacakan siapa berdoa untuk siapa)

  • Ditutup Oleh Ketua COOL

  • Roh Kudus, terimakasih untuk selalu ada bersama kami. Ampuni kami kalau seringkali kami mendukakan hatiMu.

 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page