LIFE CALLING - JULY 2018 WEEK 5
- God's DNA
- Jul 4, 2018
- 3 min read

WARM UP
Adakah 1 tokoh (penyanyi/artis) yang kamu sukai?
Apakah kamu bercita-cita seperti dia?
NILAI YANG DI TANAM
Jangan menghidupi mimpi atau panggilan orang lain. You have a specific Calling and Your calling is AWESOME!
WORD
Sekarang kalau kita lihat di Instagram teman-teman atau selebgram pasti ada postingan saat mereka liburan atau kegiatan menyenangkan lainnya. Hal tersebut tidak jarang membuat kita malah iri dan berpikir “hidup mereka enak ya” dan mengclaim “suatu saat aku mau seperti dia”.
Tidak salah jika menginginkan sesuatu dan menjadikan motivasi. Tapi jangan sampai hal tersebut membuat kita berambisi dan menghalalkan segala cara bahkan hidup jauh dari kebenaran firman Tuhan. Perlu kita ketahui, apa yang ditampilkan orang-orang di luar sana merupakan hasil ‘editan’ dari kisah nyatanya. Kita tidak tahu bagaimana proses hidupnya sehingga mereka bisa menampilkan seperti yang dipostingnya. Kita tidak tahu juga apakah proses hidup orang tersebut baik diteladani atau tidak.
Bagaimana supaya tahu panggilan hidup?
1. Setia pada bagianmu sekarang.
Musa adalah seorang penggembala kambing domba. Kambing dombanya pun bukan punyanya sendiri, tapi punya mertuanya, Yitro. Otomatis Musa disebut sebagai gembala upahan Yitro. Gembala upahan zaman dahulu biasanya tidak terlalu memedulikan ternak yang bukan miliknya (Yohanes 10:12-13), tapi Musa tetap menggiring dari padang urun sampai ke gunung Horeb. (Keluaran 3:1) Padang gurun dan gunung Horeb berbicara tentang musim yang tidak enak. Kita tahu kondisi gurun merupakan kondisi yang panas dan kering, sedangkan gunung horeb dikenal gunung yang tandus dan kering.
2. Datang kepada Tuhan
Walaupun gunung Horeb dikenal gunung yang tandus dan kering, disitulah Musa berjumpa dengan Tuhan. Walaupun rasanya hidup kita tidak jelas dan sudah tidak ada harapan, tapi ketika kita datang ke hadiratNya, Tuhan akan menjumpai kita.
3. Menanggalkan kasut
Keluaran 3:5
Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus”.
Sebelum Tuhan memilih Musa, Tuhan lebih dulu menyuruh Musa untuk melepaskan kasut. Kasut berbicara tentang yang selama ini kita pakai, kita banggakan, kita pamerkan. Apakah itu kemampuanmu, harta bendamu, kepintaranmu ? Tanpa kita sadari, ketika kita selalu ‘mengikatkan kasut’ pada diri kita (kita merasa benar, tidak mau ditegur dan menjadi sombong), itu yang akan membuat kita tidak tahu panggilan kita apa, tidak tau apa yang Tuhan mau.
Apa hasilnya ketika kita Taat Panggilan dari Tuhan?
Sudah sangat jelas jawabannya di Keluaran 3:20-22.
20. Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi.
21. Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan tangan hampa,
22. tetapi tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain, yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan; demikianlah kamu akan merampasi orang Mesir itu."
Saat Musa dipilih Tuhan sebagai pemimpin bangsa Israel pasti bukan hal yang mudah. Apalagi pekerjaan dia awalnya hanya gembala upahan disuruh menjadi pemimpin? Sama seperti kita, sepertinya ketika Tuhan bilang ke kita “kamu pergi kesana, kamu pindah kesana, kamu kerja disana”, pasti akan berpikir “aku bisa apa? itu susah sekali, itu tidak enak, orang-orang hidupnya enak, aku mau seperti orang lain”. Padahal ada firman Tuhan bilang, Yer 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Manusia selalu memikirkan sesuatu yang fana, sedangkan Tuhan bukan cuma memberikan perak, emas, dan kain-kain, tapi hidup penuh damai sejahtera, sukacita dan kekekalan.
Bulan ini kita membahas Strong in Life Purpose. Memang masa-masa muda seperti ini, anak muda suka sekali buat mencari jati diri dan tujuan hidup, dan sangat penting sekali buat anak muda punya tujuan hidup yang benar di dalam Tuhan. Mari kita menghidupi hidup kita bukan untuk hal yang sia-sia, tapi untuk memuliakan namaNya.
APPLICATION
Jangan malas dan jangan takut dengan hal yang baru. Contohnya di gereja diberikan tanggung jawab di gereja untuk berdoa atau sharing firman mulai memberanikan diri. Contoh di pekerjaan ketika diberi kepercayaan atasan untuk menyelesaikan masalah harus mau berexplore dalam pekerjaan tersebut. Contoh di sekolah ketika dicalonkan menjadi anggota organisasi. Memang Tuhan kita adalah Tuhan yang super kreatif dan kalau kita tinggal di dalamNya, Ia akan bisa berbicara lewat kejadian apapun.
PRAYER
Tanya Tuhan mau apa atas hidup kita !
Minta Tuhan memberikan secara spesifik dan membuka jalan apa yang Tuhan mau!
Minta kemampuan dan tuntunan Tuhan dalam menjalankan panggilan!
Comments