top of page

PLANTED FOR LIFE - WEEK 3 SEPTEMBER 2020

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Sep 24, 2020
  • 4 min read




WARM UP


Apakah kalian ingat sewaktu TK atau SD kita semua pasti pernah melakukan praktek menanam kacang hijau ?


Semua dari kita pasti pernah melakukannya. Well, itu adalah percobaan, benih ditanam hanya sementara tapi pada dasarnya sebuah benih ditanam untuk selamanya. Apa yang dimaksud untuk selamanya ? karena kita pasti menunggu agar benih tersebut bertumbuh bahkan berbuah, setelah buah pertama dihasilkan kita pasti menunggu buah berikutnya dengan ekspektasi yang lebih. Lebih manis, lebih besar, lebih lebat dan lain sebagainya. Jadi sebuah Benih tidak ditanam hanya untuk sementara, dan itu yang Tuhan mau dalam hidup kita. BERBUAH.


WORD


Kenapa kita harus mengerti bahwa benih tidak ditanam hanya untuk sementara? Kita pasti pernah mendengar bahwa hidup kita adalah sebuah pertandingan, pertandingan iman. Dan hari ini kita harus sama-sama tahu bahwa pertandingan yang kita miliki tidak bersifat sementara melainkan selamanya, terus berjalan, perjalanan masih panjang dan Tuhan mau kita bertahan untuk menjalaninya. Pertandingan kita bukanlah sekedar pertandingan menang atau kalau (ini adalah parameter yang jelas), pertandingan kita adalah sesuatu yang harus diselesaikan. Sampai kapan ? sampai selesai. Sampai selama-lamanya, seumur hidup kita.

Kita hidup bukan hanya untuk menjadi lebih baik dari orang lain, kita di panggil bukan sekedar jadi lebih keren tetapi kita di panggil untuk mengikuti Tuhan seumur hidup kita, itu adalah pertandingan yang tanpa batas. So kalau kita mengikuti pertandingan yang tanpa batas dengan cara yang terbatas kita pasti kalah. Kalau kita paham betul bahwa pertandingan kita adalah seumur hidup kita maka berakar adalah hal yang sangat penting.

1. Pasti Berakar


Pernahkah kalian melihat pohon yang tidak berbatang? Yang tidak bertangkai, tidak berdaun, tidak berbunga atau bahkan tidak berbuah ? pasti pernah. Tapi pohon yang kita lihat pasti memiliki akar. Sebuah pohon tidak boleh tidak memiliki akar karena salah satu fungsi akar adalah penopang. Disaat bagian lain patah, berguguran, tidak melakukan bagiannya, akar tetap berfungsi menopang seluruh tubuh bahkan tetap memberi nutrisi. Maka apalah arti sebuah pohon yang terlihat baik, berdaun lebar, berbuah manis, tetapi ia dicabut dari akarnya ?

Branches may be gone, leaves may be gone, even fruits may be gone but the root will always be there.

Seharusnya hidup kita tidak hanya sekedar memiliki daun yang lebat, buah yang terlihat manis, banyak bunganya, tapi akarnya yang tegak. Kalau kita tidak punya akar yang kuat, bagaimana tumbuhan itu bisa berdiri? Atau bagaimana tumbuhan itu bahkan dapat menyalurkan nutrisi untuk bagian-bagian lainnya? Pasti sebentar saja, ia akan layu, buahnya akan busuk, daunnya berguguran.

Matius 23 :27 Kita hanyalah seperti kuburan yang memiliki banyak bunga di atasnya tetapi dalamnya hanya tulang-tulang kering.

Jangan kita fokus hanya kepada sesuatu yang kelihatan, dan kita tidak memperdulikan apa yang tidak kelihatan. Tidak usah berfikir jauh jauh, mari crosscheck diri kita. Kita bisa luar biasa hebat menjadi teman yang baik bagi orang lain, tapi kita sedemikian tidak pedulinya dengan keluarga kita. Kita bisa luar biasa hebat spend time untuk game, social media kita, tapi untuk spend time dengan cell group, kakak rohani, mentor kita tidak pernah berusaha. Mungkin diluar kita terlihat baik-baik saja, bahkan sangat baik seperti kuburan yang di taburi bunga. Awesome outside, Awful inside.

Masalah utama kekristenan adalah orang-orang Kristen fokus membangun diluar tapi lupa membangun yang di dalam.

THAT’S WHY YOU NEED A STRONG ROOT! Akar berbicara soal Support System. Sesuatu yang tidak kelihatan tapi sangat berpengaruh dalam hidupmu. Orang-orang disekitarmu yang menopang hidupmu.

2. Pasti Tetap Hijau

Kolose 2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Pohon yang tertanam pasti akan tetap hijau sepanjang musim, karena ada yang menyiram, memupuki, ada yang menjaga. Bersyukurlah Tuhan memilih kita dan menanam kita di taman-Nya untuk di jaga oleh Tuhan. Hanya ada dua tempat untuk kita bertumbuh. Didalam dunia atau di dalam Dia ?

Mungkin kita berpikir bahwa circle kita sekarang sudah ‘cukup baik’, nggak ngerokok, nggak ke klub, nggak narkoba, nggak free sex, tapi ya nggak kenal Tuhan juga, tapi baik. Itu artinya kita sedang memutuskan untuk tertanam di luar Tuhan. Teman kita bukan Allah yang maha baik, bukan orang yang siap sedia untuk menjaga kita, tapi ketika kita di Cool banyak kakak-kakak yang akan menjaga kita, menjaga hidup kita untuk tetap ada dalam tracknya Tuhan, akan menjadi penjaga yang kudus untukmu.

Sekarang waktunya kita tentukan dimana kita mau bertumbuh ?

Apa tanda bahwa kita sudah berakar dalam Tuhan ? Cuaca tidak menentukan pertumbuhan dan buah yang kita miliki.

Kalau kita mau bertumbuh, tertanam di dalamNya, kita harus rela hidup sesuai dengan rencanaNya !

3. Pasti memiliki buah yang manis

Mungkin pohon ditanam di tanah yang pahit, siapa yang pernah merasakan tanah? tetapi buahnya tetap manis. Mungkin saat kita tertanam tempatnya nggak enak, bikin kita tidak nyaman tapi kita punya kapasitas untuk mengubahkan yang pahit menjadi buah yang manis.Jangan heran Tuhan sering menempatkan kita dalam situasi yang tidak enak, tapi disitulah Tuhan membiarkan kita bertumbuh, dan mendapatkan nutrisi yang baik. Kita mungkin punya ribuan alasan untuk mengeluh akan keadaan kita, tapi pilihlah untuk terus menghasilkan buah yang baik.

Hal pahit dalam hidup kita akan menghasilkan buah yang manis yang bisa dirasakan oleh banyak orang. Buah bicara soal 2 hal:


1. Anak Rohani


Buah bicara soal kandungan yang dirawat, yang dijaga, yang diusahakan, jadi jangan berhenti sampai di menjangkau jiwa tapi berdoalah agar mereka juga tertanam, dan itu adalah buahmu. Kita melahirkan mereka di dalam doa, ada perubahan di dalam hidup mereka.

2. Berkat bagi banyak orang


Kita sering kali sulit mengucap syukur, mengucap syukur tidak membuat kita merasakan apa-apa karena buah tidak pernah dirasakan oleh pohon itu sendiri. Ketika kita tetap mengucap syukur, orang lain yang melihat perbuatan kita akan di berkati dan memuliakan nama Tuhan.

Yohanes 15:4 “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”


He wants us to be deeply rooted in Him.


Tuhan mau kita selamanya tertanam didalam Dia, bukan sebentar, bukan sementara, tapi selamanya sampai pertandingan kita selesai.


Pray


Bapa terimakasih untuk semua yang Tuhan telah karuniakan buat kami, kami ingin semakin mengenal Tuhan lewat kehidupan dasar kekristenan kami. Kami tahu bahwa kami harus semakin dalam bersama dengan Tuhan, kami percaya lewat alkitab yang kami baca, COOL yang kami hadiri, ibadah yang kami hadiri di platform online akan membuat kamu semakin lama semakin mengenal Tuhan. Biarlah Tuhan menjadi pusat kami dan kami terus di perbaharui olehMu. Amin


 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page