top of page

REFLECTION - WEEK 2 DECEMBER 2020

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Jan 16, 2020
  • 5 min read

Updated: Jan 17, 2020



WARM UP


  • Pernahkah sewaktu kecil kalian melakukan kayang? atau lilin? Atau olahraga apapun yang mengharuskan kepala kita berada di posisi terbalik ? Pernahkah kalian berpikir bagaimana jadinya jika kita menjalani hidup kita dengan kepala terbalik (hanya kita saja)? Kira-kira apa yang terjadi? Aneh bukan? pusing, nggak jelas, membingungkan, dan lain sebagainya.

  • Pernahkah kalian menggunakan kaca mata hitam atau warna lainnya? (ketua cool boleh membawa alat peraga). Ketika kita menggunakan warna hitam pasti apa yang kita lihat berubah menjadi hitam agak gelap, ketika kita menggunakan warna lainnya pasti keadaan yang kita lihat akan turut sesuai dengan warna kacamata tersebut, ketika kita menggunakan kaca beningpun namun itu ternyata kaca cembung atau cekung pasti akan mempengaruhi bentuk objek yang kita lihat.


Seperti itulah yang terjadi dikehidupan kita. Ketika kita melihat menggunakan perantara (bicara soal cara pandang) yang salah maka cara kita akan memandang, dan memiliki cara hidup yang turut sesuai dengan media yang sedang kita gunakan. Pertanyaannya, media apa yang saat ini sedang kita gunakan dalam hidup kita ?


WORDS


1 Korintus 13 : 12

Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.


Kalau kita lihat ayat yang baru saja kita baca, media yang digunakan untuk melihat disana adalah sebuah cermin. Pasti semua dari kita pernah bercermin bukan? Sebuah media yang biasanya akan memantulkan gambaran diri kita. Pada jaman dahulu yang dikatakan sebuah cermin sangat jauh berbeda dari cermin yang kita gunakan sekarang ini. Cermin yang kita gunakan dapat memantulkan gambar diri kita dengan sangat jelas. Jaman dahulu cermin adalah berupa sebuah logam seperti sendok yang sering kita gunakan untuk makan, adakah dari kalian yang pernah mencoba bercermin pada sendok? Apa yang bisa kalian lihat pada sendok tersebut? Pantulan diri yang samar-samar bukan ?


Well, seiring berjalannya waktu kerap kali kita mulai merubah media yang kita gunakan untuk melihat visi yang Tuhan berikan. Hal tersebut membuat kita jadi memiliki pandangan yang samar-samar dan cenderung tidak jelas terhadap visi yang Tuhan berikan. Sering kali kita menggunakan social media, opini orang terhadap kita, youtuber, vlogger sebagai media untuk kita memandang diri kita. Pernahkah kalian pergi ke suatu tempat dimana saat itu suasananya sedang berkabut, tidak ada yang terlihat karena pandangan kita jadi gelap dan samar-samar. Ketika kita berada di keadaan tersebut kita pasti enggan melanjutkan perjalanan, karena penglihatan kita tidak jelas, kita takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Sama halnya dalam keadaan hidup kita, ketika kita memilih media yang membuat kita melihat dengan ketidak jelasan maka hal tersebut akan membuat kita enggan untuk terus berjalan dalam visi dan rencanaNya Tuhan.


Terdapat beberapa sifat dasar manusia yang sangat melekat saat kita memandang atau melihat segala sesuatu, antara lain:

  • Kita ingin melihat sesuatu langsung (live) tanpa lewat perantara. Contoh: menonton pertandingan basket langsung di tempat dan dengan menggunakan TV akan berdampak dengan rasa antusiasme yang sangat berbeda.

  • Kita akan malas melihat sesuatu yang tidak jelas/samar. Contoh: seperti waktu kita sedang berkaca, kita akan mengurungkan niat untuk berkaca jika kacanya retak-retak, ataupun samar.

Mari kita belajar pada satu cerita yaitu mengenai Abraham di Kejadian 15:5-6:


Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu. Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.


Kalau teman-teman baca lebih seksama, pada saat itu Abraham diberikan visi oleh Tuhan namun semunanya terlihat samar-samar, tidak tahu bagaimana kejelasannya.

Berikut adalah kondisi yang Abraham alami waktu Tuhan bicara sama Abraham:

  • Abraham sudah tua

  • Abraham tidak memiliki anak

  • Abraham sudah memiliki seorang ahli waris yang bukan anaknya

Keadaan yang Abraham alami sebenarnya sudah sangat tidak baik karena Abraham sudah tua dan mandul, jadi sangat wajar menurut manusia untuk mewariskan segala kekayaannya kepada orang lain. Anak merupakan simbol dari harapan yang baru, akan tetapi Abraham tidak memiliki seorang anak.


But, Tuhan perjelas visi Abraham lewat janji-janji yang Tuhan sampaikan kepada Abraham, lalu Abraham percaya kepada Tuhan. Ketika Tuhan memberikan Visi atau suatu gambaran terhadap diri kita, tugas kita adalah meresponinya dengan benar yaitu percaya. Percaya bukan hanya karena kita sudah melihat apa yang Tuhan janjikan namun tahu “Siapa yang memberikan kita janji”. Mungkin saja kita mengalami banyak hal yang rasanya sudah tidak mungkin diatasi dalam kehidupan ini, mungkin hal tersebut membuat media yang kita gunakan untuk memandang menjadi buram, samar-samar bahkan cenderung sulit untuk melihat sesuatu disana, ketika hal itu terjadi kita harus belajar melihat dengan cara yang benar yaitu cara-Nya Tuhan. Gunakan perantara atau media yang benar. Ketika kita mau belajar akan hal tersebut, Tuhan akan nyatakan banyak hal yang baru dalam kehidupan kita. Contoh: dalam hubungan persahabatanmu terdapat perselisihan, jangan anggap hal tersebut hanya sebagai sesuatu yang tidak baik bagi hidup kita saja, tapi kita harus belajar melihat dengan perspektif yang benar sehingga kita bisa belajar sesuatu dari sana. Belajar Rendah hati, mengampuni, dll.


Jika kita terus belajar untuk memandang dengan cara-Nya Tuhan, maka akan banyak hal yang tadinya tidak kita lihat jadi kita lihat. Tuhan akan membawa kita kepada kapasitas yang lebih dari sebelumnya. Jika tadinya sebuah proses kita anggap hanya sebagai sebuah permasalahan atau pergumulan, sekarang kita tahu bahwa proses adalah sebuah pembelajaran yang bisa menghasilkan karakter dalam hidup kita.


Ditengah-tengah kemustahilan, Abraham tetap percaya dan melihat dengan benar lewat cara Tuhan berkarya dalam hidup Abraham.


WAKTU KITA MELIHAT DENGAN CARA YANG BENAR, TUHAN AKAN MAMPU BERKARYA LEBIH BANYAK DALAM HIDUP KITA


CONCLUSION

  • Bagaimana kita melihat kehidupan kita atau visi yang Tuhan berikan dalam hidup kita, akan menentukan tindakan kita selanjutnya. Untuk dapat melihat bintang yang jauh kita butuh media yang khusus yaitu teropong (jelas berbeda dengan media umum seperti kacamata atau kaca pembesar), dengan begitu langit malam yang tidak terlihat apa-apa jadi memiliki cahaya dan sesuatu yang indah. Untuk dapat mengerti visi Tuhan yang besar dalam hidup kita kita butuh cara pandang Tuhan, agar jalan berkabut yang sepertinya susah untuk kita lalui dapat kita jalani.

APPLICATION

  • Luangkan waktu 15menit terakhir bersama anggota coolmu, kemudian refleksikan 2019, apa yang terjadi, apa yang belum tecapai, dll. Kemudian coba tuliskan pada secarik kertas resolusi atau hal-hal apa yang hendak dicapai oleh masing-masing orang di tahun 2020, semuanya. Bahkan yang tampak mustahil sekalipun

  • Contoh: Melanjutkan S2, lulus ujian SMPTN, mendapatkan kerja, dll. Lalu kita akan mendoakannya bersama-sama.

PRAYER

  • Tuhan Yesus, terimakasih untuk cool hari ini. Di pertengahan bulan januari ini kami sadar bahwa penyertaan Tuhan nyata buat kami di 2019 dan kami yakin penyertaanMu akan nyata juga di tahun 2020 bahkan lebih. Hari ini kami bersama-sama membawa apa yang menjadi resolusi atau hal yang hendak kami capai di 2020, mungkin kelihatannya mustahil Tuhan tapi kami yakin bahwa rencanaMu dalam hidup kami tidak pernah gagal. Kami bawa apa yang ada pada kami ke dalam tangan Tuhan, biar terjadi sesuai kehendak Tuhan. Kami nggak mau takut, nggak mau pesimis tapi kami mau belajar melihat hidup kami dengan cara pandang yang Tuhan Yesus kasih. Amin

 
 
 

コメント


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page