SELFLESS LIKE JESUS - WEEK 5, OCT 2021
- God's DNA
- Nov 5, 2021
- 3 min read

WARM UP
Sambil menunggu orang lain untuk masuk ke dalam COOL, ajukan beberapa pertanyaan berikut ini :
1. Menurut kalian, siapa orang yang paling kuat? mungkin ada yang pernah nonton atau melihat secara langsung, siapakah orang tersebut?
2. Kenapa kalian mengatakan bahwa orang tersebut adah orang yang paling kuat?
3. Apakah kalian menganggap diri kalian adalah orang yang kuat? certiakan apa alasan dari setiap ajwaban anda (baik ya maupun tidak)
Tunjuk beberapa orang di COOL mu dan ajak mereka untuk memberikan jawaban secara bergantian.
WORD
Kita semua tahu, bahwa seluruh manusia dimuka bumi ini tidak ada yang benar-benar kuat sehingga tidak membutuhkan siapapun. Even petinju yang kelas duniapun, ia membutuhkan pelatih dan partner berlatih untuk mengasah kekuatan mereka. Tuhanpun menyatakan bahwa manusia bukan pribadi yang kuat, tapi dengan adanya roh kudus manusia menjadi kuat. Masih ingat detik-detik menjelang Tuhan Yesus disalibkan? ketika Ia menjadi 100% manusia dan meninggalkan tahtaNya? Saat itu ia berdoa di taman Getsemani, Ia menunjukan betapa takutnya Ia menghadapi kematian dan betapa Ia membutuhkan pertolongan Bapa. Apakah kalian masih yakin bahwa ada orang di dunia ini yang benar-benar kuat sehingga tidak membutuhkan orang lain?
Manusia memiliki 3 sifat dasar yaitu
1. Egois
Beberapa waktu ini rama sebuah kampain tentang “Love youself”, apakah salah mencintai diri kita sendiri? Tidak. Tapi ketika kita mencintai diri kita dan menjadi egois, itulah yang membuat kita salah. Egois adalah masa dimana seseorang lebih mengutamakan dirinya sendiri dari pada apapun, ia tidak perduli akan orang lain, ia hanya perdulu tentang dirinya sendiri, keuntungannya sendiri, kebahagiaannya sendiri. Orang egois tidak pernah sadar bahwa yang ia lakukan adalah yang yang salah.
2. Konsumtif
Sifat ini adalah sifat yang tumbuh juga tanpa kita sadari, keadaan, tuntutan jaman, trend, membuat kita secara tidak sadar menjadi orang yang konsumtif. Artinya kita tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan, kita menaruh semua keinginan dalam hidup kita menjadi sesuatu yang penting. Sehingga kita tidak bisa mengkontrol diri kita lagi.
3. Individualis
Hal yang ke 3 adalah hal yang sering kita kamuflasekan ke kata “mandiri/introvert”. Kita menyelipkan individualis kedalam kata-kata yang menjadikan kita seolah-olah tidak membutuhkan orang lain. Hal tersebut membuat orang yang bertemu dengan kita akan berkata “Ah yauda diamah Introvert, nggak bisa di ubah”. “Wah si A mandiri banget ya, nggak butuh bantuan sepertinya”
Pada akhirnya, kita akan bertumbuh menjadi seseorang yang selfish.
1 YOH 2: 16
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Terlalu banyak orang mengejar sukses samapai akhirnya ketinggalan tentang kerajaan sorga.
Jangan jadi orang sukses tapi jadilah orang yang berdampak, karna banyak orng sukses tapi tidak berdampak, hanyak karna egois.
Jangan berharap Tuhan kasih, Tuhan kembalikan apa yang kamu tabor. Tapi berharaplah ketika kamu menabur, kamu mengerti apa yang Tuhan mau tunjukan dalam hidupmu.
Masalah yang sering timbul banyak di akibatkan karna selfish (kekanak-kanakan)
Sifat kekanak-kanakan kita membuat kita tidak mengerti Tuhan mau membawa kita ke tujuan yang mana.
Kenakan-kanakan membuat masalah selalu tumbul di dalam hidup kita.
Kenakan-kanakan membuat kita tidak pernah tau visi Tuhan apa buat kita
MAZMUR 37:8
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
Let’s change our life, from Selfish become selfless.
Banyak orang berpikir “yaudahlah gue udah gini darisananya, nggak bisa berubah, Salah! Itu hanyalah manipulasi yang iblis lakukan agar kita menyerah dengan diri kita sendiri. Ingatlah, Tuhan tidak pernah menyerah dengan diri kita maka kita tidak boleh menyerah! Semua orang bisa berubah, tentunya tidak secara instan dan membutuhkan proses. Bila ada kesempatan silahkan baca buku “Purpse driven life – Rick Warren” yang isinya adalah 21days challenge untuk kita bisa masuk ke dalam proses. Berikut ada 3 hal yang bisa kita lakukan untuk menjadikan selfless adalah karakter kita.
1. Do it
Tidak ada solusi ampun manapun selain solusi yang pertama ini adalah “do it”, berani melangkah, berani melakukan perubahaan yang kita butuhkan. Tidak perduli orang mulai mempertanyakan apakah kita bisa berubah, tidak perduli masukan orang yang terkadang membuat kita jadi mempertanyakan diri kita sendiri, just do it!
2. Habit
Lakukan hal benar tersbut dengan sengaja dan secara konsisten. Artinya dilakukan berulang-ulang kali. Kalahkan malas, capek, malu, takut, dan perasaan daging lainnya tapi tetap lakukan hal tersebut menjadi habit yang baru dan baik dalam hidup kita.
3. Character
Ketika sebuah perbuatan menjadi karakter, kita tidak perlu lakii melakukannya dengan sengaja, karena hal tersebut akan menjadi reaksi natural kita ketika ada sesuatu terjadi.
Selfless is a God’s character
FILIPI 2 : 4-6
4. dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
5. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6. yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan
“Being selfless is not that different from being brave. It is when you are selfless that you are the bravest.” -veronica roth.
תגובות