RESPONSE MATTERS - WEEK 1 DECEMBER 2019
- God's DNA
- Dec 4, 2019
- 5 min read

WARM UP
Pernahkah kalian menonton film berkelahi dimana menyebabkan seseorang bisa mengalami terluka parah dan bisa menyebabkan kematian ? Ketika itu orang lain yang berada di sebelahnya pasti akan memukul, mencubit, menggoyang-goyangkan badan orang tersebut agar ia memberikan respon, benar ?
Orang di sebelahnya akan terus melakukan hal tersebut hingga mencapai kepada dua keadaan :
Subjek memberikan respon dan dinyatakan hidup kembali
atau Subjek tidak merespon sama sekali (baik dalam bentuk perilaku maupun secara kondisi tubuh) yang berarti sudah meninggal
Well, sepenting itulah respon bagi orang lain di sekitar orang itu pada saat itu. Ada atau tidaknya respon pada saat itu akan menentukan tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh orang-orang disekitarnya. Jika masih ada respon maka ia akan segera ditangani agar mendapat kondisi yang lebih baik. Jika tidak ada respon maka ia dinyatakan mati atau meninggal dunia, tidak ada lagi yang dapat dilakukan jika seseorang sudah mengalami kematian.
Sama halnya dalam hidup kita, respon yang kita miliki dalam setiap musim hidup kita mempunyai arti yang sangat penting bagi orang banyak terlebih Tuhan. Jangan sampai kita tidak meresponi orang-orang disekitar kita, bahkan Tuhan sampai-sampai kita dianggap “mati” (secara Rohani).
Hari ini kita berada tepat di bulan terakhir dalam tahun 2019. Mari sama-sama kita refleksikan hidup kita sejenak. Hal apa sajakah yang sudah kita lakukan maupun lalui selama ini ? Pasti ada berkat dan pasti juga ada proses, dalam setiap berkat dan proses dalam sepanjang tahun ini sudahkah kita memberikan respon yang benar ?
WORDS
Filipi 1 : 12 - 14 (Read)
Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil, sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus. Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.
Ayat diatas menuliskan surat dari Rasul Paulus yang sedang berada di penjara kepada jemaat di Filipi. Namun surat yang kali ini bukanlah surat yang biasa, karena pada saat itu Rasul Paulus dan Silas sedang mengalami hal yang tidak mengenakan. Rasul Paulus dan Silas sedang melakukan pelayanan, memberitakan kebenaran kemanapun mereka pergi. Sampai suatu ketika mereka bertemu dengan seorang penenung yang memberkati usaha-usaha di kota tersebut. Lalu Iblis diusir dari perempuan itu oleh mereka, tapi sang pemilik usaha tidak suka akan hal tersebut. Makanya Paulus dan Silas dipukuli, disesah, dicaci-maki, dipasung, diikat dan dipenjarakan. Bayangkan, mereka memberitakan kebenaran tapi mengalami penyiksaan yang begitu kerasnya. Rasanya tidak adil.
Tapi coba lihat kata per kata, tidak ada satu kata mengeluh yang keluar dari suratnya bahkan menguatkan jemaat-jemaat di Filipi. Kalau kita perhatikan apa yang dialami oleh Paulus dan Silas bukanlah hal yang menyenangkan. Ia sangat jauh dari kata kenyamanan dan kesenangan bahkan tersiksa. Namun apa yang mereka lakukan sepanjang dipenjara? Alkitab mencatat di Filipi 4:4, Paulus berkata:
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Mereka memuji dan menyembah Allah yang Hidup! Dan tiba-tiba terjadilah gempa bumi yang begitu dahsyat sehingga semua engsel penjara terbuka dan para napi bebas. Ketika kepala penjara melihat para napi lepas, dia menjadi takut dan hendak membunuh dirinya. Tapi tiba-tiba Paulus berteriak: “STOP! Jangan bunuh diri! Kami masih ada disini”. Singkat cerita kepala penjara itu bertobat, dan memberikan dirinya dibaptis. Bukan hanya dirinya, tapi seluruh keluarganya dibaptis dan menerima Yesus sebagai Juruselamat. Karena Firman Tuhan berkata, 1 orang diselamatkan, seisi keluarganya diselamatkan.
Ada 1 poin yang sangat menonjol dan sangat penting yang harus kita pahami dari ayat Alkitab ini:
Our response matters.
Hari ini kita belajar bahwa bukan keadaan, tempat, kekayaan, atau suasana yang dapat membuat kita terus berbahagia, tetapi respon yang kita miliki. Respon yang benar, walaupun hati kita terusik, diperlakukan tidak adil, disakiti secara fisik maupun mental. It’s Okay! Karena Firman Tuhan berkata: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Damai-Nya Tuhan yang akan memelihara hati dan pikiranmu untuk tetap berada di dalam kebenaranNya Kristus.
Bagaimana kita meresponi setiap proses dalam kehidupan kita sangat menentukan kehidupan kita kedepannya. Respon yang kita punya juga menentukan apakah kita Moving Forward atau tidak selama tahun 2019 ini. Beberapa orang memiliki respon yang diam saja ketika menghadapi proses, mereka berpikir adanya proses hanya menghambat mereka untuk terus maju, takut akan hal berikutnya, khawatir akan apa yang belum terjadi, merasa tidak mampu,dll. Alhasil proses yang ada di jadikan tembok tinggi yang tidak mereka terobos dan membuat mereka tidak mengalami moving forward dalam hidup mereka. Beberapa orang menghadapinya dengan cara yang berbeda, mereka bersyukur akan adanya proses dalam hidup mereka, mereka menjadikan proses yang ada sebagai alat untuk mengasah sesuatu dalam diri mereka, karena mereka percaya akan ada sesuatu yang sedang Tuhan kerjakan dibalik proses yang mereka alami. Alhasil mereka tidak mengalami kemunduran atau bahkan stagnasi, mereka terus berjalan maju walau sedikit demi sedikit.
Hari-hari ini memasuki bulan Natal, bulan dimana kita bukan sekedar memperingati kelahiran Kristus, tapi lebih dari semuannya itu, Kristus datang menghampiri hidup kita untuk menyelamatkan dan membebaskan kita dari dosa. Bayangkan jika tidak ada kelahiran Tuhan Yesus maka tidak akan ada penebusan dosa bagi kita. Sebelum akhirnya bulan Desember ini habis, mari kita belajar tentang respon yang harus kita miliki dalam menyambut Natal tahun ini.
Ada 4 hal yang perlu kita perhatikan sebelum Kristus dilahirkan ke dunia:
1. Ketaatan
Lukas 2 : 8 - 12
Pada suatu hari ketika Tuhan Yesus lahir kedunia ini, malaikat-malaikat menampakan diri kepada gembala-gembala domba.
Ketika itu saya percaya para gembala di hujani rasa kaget dan bingung akan kehadiran para malaikat yang menyampaikan kabar tentang kelahiran Yesus. Para gembala tidak berpikir panjang, mereka memilih untuk "Taat", dan pergi Betlehem untuk melihat Sang Juru Selamat. Kelahiran Tuhan Yesus dalam hiduo kita bukanlah dongeng yang hanya sekedar untuk kita ketahui, tapi kita harus sadar bahwa kelahirannya mengubahkan Dunia dan mengubahkan hidup kita, jadi hiduplah dalam ketaatan kepada Tuhan.
2. Doa, Pujian, dan Penyembahan
Lukas 2 : 13 - 14
Masihkah kita memiliki kehidupan pribadi dengan Tuhan ? Masikah kita Berdoa, memuji dan menyembah Allah dalam unity siang dan malam ? Atau ternyata kita sudah menghilangkan salah satunya ? Atau bahkan semuanya ? Hari ini ketika kita mendengar ini, lekas ambil respon yang benar yaitu mulai kembalikan kehidupan pribadimu bersama dengan Tuhan.
3. Sujud Menyembah
Matius 2 : 11a
Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia.
Kata Sujud Menyembah mempunyai 2 arti :
Masuk dalam hadirat Tuhan, merasakan kehadiran Tuhan, berbahasa Roh
Apa saja yang kamu lakukan dan perbuat untuk menyenangkan hati Tuhan, itu artinya kita sujud menyembah
Respon ini membawa kita kepada satu level yang baru dimana tidak hanya di gereja, di cool, atau di keadaan doa private saja kita bisa menyenangkan Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari kita, apapun yang kita lakukan kita harus melakukan yang terbaik seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia, dengan begitu lah kita sujud menyembah Tuhan Yesus Kristus.
4. Memberikan persembahan yang terbaik
Matius 2 : 11b
Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Jika terus jabarkan lagi maka Emas, Kemenyan dan Mur akan memiliki pembahasannya masing-masing. Ketiganya adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kita, saat itu orang majus menyerahkan apa yang berharga yang mereka punya kepada Tuhan Yesus. Apa yang berharga dalam hidup kita ? Mungkin waktu, uang, tenaga, hobi, dll yang ada pada kita ? Maukah kita mempersembahkannya kepada Tuhan ?
CONCLUSION
Dalam Kondisi apapun, milikilah respon yang benar dihadapan Tuhan karena apapun respon yang kita punya akan menentukan bagaimana hidup kita selanjutnya. Respon yang kita miliki akan menentukan cara kita memiliki sudut pandang, mengambil keputusan dan juga mengambil tindakan.
APPLICATIONS
Di bulan terakhir 2019 dan menyambut 2020 mari kita belajar memiliki respon yang benar sesuai dengan yang Tuhan mau.
Hidup dalam ketaatan : kepada Orang Tua, guru, dosen, bos, dan pemimpin. Jika kita tidak berhasil untuk taat kepada orang-orang yang terlihat maka tidak mungkin kita bisa taat kepada Tuhan yang tidak terlihat.
Perbaiki hubungan pribadi kita dengan Tuhan, kehidupan saat teduh, doa dan baca alkitab kita ( Ketua Cool tolong pantau anggotanya)
Perbanyak masuk dalam hadirat Tuhan
Mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan. Mulai berikan apa yang berharga dalam hidup kita sama Tuhan dan datang mendekat kepada-Nya.
PRAYER
Tuhan Yesus, terimakasih atas penyertaanMu yang sangat nyata sampai di penghujung tahun ini. Bapa, ajarkan kami untuk memiliki respon yang benar dihadapan Tuhan dalam kondisi apapun hidup kami. Amin
Comments