top of page

I AM WHO YOU SAY I AM - WEEK 4 FEBRUARY 2020

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Feb 25, 2020
  • 4 min read

Updated: Feb 28, 2020



WARM UP

Pernahkah kamu mendengar nama “Michael Jordan” ? lalu apa yang muncul di benakmu ketika mendengar nama tsb ? seharusnya biasanya yang muncul adalah pemain basket, kulit hitam, tinggi, dan berbagai bentuk fisik yang kelihatan lainnya bukan? Tentu, karena kita nggak kenal beliau lebih dekat lagi. Coba kalau sekarang kita main first impression kepada sesama anggota cool.


“Sebutkan first impression kalian kepada teman di sebelah kanan kalian, kaya hal apa yang pertama muncul di benak kalian kali pertama bertemu orang di sebelah kanan kamu”


Setelah selesai, coba masing-masing kita berpikir, apakah kita sesuai dengan apa yang diucapkan oleh teman-teman kita ? seharusnya ada beberapa yang sama, ada juga yang tidak terlalu sama atau bahkan tidak sama, sama sekali. Bisa saja orang bilang kita orang yang galak tapi sebenarnya tidak, bisa saja orang berkata kita sombong padahal sebenarnya tidak, bisa juga mereka berpikir bahwa kita adalah orang yang pendiam padahal kalau udah ketemu bisa jadi sebaliknya. Kenapa bisa begitu ? Tentu saja, karena kita harus akui bahwa orang-orang di kanan kiri kita bukanlah sumber yang benar untuk dapat menentukan siapa kita. Apakah salah mendengarkan mereka ? tentu tidak, tapi menjadi salah kalau kita mendefinisikan diri kita berdasarkan perkataan orang lain. Seharusnya kita lebih mengacu pada sumber yang benar, yang tepat, dan yang terpercaya yaitu Tuhan Yesus sendiri.

WORD


Akhir-akhir ini, banyak anak muda yang menjadi bingung ketika ditanya tentang identitas dirinya. Seolah-olah pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan yang paling sulit untuk dijawab melebihi soal matematika atau fisika. Bahkan lebih parahnya seseorang akan lebih sulit menjawab “apa kelebihan yang kamu miliki?” dibandingkan dengan “apa kekurangan yang kamu miliki?”. Apakah salah jika kita melihat kekurangan kita ? tentu saja tidak, namun akan menjadi masalah jika anak-anak muda terlalu fokus kepada kekurangan yang mereka miliki, mereka akan mengalami Krisis identitas.


Semakin hari orang-orang akan semakin fokus kepada dirinya sendiri namun kebanyakan dari mereka akan lebih melihat sisi kurangnya dari pada sisi lebihnya. Mereka akan terus mencari hal-hal lain untuk menutupi kekurangan yang mereka miliki daripada menonjolkan kelebihan yang sudah ada. Hal tersebut akan berdampak kepada cara kita melihat diri kita sendiri. Krisis identitas adalah persoalan yang mudah muncul di kalangan anak-anak muda namun tidak mudah untuk diselesaikan. Hal tersebut dikarenakan jika sudah terjadi maka mata kita akan terus fokus terhadap konflik yang terjadi didalam diri kita, sehingga sukar bagi kita melihat keluar untuk mencari pertolongan. Apa yang harus kita lakukan bila hal tersebut terjadi dalam diri kita atau kepada orang di sekitar kita ?


Pertama, pastikan kita sudah melihat pada sumber yang benar. Seorang pencipta Handphone pasti dapat mendefinisikan kegunaan produk tersebut secara lengkap, benar, detail dan jelas. Bahkan ketika terjadi kesalahan pada produk, sang pencipta tetap bisa mengembalikan fungsi produk tersebut sesuai dengan visi yang ia miliki sejak awal produk tersebut diciptakan. Sudahkah kita memandang diri kita berdasarkan sumber yang benar yaitu Seseorang yang menciptakan kita ? Sudahkah ketika terjadi kesalahan atau kekeliruan kita datang kepada Seseorang yang mengerti betul diri kita secara menyeluruh ? Sudahkah kita datang kepada Seseorang yang tahu betul apa tujuan awal kita diciptakan di dunia ini?


Kita tidak perlu membuat janji pertemuan untuk bertemu dengan Seseorang ini, nggak perlu merangkai kata-kata yang baik untuk membuat laporan terjadinya kesalahan, kegagalan ataupun kekeliruan, nggak perlu mengeluarkan biaya yang begitu besar untuk sampai kepada sang pencipta, hanya sebuah kerendahan hati untuk mau berlutut, berdoa, menyampaikan keadaan kita secara menyeluruh kepada-Nya, dan mendengarkan-Nya. Mendengarkan ini menjadi part yang paling penting, bukan hanya mendengar sepintas tapi mendengar dengan penuh perhatian because we are who He says we are.


2 Timotius 3 : 16-17

"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.


Alkitab atau Firman Tuhan lah yang menjadi perwakilan nyata perkataan Tuhan bagi kita. Kita perlu tahu isi hati Tuhan melalui perenungan akan Firman-Nya siang dan malam. Dengan begitu ada visi, identitas dan juga tujuan yang besar yang akan kita ketahui untuk kita. Kita tidak lagi mendefinisikan diri kita berdasarkan perkataan orang lain, namun apa kata Tuhan. Kita tidak akan fokus kepada apa yang jadi kekurangan, kelemahan, kegagalan kita karena di dalam Firman-nya tertera juga kelebihan, rencana, tujuan besar yang Tuhan berikan untuk kita. Jadi kalau mau kehidupan yang berubah kita harus menjalankan hidup kita sesuai buku panduan atau buku petunjuk yang sudah Tuhan sediakan.


Dikatakan bahwa Firman Tuhan berfungsi untuk mengajar, Firman Tuhan mengajarkan kita tentang bagaimana Tuhan memandang kita, jika kita tidak mengacu pada Firman maka identitas kita akan dengan mudahnya terguncang dan hilang. Hal tersebut terjadi karena kita tidak fokus terhadap perkataan yang Tuhan katakan untuk kita. Lalu yang ke 2 berfungsi untuk menyatakan kesalahan, kita tahu sebuah produk mengalami kesalahan atau malfunction pasti dari guidebook yang kita dapatkan bukan? Tidak jarang kita buka-buka cari di internet tapi hasilnya bisa jadi bener- bisa jadi salah. Ujung-ujungnya yang paling benar adalah mengacu pada buku panduan atau sekalian bawa ke service centernya, ujung-ujungnya kita harus mengacu pada sumber yang sesungguhnya. Sama halnya dengan hidup kita, ketika terjadi kesalahan, kegagalan, dosa, pencarian pembenaran di dunia ini tidak akan pernah ada habisnya, bisa saja membawa keadaan yang lebih buruk terhadap diri kita, oleh sebab itu kita butuh baca alkitab, butuh datang kepadanya-Nya atau setidaknya butuh datang kepada komunitas yang benar (Cool, Pembapaan) sebagai representatif service center di dunia ini.


Terakhir, Firman Tuhan berfungsi untuk memperbaiki kelakukan dan mendidik dalam kebenaran. Apakah kita ingin diri kita berubah? Cara hidup, cara pandang, cara berperilaku kita berubah ? kita harus datang kepada sumber yang benar. Kita harus belajar, merenungkan Firman Tuhan siang dan malam agar kita mengerti apa yang sebenarnya Tuhan Yesus katakan dan tetapkan untuk hidup kita. Karena apapun yang Tuhan yesus katakan tentang diri ktia itulah yang seharusnya terjadi.


CONCLUSION

  • Untuk melihat siapakah kita sesungguhnya kita harus pastikan bahwa kita melihat dari sumber yang benar dan sumber yang benar tersebut adalah Tuhan yesus sendiri. Ialah yang menciptakan kita dan hanya Ialah yang layak mendefinisikan siapa kita sesungguhnya.

APPLICATION

  • Tuliskan 5 pandangan yang salah yang kamu miliki terhadap dirimu, kamu boleh menuliskan pengalaman pribadi bila tidak keberatan.

  • Contoh: saya merasa saya orang yang gagal dan mengecewakan karena saya tidak mampu lulus ujian masuk SMP.

  • Lihatlah, itu adalah hal yang dapat mempengaruhi bagaimana kita melihat diri kita. Mulai hari ini kita harus belajar untuk tidak lagi mengikuti pemikiran tersebut.

PRAYER

  • Tuhan Yesus, hari ini kami mau belajar untuk melihat dengan cara Tuhan Yesus melihat kami. Kami rindu untuk semakin mengerti apa yang sudah Tuhan tetapkan dalam hidup kami. Kami percaya kami dilahirkan untuk tujuan yang hebat dan kami mau menghidupinya. Terimakasih Tuhan, Amin.

 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page