top of page

HOPE FOR YOUR FAMILY - DECEMBER 2018

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Dec 19, 2018
  • 3 min read


WARM UP!


Persiapkan kertas & alat tulis bagi para anggota cool. Minta para anggota untuk menuliskan apa yang anggota cool harapkan bagi keluarga mereka masing-masing pada kertas tersebut (boleh pake nama/tidak). Kertas yang sudah diisi di gulung kecil dan dikumpulkan kepada ketua cool. (pada bagian ini ketua cool bisa memberikan kesaksian tentang keluarga kalian)


WORD

Seringkali kita melihat bahwa tidak ada lagi pengharapan bagi hidup kita terutama keluarga kita, jalan sepertinya buntu, bahkan tidak jarang kita menganggap bahwa diri kitalah yang menghalangi adanya pegharapan dalam keluarga kita. Hari ini, menjelang berakhirnya tahun 2018, kita harus belajar bahwa Harapan tidak pernah hilang, karena pengharapan itu adalah Tuhan Yesus sendiri.


Kita akan belajar dari satu kisah yang menarik. Suatu hari ketika Tuhan Yesus kembali ke Kana (Tempat ia mengubah air menjadi anggur) ada seorang pegawai istana dari Kapernaum yang putrinya sedang sakit. Jika kita membacanya keadaan anaknya sudah sangat parah (dikatakan sudah hampir mati), pegawai istana ini di hadapkan keadaan yang sepertinya tidak ada harapan lagi, tapi ia memiliki sebuah sikap hati yang luar biasa.


BACA: YOHANES 4:46-54


47 Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya hampir mati


Tidak sedikit dari kita ketika sudah tidak menemui jalan keluar kita malah menjauhi Tuhan, kita malah kecewa dan tidak lagi mau berkomunikasi dengan Tuhan, meratapi permasalahan kita dan mengeluh:


“Kenapa hal ini harus terjadi pada saya dan keluarga saya? Kenapa harus orang yang paling saya kasihi yang mendapat pencobaan? ”


Pegawai ini tahu bahwa anaknya sudah hampir mati (sudah tidak ada lagi harapan), tetapi ia tidak meratapinya melainkan DATANG kepada Tuhan karena IA TAHU Tuhan adalah SUMBER PENGHARAPAN.


Sama halnya dengan hidup kita, terkadang himpitan atau keadaan-keadaan membuat kita berfikir: "sepertinya sudan tidak ada harapan lagi" harusnya tidak membuat kita berhenti datang kepada Tuhan dan berharap pada-Nya.


2 Korintus 12:9b

Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

(48) ”Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya”,


Melihat tanda dan mujizat bukanlah hal yang salah, yang salah adalah ketika tanda dan mujizat tersebut menjadi dasar kita berharap padanya. Hal tersebut dapat membuat kita kecewa kepada Tuhan. Ketika kamu tidak melihat Tanda dan Mujizat dalam hidupmu kamu apakah kamu masih akan percaya kepada Tuhan? Sejak Bangsa Israel keluar dari Mesir, Bangsa Israel melihat begitu banyak mujizat, perkenanan Tuhan, Kedashsyatan Tuhan, tetapi hati mereka tidak berubah dan tetap menyembah berhala.


Tanda dan mujizat yang kita lihat tidak dapat merubah hati, tapi perjumpaan dengan Kristus yang mengubahkan hati kita.

Bila suatu hari kita meminta bantuan kepada kerabat/keluarga terdekat kita, namun mereka tidak dapat membantu kita, apa yang kita lakukan? Apakah kita menjadi kecewa? seharusnya hubungan dibangun bukan berdasarkan seberapa banyak mereka menolong kita/ seberapa banyak kita.


Selanjutnya, setelah datang kepada Tuhan dan meminta, ia melakukan hal ke-2 yang lebih penting lagi yaitu:


(50) Kata Yesus kepadanya: “pergilah, anakmu hidup!” orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.


Dalam keadaan sesulit apapun dalam hidup kita, kita harus tetap menaruh Kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus. Perhatikan, jika kita ada di posisi pegawai tersebut pasti kita udah mengeluh “kenapa malah diusir (disuruh pergi), nggak di kasih doa yang gimana-gimana banget, nggak di kasih obat, nggak di samperin ke rumah, dan banyak keluhan lainnya. Tapi lihatlah bukan hal-hal yang kita keluhkan tersebut yang membuat anak pegawai istana mendapatkan pengharapan, melainkan pegawai istana tersebut telah percaya. Bukan setiap tindakan yang kamu lakukan supaya keluarga kamu berubah yang mengubahkan keluargamu, tapi iman percayamu yang menyelamatkan keluargamu.


Pengharapkan itu akan ada dalam keluarga kita, tepat ketika kita memutuskan untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Ketika Pegawai Istana tersebut mendengar pekatan Tuhan, Tuhan mau mengajarkan agar ia percaya berdasarkan perkataan Tuhan sendiri, bukan kepada tanda-tanda yang yang Tuhan lakukan.


Jika pada saat itu Tuhan langsung datang mengikuti Pegawai tersebut maka “ketidak percayaannya” kepada Tuhan tidak sepenuhnya hilang, dia akan membatasi Kuasa Tuhan dengan berpikir bahwa Tuhan hanya bisa menyembuhkan anaknya jika Ia datang menghampiri anaknya. Lebih dari itu Tuhan mau melatih bagaimana cara kita Berharap pada-Nya.


Singkat cerita di tengah jalan dalam perjalanan kembali ke rumah, ia mendapat kabar bahwa anaknya sudah sembuh tepat ketika Tuhann yesus berkata “anakmu hidup”. Yang pada akhirnya seluruh keluarganya menjadi percaya kepada Tuhan (ay. 53). Pegawai tersebut sebelumnya percaya kepada Tuhan dan sekarang ia Lebih percaya lagi karena pengalaman yang ia alami sendiri, bahkan pengalamannya membawa pengharapan bagi seluruh keluarganya. Kita harus percaya bahwa masih ada pengharapan bagi keluarga kita, tidak ada yang terlalu mustahil untuk Tuhan.


APPLICATION

Kembali kepada kertas yang tadi di buat ketika WarmUp, minta masing-masing anak mengambil kertas tersebut. Selama 1 minggu kedepan mereka harus mendoakan apa yang tertulis pada kertas yang mereka dapatkan


PRAYER

- Berdoa supaya semakin hari Tuhan melatih kita untuk tetap berharap sama Tuhan

 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page