JESUS - WEEK 3 MAY 2020
- God's DNA
- May 21, 2020
- 3 min read

WARM UP
Pernah nggak dalam hidup kalian terjadi sebuah perubahan karena adanya suatu mediator (jembatan) baru ? Contohnya dulu kalo mau pesen makanan, kita harus pergi ke tempat makan tersebut atau harus buka-buka catatan no.telp rumah makan tersebut, kalau nggak ketemu artinya nggak bisa pesan. Lebih ribet lagi kalau ternyata no telepon si rumah makannya ganti tiba-tiba, udah cari cape-cape tapi nggak bisa. Nah sekarang ada beberapa aplikasi dimana semua jenis makanan ada disana, semenjak itu kita bisa pesan apapun yang kita mau tanpa repot cari no telp atau pergi kesana.
*diskusi masing-masing anggota*
Nah, hal ini juga terjadi dalam kehidupan kekristenan kita. Kita tahu bahwa dahulu pada perjanjian lama hubungan kita dengan Bapa sangat jauh, rasanya seperti ada jarak. Tapi semenjak Ia mengutus Anaknya yang tunggal untuk disalibkan, menebus kita dari dosa, sang Anak atau Tuhan Yesus sendiri ada sebagai mediator atau jembatan agar kita mempunyai hubungan dengan Bapa.
Lalu pertanyaannya apakah bisa kita pergi ke tujuan kita tanpa mediator ? bisakah kita membeli makanan apapun tanpa menggunakan aplikasi tadi? Bisakah kita pergi kepada Bapa tanpa memiliki hubungan dengan Tuhan Yesus ?
WORD
Yohanes 14:6-7
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.
Tanpa jalan kita nggak akan bisa kemana-mana, tanpa jembatan kita tidak akan bisa menyeberangi sebuah jarak dan mungkin saja ada hal lain yang tidak bisa dilakukan tanpa adanya sebuah mediator.
Sekarang bisakah kalian bayangkan apa yang terjadi bila hidup kita tanpa Tuhan Yesus ?
*Discussion Time*
Ketika kita menolong orang, kita hanya bisa “menunjukan sesuatu” yang pada akhirnya orang tersebut harus tetap berusaha agar mendapatkan apa yang ia tuju. Orang tanya alamat kita hanya bisa beritahu lurus, nanti belok, ada taman nanti belok lagi, tidak jarang membuat orang tersebut tetap tersesat. Orang tanya tentang fakta suatu kejadian kita hanya bisa menjawab sesuatu yang kita tahu dari orang yang tidak jarang itu adalah informasi yang salah. Akhir-akhir ini orang bertanya “bagaimana caranya hidup sehat?” kita bisa memberikan jawaban olahraga, makan yang sehat, minum vitamin, yang sebenarnya hal tersebut tentu saja bergantung pada seberapa konsisten si orang yang bertanya.
Tapi ketika Tuhan Yesus datang menolong kita, Ia tidak sekedar menunjukan jalan Nya. Ia membawa jalan tersebut dalam kehidupan kita, kita nggak perlu merasakan tersesat apabila kita benar-benar membangun hubungan dengan Tuhan Yesus karena Ia adalah jalan. Ia tidak sekedar memberikan kita informasi yang tidak jelas kebenarannya karena Ia adalah sumber kebenaran itu sendiri, kita tidak perlu merasakan kebingungan dunia karena kita terhubung pada sumber yang benar. Ia tidak hanya sekedar memberikan rahasia kehidupan karena Ia sendirilah hidup yang kita butuhkan. Ditengah kematian yang kita alami dalam hidup kita, Ia datang membawa kehidupan.
Ia mengorbankan nyawanya untuk menjadi jembatan antara kita dengan Bapa di surga. So hal yang harus kita ketahui tidak ada perbuatan sebaik apapun yang mampu “tingkat kasihnya Tuhan”, kalau kita baik Tuhan sayang, kalau kita semakin baik Tuhan semakin sayang, tidak seperti itu. Ia mengasihi kita karena Ia mengasihi kita. Oleh karena itu seharusnya kita menjaga kasih yang Tuhan berikan dengan terus membangun hubungan dengan Tuhan Yesus. Jangan sampai kasih kita menjadi dingin, dan semakin menjauh dari Tuhan. Apalagi di masa seperti ini, saat tidak ada satupun orang yang memantau kerohanian kita karena kita berada di rumah, dimasa seperti inilah kita harus semakin konsisten saat teduh, berdoa, menyembah, masih dalam hadirat-Nya, bertemu dengan Tuhan, karena hubungan adalah tanggung jawab pribadi antara kita dengan Tuhan.
Pada ayat 7 Tuhan Yesus memberikan statement yang unik yang mendukung perkataan sebelumnya “Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Memberikan kesan “hak istimewa” yang kita dapatkan jika kita benar-benar hidup didalamNya. Pertobatan kita dapatkan pertama kali kita bertemu Tuhan, namun tidak hanya sampai situ. Ketika keintiman terus kita bangun, maka kita akan “mendapatkan jalan khusus” untuk bertemu dengan Bapa. Pernahkah kalian menonton sebuah film tentang Kerajaan? Semua orang tidak mungkin dapat bertemu sang raja dengan semudah itu bukan? Tapi Tuhan Yesus mengatakan apabila kita mengenal Tuhan Yesus maka kita juga mengenal Bapa.
Kalau dunia mengenalkan kita dengan “banyak cara menuju roma” yang artinya segala sesuatu memiliki banyak cara untuk dicapai, kali ini berbeda. Tidak ada jalan lain untuk datang kepada Bapa selain melalui Tuhan Yesus sendiri. Cara hidup Yesus yang harus ada dalam hidup kita. Sama seperti Tuhan Yesus dikenan oleh Bapa, maka kita juga harus dikenan oleh Bapa. Kalau Yesus mendapat perkenanan itu karena Ia taat sampai mati hingga pada kayu salib, maka kita juga harus taat kepada perintahNya, FirmanNya dan segala ketetapanNya.
Jadikan Yesus sebagai role model dalam kehidupan sehari-hari kita.
APPLICATION
Jangan lupa infokan kepada anak-anak COOL untuk berdoa setiap jam 9 malam. Topik doanya adalah :
God’s DNA
Damailah Indonesiaku
Dibebaskan dari Virus Corona
Ancaman Resesi Ekonomi Global
Menyelesaikan amanat Agung Tuhan Yesus
Kebangkitan Anak-anak muda yaitu Generasi Yeremia
Yang Tuhan pakai sebagai Messenger of the 3rd Pentecost: GBI, Church of God, Oral Roberts University, Evangelical Alliance
Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali -- "DATANGLAH KERAJAANMU
コメント