top of page

SELFLESS- WEEK 4, OCT 2021

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Oct 28, 2021
  • 4 min read





WARM UP


Di era pandemic seperti ini, banyak orang yang mulai di indikasikan memiliki stress, burnout, mental illness, dll. Nggak jarang slogan “cintai diri sendiri terlebih dahulu” itu bertebaran di setiap social media yang kita miliki. Apakah ada yang salah dengan slogan tersebut? Tentu tidak ! Karena kalau tidak sayang sama diri sendiri itu menjadi kehancuran bagi diri kita. Namun hati-hati, semakin beranjak dewasa, tanpa sadar kita akan mengenal yang namanya keegoisan. Keegoisan adalah moment dimana kita mulai mengutamakan kepentingan kita lebih dari apapun, bahkan pelayanan sekalipun. Tidak heran jika semakin hari, semakin banyak yang meninggalkan pelayanan karena merasa capek


Mungkin pertanyaan familiar yang sering muncul dalam benak kita atau mungkin pernah kita lihat adalah “Apakah sebuah kesalahan jika kita fokus untuk melakukan sesuatu demi masa depan yang ingin kita raih?” tentu tidak. Hanya saja jangan sampai, fokus yang awalnya kita pikir untuk meraih masa depan yang baik malah menarik kita dari rencana Tuhan padahal itu adalah masa depan sesungguhnya yang sudah Tuhan tetapkan untuk kita.


WORD



Yunus 1: 1-3

1:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: 1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku." 1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.



Firman Tuhan diatas menceritakan tentang “rencana Tuhan” yang di sampaikan kepada hamba-Nya Yunus. Saat itu Tuhan meminta Yunus untuk pergi ke sebuah kota yang besar bernama Niniwe, Tuhan meminta Yunus untuk berseru agar seisi kota Niniwe bertobat, karena kejahatan di kota itu telah sampai kepada Tuhan. Kalau di perhatikan, betapa mulia dan kerennya apa yang Tuhan mau lakukan melalui hidup Yunus. Jelas dikatakan bahwa itu Tuhan yang suruh, artinya Tuhan juga yang akan berperkara. Tapi coba perhatikan pada ayat 3 dikatakan bahwa Yunus bersiap untuk melarikan diri. How about you? apakah saat ini kita sedang melakukan rencana Tuhan dalam hidup kita, atau kita sibuk untuk melarikan diri. Mungkin bukan secara fisik, tetapi terkadang kita melarikan diri secara hati.


Kita merasa bahwa kita disibukan dengan banyak webinars, banyak kelas, kegiatan, meeting a-z sehingga hal tersebut kita jadikan alasan untuk “I’m quit”, “I can’t do this anymore”, “I’m too busy to handle ministries, and so on”. Gavin Royal mengatakan “Nobody is too busy, it’s just a matter of priorities”. Apakah kita masih memprioritaskan perkataan Tuhan atas kita? atau kita hanya mau mengutamakan apa yang menjadi keinginan, kemauan, kerinduan kita pribadi ?


“Nobody is too busy, it’s just a matter of priorities”

Layaknya sebuah pepatah mengatakan “Hitam atau Putih”, Alkitabpun mengatakan di dunia ini hanya ada jawaban Ya atau tidak, selebihnya adalah dari si jahat. Sama halnya ketika Tuhan memanggil seseorang, kita hanya punya dua respon: Taat atau Tolak.


Tuhan tidak pernah memberikan pilihan "nanti" dan "atau". Tuhan mau jawaban yang pasti atas panggilan-Nya. Karena panggilanNya adalah sesuatu yang besar. Mungkin kita berpikir “ah aku belum siap”, “ah siapalah aku ini”, dan lain sebagainya. Ketahuilah bahwa jika Tuhan yang memanggil kita, Ia yang akan memperlengkapi kita. Ia tidak pernah memanggil karena “kemampuan” kita semata. Ia tidak menjadikan kita WL hanya karena suara kita bagus, sama halnya dengan usher, bukan karena kita memiliki senyum yang manis maka kita dipilih. Bukti saat pandemi seperti ini, kita tidak lagi bisa menyapa jemaat dengan senyum manis kita. Ia memanggil kita untuk melayani karenya Ia mau lebih banyak jiwa yang menerima keselamatan. Masih ingatkah akan hal itu?


Waktu kita kehilangan hati untuk jiwa², pelayanan kita menjadi sekedar rutinitas saja. Ketika kita melayani tidak dengan hati untuk jiwa-jiwa, tidak ada api, tidak ada passion maka itu adalah masa kering yang sangat sengsara dalam hidup kita. Tapi ketahuilah, hari ini apapun yang ada di depan mata kita, ketakutan? Kegagalan? Kelemahan? Tuhan tidak pernah tinggal diam. He will help us. Jadi ketahuilah, status kita sebagai pelayan Tuhan tidak menjamin apakah kita akan menerima panggilanNya atau tidak.


Yunus tidak menerima panggilan Tuhan karena ia memiliki ego yang besar. Yunus merasa kalau Niniwe itu tidak pantas menerima keselamatan karena begitu besarnya kejahatan yang diperbuat. Sama halnya dengan kita, seringkali kita menganggap diri kita adalah Tuhan sehingga kita sering menghakimi orang bahkan lebih daripada Tuhan. Kita menganggap si A tidak layak, kita menggap si B terlalu berdosa, kita menggap si C tidak bisa di selamatkan, dan masih banyak lagi. Kita marahnya melebihi daripada Tuhan. Ketika hati kita menjadi seperti itu, hati kitalah yang juga butuh di selamatkan, mari kita sama-sama check hati kita.


Even though Nineveh was evil. God still loved them with the everlasting love.

Kita sama-sama tahu bahwa hanya orang yang sakitlah yang membutuhkan dokter. Alkitab mengatakan bahwa Tuhan dekat dengan mereka yang hancur hati dan remuk jiwanya. Jadi Tuhan Yesus ada untuk generasi yang hancur ini bisa berbalik sama Tuhan, dan hal tersebut bisa terjadi melalui kita. Kekristenan kita tidak di mulai dengan kata “karena”, aku melayani “karena” aku rangking 1, aku melayani “karena” Tuhan selalu memberkati aku, aku melayani “karena” banyak hal baik yang terjadi, dan masih banyak “karena” lagi. Jika itu adalah kekristenan kita, maka itu adalah Kekristenan yang akan habis dalam waktu sekejap. Kekristenan yang benar di mulai dengan kata “meskipun”. Aku akan tetap melayani “meskipun” aku tidak memiliki apa-apa, aku akan tetap melayani “meskipun” aku hidup di jaman pandemic, aku akan tetap melayani “meskipun” hidupku susah. That’s Christianity.

Jika tuhan taro keinginan/passion yang kuat dalam hati kita, pasti ada jalan. Berikut adalah 3 hal yang bisa kita lakukan di masa sekarang ini:


1. Save this Generation

Kalau kita baca di alkitab perjanjian lama, tidak ada korban, tidak ada api. Sama halnya dengan pelayanan kita untuk generasi ini, tidak ada yang berkorban, tidak ada kemenangan. Mungkin kita harus mengorbankan waktu, materi, lutut, bahkan hati kita Lakukanlah semuanya itu demi keselamatan generasi kita


2. Bury our ego

Jadilah anak-anak Tuhan yang tidak egois. Tidak egois bukan berarti kita tidak kuliah atau sekolah dengan bernar, bukan berarti kita tidak memberikan yang terbaik di kantor, dan kita hanya fokus saja pada pelayanan, pelayanan dan pelayanan. Tidak egois artinya adalah dimana kita mengutamakan dan melakukan perintah Tuhan atas apa yang kita lakukan sehari-hari.


3. Experience His Love


Bagaimana kita bisa menyebarkan kasih Tuhan kepada orang lain kalau diri kita sendiri tidak mengalaminya?


Baca: Yunus 4: 1-11


Do something for this Generation!

Kita tidak harus menjadi orang keren atau kaya untuk melakukan sesuatu bagi generasi ini. Tetapi kita harus punya hati yang dari pada Tuhan agar kita bisa melakukan sesuatu bagi generasi ini.


 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page