RADICAL FAITH - NOVEMBER 2018 WEEK 4
- God's DNA
- Nov 11, 2018
- 4 min read

WARM UP!
Sebelumnya briefing dulu 2 orang yang lain (tanpa sepengetahuan “pemeran utama”) untuk berdiri di belakang pemeran utama secara diam-diam dan membuat formasi segi tiga, mereka harus siap-siap menangkap pemeran utama.
Pilih 1 orang untuk jadi pemeran utama, berdiri di tengah (mata ditutup)
Instruksikan kepada pemeran tersebut untuk menjatuhkan dirinya kebelakang (dimana tanpa sepengetahuannya sudah ada 2 orang yang standby untuk menangkapnya).
2 minggu kemarin kita sudah mempelajari berbapa hal tentang “iman”, hari ini kita akan belajar tentang “radical faith”. Seperti yang sudah di jelaskan di 2 minggu lalu bahwa iman dan “sekedar percaya” itu adalah 2 hal yang berbeda. Kita cenderung melihat sesuatu dahulu, baru kita percaya. Tetapi Iman bicara soal kita meyakini akan suatu hal bahkan sebelum kita melihatnya.
Seseorang saat sedang membangun sebuah rumah/ gedung, apakah ia melihat sudah gedungnya jadi terlebih dahulu baru ia mau membangunnya? Tidak, Melainkan ia memiliki keyakinan walaupun gedung itu belum jadi tapi itu akan jadi sesuai dengan yang ia yakini dalam dirinya maka ia mulai membangun.
Seseorang yang bertanding basket/ sepak bola, apakah mereka tahu dulu kalo mereka akan menang baru mereka main? Tidak, melainkan mereka memiliki keyakinan akan kemenangan oleh sebab itu mereka mulai bertanding.
WORD
Read Ibrani 11 : 1 – 10!
Pertama-tama kita harus tau dulu, ayat 6a. mengatakan Sebab tanpa Iman, tidak mungkin seseorang berkenan kepada Allah. Dalam versi bahasa inggris dikatakan But without Faith it is impossible to please God. Jadi kita harus tahu bahwa ketika kita memiliki Iman, maka kita menyenangkan hati Tuhan. Bukan kekayaan kita, bukan kepintaran kita, bukan kejagoan kita, bukan juga kelebihan kita yang menyenangkan hati Tuhan, semua itu tidak salah kita miliki, tetapi ketika semua itu membuat kita kehilangan iman kita maka tidak ada gunanya.
Ada 2 hal dalam Ibrani yang dapat kita pelajari tentang iman yang radikal.
Ibrani 11 : 1 – Percaya saat kita tidak melihat apa-apa.
Dikatakan bahwa Iman adalah dasar dari apa yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (bukan sebaliknya).
Daniel 3:17-18
"Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
Pada saat itu adalah keadaan dimana Sadrakh, Mesakh dan Abednego hendak di masukan ke dalam nyala api, tetapi respon yang mereka miliki adalah tetap memiliki iman. Seberapa jauh kita sanggup berjalan dengan iman? Seberapa jauh kita mau percaya dan berserah kepada Tuhan dalam menjalani hidup dan mengatasi segala permasalahan yang muncul disana? Seberapa lama kita akan tetap terus percaya disaat sepertinya tidak terjadi apa-apa ?
Mudah bagi kita untuk percaya pada Tuhan ketika doa-doa kita segera dijawab, saat kita mengalami mujizat, waktu berkat Tuhan turun atas kita, ketika kita dilepaskan dari pergumulan dan kesesakan atau pada masa-masa tenang tanpa ada kesusahan. Pertanyaannya sekarang, mampukah kita tetap memiliki kadar iman yang sama ketika kita tengah berada di jurang permasalahan yang dalam? Saat kita belum melihat satupun "anak tangga" yang dapat membawa kita keluar dari jurang tersebut, apakah kita tetap memiliki iman yang sama, iman yang penuh, teguh, percaya seutuhnya dan tidak kehilangan sedikitpun harapan?
Kita harus belajar memiliki iman radikal yang bukannya “saya akan percaya ketika saya melihatnya” tetapi “saya harus percaya karena saya mau melihat sesuatu itu terjadi”
Taat
Seringkali kita mendapatkan tugas yang diluar akal manusia, ikut lomba yang sangat terlihat tidak mungkin untuk menang, dapet target di pekerjaan yang sangat tinggi, pemimpin minta kita melakukan sesuatu yang di luar kemampuan kita, dll, apakah respon kita? Meninggalkannya karena “merasa tidak mampu” atau taat melakukannya? Karena ketika kita taat untuk melakukannya, itu adalah bukti bahwa kita memiliki iman yang radikal.
"PROVE OF RADICAL FAITH = OBEY WITHOUT UNDERSTANDING"
Kita semua tahu kisah Nuh, dimana dia diminta Tuhan membuat bahtera karena Tuhan hendak menurunkan air bah tetapi Ia mau menyelamatkan Nuh dan keluarganya (Ibrani 11 :7). Padahal saat itu hujan sudan tidak turun dalam waktu yang lama. Apa yang terjadi jika suatu hari, Tuhan suruh kita untuk melakukan sesuatu yang tidak masuk akal?
Abraham di minta Tuhan untuk pergi ke Negri yang Tuhan janjikan (Ibrani 11 : 8-10), permasalahannya Tuhan nggak kasih tahu dimana tempat tersebut, ga di kasih tau juga apa yang ia akan dapatkan disana, tapi Abraham memilih untuk taat. Apa yang terjadi jika Tuhan suruh kita untuk pergi atau tinggal di suatu tempat yang kelihatannya nggak ada harapan padahal ada pilihan lain yang lebih jelas kita akan ‘sukses’ disana, apakah kita akan percaya dan taat sama Tuhan ?
Kedua tokoh ini memberikan kita pelajaran bahwa walaupun tidak masuk ke akal kita, tapi Tuhan pasti melakukannya. Bayangkan jika mereka tidak taat/ memiliki iman sama Tuhan maka yang terjadi pasti kekacauan, ketika Nuh nggak mendengarkan Tuhan untuk bikin Bahtera mungkin nggak akan ada kehidupan lagi di bumi. Sama halnya dengan hidup kita, ketika kita tidak memiliki Iman, tidak taat sama apa yang Tuhan katakan sebagai bukti dari kita percaya sama Dia maka kita mengacaukan rancangan yang sudah Tuhan sediakan. Jadi kita harus taat karena kita tahu dan percaya bahwa Tuhan akan melakukannya.
CONCLUSION:
Lebih dari percaya karena sesuatu yang sudah kita lihat, kita harus menjadikan iman sebagai dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari ketaaatan kita sama Tuhan
Walaupun kita di perhadapkan keadaan yang mustahil/ diluar akal manusia, kita harus tetap yakin dan percaya (beriman) bahwa Tuhan akan melakukan itu untuk kita.
APPLICATION
Tanya apakah ada yang mau di doakan seperti sakit, mau masuk universitas/sekolah tertentu, dan pergumulan pribadi lainnya.
Kemudian, sepakatilah bahwa selama seminggu kedepan semua anggota COOL akan bersama-sama mendoakannya.
PRAYER
Berdoa bagi setiap anggota cool supaya apapun (Masalah, Kebahagiaan, Kesedihan, dll) yang mereka sedang alami biarkan Iman menjadi dasar dari setiap apa yang mereka lakukan.
Comments