top of page

RISEN - WEEK 3 APRIL 2019

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Apr 24, 2019
  • 4 min read

VALUE: HE IS NOT HERE, FOR HE IS RISEN


Warm Up :


Kita baru saja melewati jumat agung dan Paskah (orang banyak menyebutnya dengan passover/easter), bisakah teman-teman sebutkan sesuatu yang identik dengan Paskah ?


Sewaktu kecil kita terbiasa melambangkan paskah dengan telur karena beberapa dari kita diminta untuk mencari telur yang hilang atau menghias telur. Beranjak dewasa kita mulai diperkenalkan sesuatu yang berbeda dari telur, kita mulai dipaparkan cuplikan-cuplikan Tuhan Yesus diSalibkan, sehingga paskah menjadi identik dengan Salib.


Sebenarnya, paskah sudah ada jauh sebelum Tuhan Yesus disalibkan, Paskah ada ketika bangsa Israel berhasil keluar dari Tanah Mesir dengan kuat kuasa Tuhan. Jadi Paskah sebenarnya adalah lambang/ perayaan pembebasaan bagi bangsa Israel. Paskah pada perjanjian lama orang membawa korban untuk penebusan dosa. Paskah pada perjanjian baru orang-orang membawa Tuhan Yesus untuk di selamatkan dan dibebaskan oleh korban itu sendiri. Jadi ketika kita merayakan hari Paskah kita sedang merayakan hari Kebangkitan-Nya, kita juga sedang merayakan Pembebasan yang Tuhan karuniakan dalam hidup kita. Pembebasan dari hutang yang selama ini kita miliki, hutang itu adalah dosa dan kutuk yang ada dalam kehidupan kita. Ketika ada Seseorang yang rela membayar lunas hutang kita yang disebabkan oleh kita sendiri (anggap saja kita sudah tidak berdaya lagi), akankah kita akan tetap hidup dalam hutang tersebut ? tentu tidak bukan? ketika Tuhan Yesus bangkit dan memberikan kita pembebasan seutuhnya dari dosa dan kutuk, akankah kita kembali hidup di dalamnya ? sayangnya banyak dari kita yang walaupun menjawab “tidak” pada kenyataannya kita masih kembali kepada hutang-hutang kita.


WORD


Sebagai anak muda yang sadar bahwa hidupnya sudah di tebus, seharusnya kita tidak menyia-nyiakan kematian Tuhan di kayu Salib. Kita memang telah bebas, tapi beberapa dari kita memiliki gaya hidup yang masih terikat akan sesuatu. Oleh sebab itu ada 2 hal yang dapat dilakukan


1. Mati bagi dosa.

Roma 6 : 1 -3

(1-3) “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?”


Kata “Sekali-kali tidak (absolutely not)! adalah kata-kata yang sudah teramat jelas, perintah untuk tidak lagi kembali kepada dosa tersebut. Beberapa dari kita mungkin berpikir bahwa jika Tuhan sudah menebus dosa kita, kemudian apa masalahnya? bukankah kita bisa melakukan apa saja yang kita sukai (tetap melakukan dosa)? tidak! dosa bukanlah sesuatu yang dapat dikompromi. Sebelum kita yang ‘mati’ karena dosa yang kita miliki, lebih baik kita mati bagi dosa kita. Ketika kita memutuskan untuk mati bagi dosa seharusnya hal tersebut merubah hubungan kita dengan dosa secara permanen. Sama halnya seperti orang yang sudah di panggil Bapa disurga, mereka tidak lagi memiliki hubungan dengan kita yang hidup, ketika kita sudah mati bagi dosa maka kita tidak lagi memiliki ‘akses untuk berhubungan’ dengan dosa kita di masa lalu. Jika kita masih memiliki hubungan dengan dosa kita, artinya kita tidak benar-benar mati bagi dosa tersebut. Permasalahannya tidak ada kebangkitan tanpa kematian. Jadi kita harus mati bagi dosa terlebih dahulu, tinggalkan segala dosa yang selama ini ada di dalam hidup kita, tinggalkan cara hidup kita yang lama, sehingga kematian Tuhan tidak menjadi sia- sia.


2. Bangkit dan hidup bagi Kristus.

Roma 6 : 11 - 14

Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.


Pada ayat diatas jelas sekali dikatakan bagaimana seharusnya kita hidup sebagai manusia baru yang telah mati dan bangkit bersama Kristus. Hidup baru dari Kebangkitan kita bersama Tuhan tidak diberikan supaya kita hidup bagi diri kita sendiri (sesuka kita) melainkan untuk menyenangkan hati Tuhan. Melanjutkan perihal seseorang yang hutangnya dibayar lunas tadi, setidaknya jika kita adalah orang itu, bukankah kita akan melakukan sesuatu untuk “menyenangkan” si pembayar hutang? at least, kita membelikan sesuatu untuk orang tersebut. Hal itulah yang juga kita lakukan kepada Tuhan yang sudah mati dan bangkit untuk menebus kita. Seharusnya bahkan kita hidup bagi Tuhan, karena Ia tidak sekedar menyerahkan hartaNya namun nyawa-Nya.


Perhatikan pada ayat 12, jika kita masih mau mengikuti keinginan daging kita untuk melakukan dosa, artinya yang berkuasa dalam diri kita bukanlah Tuhan. Bagi seseorang yang hidup di penjara selama bertahun-tahun, ketika ia dibebaskan biasanya ia masih melakukan kebiasaan-kebiasaan selama ia di penjara, singkatnya ia berpikir dan bertindak bahwa ia masih di dalam penjara. Gaya hidup “sudah dibebaskan” belum terlalu tertanam dalam hidupnya, oleh sebab itu ia harus belajar bagaimana caranya untuk menjadi orang yang sudah dibebaskan. Sama halnya dengan kehidupan kita, seringkali kita tidak dapat berhenti melakukan dosa. Kita harus sadar bahwa kita bukanlah hamba dosa, kita sudah di bebaskan dan kita memiliki kuasa untuk tidak melakukan dosa. Kita harus melatih tubuh kita, diri kita untuk memiliki gaya hidup anak-anak Allah yang sudah bebas deangan cara melatih anggota tubuh kita untuk meninggalkannya.


APPLICATION :

  • Buatlah berpasangan 2 orang.

  • Masing-masing anggota Cool, tuliskan hal apa saja yang hendak kalian tinggalkan (berupa kebiasaan-kebiasaan buruk atau semacamnya) kemudian selama seminggu kedepan masing-masing berpasangan harus saling mengingatkan. Kegiatan ini bisa berlanjut sampai 1bulan kedepan

** Ketua wajib untuk menanyakan progress dari challenge tersebut.


PRAYER

  • Tuhan Yesus, terimakasih atas karya penebusanmu, terimakasih Tuhan sudah mau gantikan kami, sudah mau menangung dosa dan pelanggran kami. Ajarkan kami supaya kami juka ikut mati terhadap dosa kami dan bangkit bagi Engkau. Kami mau memiliki perubahan hidup karena kami percaya kematian-Mu di kayu salib tidak sia-sia.

 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page