top of page

PIT STOP - WEEK 4 SEPTEMBER 2019

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Sep 25, 2019
  • 5 min read



VALUE


 Berhenti bukan berarti tidak sampai tujuan. Ada waktunya kita berhenti sejenak untuk “re-charge” di hadirat Tuhan.


WARM UP


Apa yang kalian lakukan ketika seharian dari pagi sampai sore sekolah, kuliah, atau kerja? Apalagi kalau seharian itu diisi dengan belajar materi pelajaran yang berat, dan banyak pekerjaan di kantor yang menguras energi?

Bukankah kita akan berpikiran untuk berlibur’ sejenak meninggalkan segala kesibukan kita?


Dalam segala sesuatu dalam kehidupan kita, kita butuh saat dimana kita untuk BERHENTI sejenak, dan inilah yang sering disebut-sebut “PIT STOP”.


WORDS


Lukas 10:38-42 (Read)

(38) Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.

(39) Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,

(40) sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.”

(41) Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,

(42) tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”


Marta adalah seorang janda yang tinggal bersama saudarinya, Maria di Betania, sebuah kota yang letaknya tidak jauh dari Yerusalem. Mendengar kabar bahwa ‘Seorang Hebat’ mampir ke rumahnya membuat Marta tidak mau mengecewakan Tamu luar biasanya ini. Pelayanan yang terbaik diberikan oleh Marta. Ia sibuk untuk memasak, membersihkan rumah, dan juga menjamu Yesus dan murid-muridNya. 


Semua orang yang menerima tamu penting dalam rumahnya pasti akan melakukan hal demikian. Tetapi hal yang bersebrangan dilakukan oleh Maria. Ketika Marta sibuk melakukan pekerjaan rumah, mempersiapkan banyak hal, melayani tamu yang datang, Maria terlihat sangat nyaman duduk di kaki Yesus dan mendengarkan nasihat-nasihat yang diberikan Yesus. Apakah yang dilakukan Maria salah ? tidak karena ayat 42 mengatakan bahwa “Maria telah memilih bagian yang terbaik”. Kalau begitu apakah apa yang dilakukan Martha yang salah ? tidak juga. 


Marta menggunakan segala sesuatu yang dimilikinya untuk melayani Tuhan Yesus.

Untuk menjamu tamu, sudah jelas tuan rumah pasti mengeluarkan biaya yang cukup besar mengingat pelayanan yang diberikan haruslah yang terbaik. Mengingat Yesus tidak datang sendirian melainkan bersama murid-muridNya maka Marta harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi. Marta tidak mempermasalahkan hal ini, malah Ia memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk melayani Tuhan. Terlebih dikatakan bahwa Maria dan Marta memiliki hubungan pertemanan dengan Yesus dan pada saat itu Yesus menempuh perjalanan dari Yerusalem ke Betania, pasti Marta semakin ingin mempersiapkan yang terbaik. Coba bayangkan jika suatu hari ada orang yang bertamu dari jauh ke rumahmu, apakah baik jika semua orang hanya duduk didekat tamu dan tidak ada yang melayani ? tidak bukan ? oleh sebab itu apa yang dilakukan Marta bisa dikatakan tidak salah.

Hal ini adalah yang baik, kita pun harus memanfaatkan segala sesuatu yang kita punya untuk melayani Tuhan. Memberikan yang terbaik melalui apa yang kita punya. Banyak dari kita yang sudah tahu akan hal itu dan melakukannya bukan ? Karena memang itulah bagian kita. Namun sangat disayangkan terkadang kita terlalu asik menjadi Marta, sehingga kita melupakan satu hal yang lebih penting.


Maria memberikan perhatiannya untuk mendengarkan Yesus.

Kunjungan Yesus dirumah Marta dan Maria bukan hanya sekedar untuk beristirahat dari perjalanannya, tetapi tetap dalam misi utamaNya yaitu Memberitakan Injil. Disaat Marta sedang sibuk menjamu Yesus dan murid-muridNya, Saudara perempuan Marta yang bernama Maria bukannya membantu malah memilih untuk duduk dan mendengarkan perkataan Yesus. Mungkin yang terlihat saat ini adalah Maria tidak mau ambil pusing dengan apa yang dilakukan Marta. Padahal tidak, Maria sudah melakukan persiapannya yang terbaik untuk menyambut kedatangan Yesus, tapi ia juga mengambil bagian yang terbaik yaitu datang dan duduk di Kaki Yesus untuk mendengarkan-Nya.

Bagaimana dengan kita ? apakah ketika kita mulai disibukan dengan berbagai pelayanan, dengan berbagai kepercayaan, kita tetap datang dan duduk di kaki Yesus untuk mendengarkan-Nya ? Sudahkah kita mengambil bagian terbaik yang seharusnya kita miliki ? Hal itu adalah ketika kita mengambil momen untuk saat teduh, untuk berdoa dan baca alkitab, momen dimana kita beristirahat di dalam hadirat Tuhan.

Saat Marta sibuk melayani Tuhan, disaat yang sama Marta melontarkan ungkapan kekecewaannya pada Tuhan karena membiarkannya untuk bekerja sendiri.  Martha mulai kehilangan fokusnya karena terlalu banyak melayani, terlalu banyak hal yang ia lakukan, sehingga ia merasa lelah. Apa yang dilakukan Martha bukanlah sebuah kesalahan, sibuk melayani Tuhan itu baik. 


Titik yang membuat Martha melakukan kesalahan adalah karena ia mulai “komplain”

Martha mulai komplain dengan apa yang ia kerjakan, komplain karena orang lain tidak melakukan hal yang sama dengan apa yang ia lakukan, komplain karena merasa hanya bekerja seorang diri, komplain karena merasa Tuhan tidak memperhatikannya, komplain karena banyak hal tidak terjadi sesuai dengan keingingan-nya. Hal inilah yang tidak jarang terjadi dalam kehidupan kita. Kita  sibuk melakukan banyak hal di sekolah, kampus, tempat kerja, bahkan di pelayanan, dan tidak pernah membiarkan diri kita beristirahat di kaki Yesus. Kita merasa overwhelmed, tidak ada yang bantu, tidak ada yang perduli, kita mulai membanding-bandingkan diri kita, dan terus menerus komplain dengan keadaan.


Martha frustasi dengan apa yang ia lakukan, kesibukan yang ia miliki menarik perhatiannya dari Tuhan Yesus. Hal tersebut dapat terjadi pada saat kita melayani dengan baik dan dengan intensitas yang tinggi, namun lupa untuk duduk di kaki Yesus. Sangat sering kita sebagai anak-anak Tuhan 'menyibukkan diri' dengan pelayanan yang terlihat rohani dan kita bangga akan hal itu.  Tetapi lebih dari itu kita tidak boleh lupa akan satu hal yang esensial yang dibutuhkan oleh setiap pelayan Tuhan, yaitu duduk diam dikaki Tuhan dan menikmati hadiratNya


Tidak sedikit orang yang memiliki “jam terbang” yang banyak pada akhirnya mundur dari pelayanannya hanya karena jenuh dengan apa yang dilakukannya itu. Ketika pelayanannya dilakukan karena rutinitas dan kewajiban penjadwalan maka hal tersebut akan menjadi sangat melelahkan dan membosankan. Ketika kita lelah dalam melayani Tuhan, kecenderungan setiap pribadi adalah mengeluh pada Tuhan dan tidak jarang kita menyalahkan orang-orang yang terlihat tidak berbuat apa-apa.


Kita harus kembali mengerti apa alasan pertama kita ketika kita memutuskan untuk melayani Tuhan. Salah satu cara yang dapat dipakai adalah: DUDUK DIAM DIKAKI TUHAN, DAN NIKMATI HADIRATNYA. DihadiratNyalah kita bisa menemukan apa sesugguhnya tujuan hidup kiita dan tujuan utama kita melayani. Kehilangan esensi pelayanan ini akan membuat setiap kita kehilangan motivasi dalam melayani. 


CONCLUSION

  • Keputusan yang diambil Maria untuk duduk diam dikaki Tuhan adalah keputusan yang membuat hati Tuhan berkenan padaNya. Melayani Tuhan di gereja maupun bidang lain tidaklah salah, tetapi lebih daripada itu yang dicari Tuhan adalah orang-orang yang haus dan lapar akan Dia. HadiratNya adalah satu-satunya tempat bagi kita untuk mendapatkan “energi” untuk melayani Tuhan di dunia ini. 

Matius 11:28

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu


APPLICATION

  • Kedepannya bukanlah akan semakin mudah, akan banyak hambatan dan cobaan yang akan kita hadapi dalam pelayanan kita. Perbanyak saat teduh dan masuk dalam hadirat Tuhan. Itulah satu-satunya tempat yang senantiasa akan menguatkan kita dalam menuntaskan pekerjaan Tuhan dimuka bumi ini


PRAYER

  • Biarlah masing-masing anggota COOL berdoa agar Tuhan terus menguatkan pribadi-pribadi yang telah jenuh dalam melayani dan mengikut Tuhan, serta memberikan kembali motivasi yang benar kepada setiap pribadi.

 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page