STABLE CONNECTION - WEEK 4 AUGUST 2020
- God's DNA
- Aug 24, 2020
- 5 min read

WARM UP
Coba kita sama-sama pikirkan, setiap dari kita pasti punya circle kan? nah coba flashback lagi kira-kira hal apa yang terjadi dengan kita sebelum dan sesudah berada di circle tersebut ? Mungkin cell group kita sekarang, divisi pelayanan kita, dll.
Pastikan diri kita tidak hanya sekedar ‘berada’ di sebuah tempat, namun terhubung dengan siapa yang ada disana.
WORD
Saya yakin kita sama-sama setuju bahwa kata ‘connected atau terhubung’ tidak mungkin terjadi pada salah satu objek saja. Sehingga tidak mungkin kita klaim diri kita “CONNECTED” kalau kita masih sendiri. Jangan sebut diri kita “CONNECTED” kalau kehidupan yang kita jalani masih self oriented, apa-apa masih sendiri. So mari sepanjang sharing hari ini, kita sama-sama renungkan apakah kita sudah connected ?
Coba sama-sama kita pikirkan, apakah ketika kita sudah ber gereja, kita dinyatakan CONNECTED ? atau sudah ikut cool,punya bapa rohani, punya temen seper-pelayanan apakah kita sudah bisa dinyatakan connected ?
Pernahkah teman-teman membeli sebuah alat elektronik? HP Contohnya. Ketika boxnya kita buka di dalamnya ada hp, charger, headset, dan mungkin kartu providernya. Apakah mereka sudah connected? belum, jadi sangat wajar kita tidak melihat perubahan apa-apa, kita tidak melihat keunggulan charger, tidak melihat keunggulan headset atau provider cardnya karena mereka belum terkoneksi satu dengan yang lain. Benarsih mereka ada di tempat yang sama, but they are not connected yet.
Selama ini, Apakah kamu sudah yakin kalau kita nggak sekedar hanya berada di ‘dalamnya’? jangan-jangan selama ini kita hanya baru “masuk” saja tapi kita belum terhubung.
Karena connected bukan sekedar ada di gereja yang sama, bukan sekedar ada di cool yang sama, bukan sekedar pelayanan yang sama, bukan sekedar punya bapa rohani, tapi harus ada hubungan timbal balik antara kita dengan semuanya itu.
Kalau belum ada hubungan timbal balik, maka ini adalah kebenaran yang menyedihkan. Artinya kita belum connected karena Sesuatu yang terconnect/terhubung pasti memiliki timbal balik 1 sama lain.
“Jadi pastikan dirimu nggak sekedar ada disana, tetapi Terhubung dengan siapa yang ada disana.”
Sering kali connection type yang kita punya adalah unstable connection. Sebentar konek sebentar hilang, sebentar konek sebentar hilang maka yang terjadi adalah eror. Semua dari kita pasti pernah ngecas HP, kita tau untuk menunggu HP di cas bukanlah suatu yang sebentar. Seringkali kita nggak sabar, baru kita konekin ke kabel charger langsung kita cabut lagi, setelah mandi kita cabut, setelah kita makan langsung kita cabut, setelah ‘kita rasa cukup’ untuk main game langsung kita cabut, hal tersebut ternyata bisa merusak HP karena HPnya akan mudah drop. Hal yang sama akan terjadi dalam hidup kita. Kita akan mudah drop kalau kita nggak punya koneksi yang stabil. Kita suka nggak sabar dengan proses yang kita punya, kita nggak betah tertanam di cell group, nggak betah ikut mentoring atau fathering, maunya sebentar-sebentar keluar, nggak konsisten, nggak stabil.
Jadi nggak cukup sampai di connect. We need a stable connection.
Ibrani 10 : 24-25
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Kata saling diatas menunjukan bahwa kegiatan diatas tidak bisa dilakukan sendiri. We need each other. Kita butuh satu sama lain buat saling mengasihi, kita butuh satu sama lain buat berbuat baik, untuk menasehati, untuk melanjutkan hidup. Untuk mencapai yang dinamakan dengan “stabil” harus ada keseimbangan. Sayangnya, keseimbangan tersebut tidak dapat dilakukan seorang diri.
Apakah kita di cool sudah saling mendorong dalam kasih? Atau kita hanya menunggu diingatkan oleh ketua cool untuk baca alkitab dan saat teduh? Tunggu di paksa-paksa ikut cool baru muncul? Apakah kita di pelayanan saling membantu? Atau tunggu Leader paksa-paksa kita ikut latihan baru mau ikut.
Hey! Pertumbuhan rohanimu adalah tanggung jawabmu. Jadi kalo kamu menginginkan pertumbuhan miliki lah koneksi yang stabil.
Jika terhadap diri kita sendiri saja kita tidak memiliki tanggung jawab, maka sulit kita bisa bertanggung jawab atas koneksi yang kita miliki dengan orang lain.
So hari ini kita belajar, untuk connected aja kita butuh effort, kita butuh usaha, harus aktif, harus inisiatif, sekarang ditambah harus stabil. Segala sesuatu mencapai kestabilan apabila di maintain, jadi hubungan kita dengan teman-teman di cool, pembapaan, di pelayanan, di keluarga harus di maintain. Hati-hati kalau dalam hubungan kita, kita nggak punya kestabilan. Timpang. Maka kita adalah orang yang egois. Ibrani 10 mengatakan “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang"
Kita sadar betul bahwa kita butuh connected dengan orang yang benar dan perlu kita ketahui bahhwa orang disekeliling kita pun butuh connect dengan orang yang benar, dan orang itu adalah kita. Itulah yang dinamakan “saling”, dari situlah lahir koneksi yang stabil.
Kita berada di koneksi yang stabil jika didalam hubungan kita dengan orang lain ada hubungan 2 Arah, ada timbal balik, ada kata Saling didalamnya.
Kenapasih nggak cukup cuma sampe di connect ? Kenapa kita harusnya punya stable connection?
Di tengah masa sukar, kita tidak dapat hidup sendirian.
Masa sukar = masa sulit, keadaan yang tidak terkontrol, keos. apa masa sulit dalam hidup kita sekarang ini ? percayalah kita tidak dapat menanggungnya sendirian.
Galatia 6 : 1-2
6:1 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. 6:2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus
Pada saat itu paulus sadar bahwa di Galatia, orang-orang percaya sedang ada dalam masa sukar. Hari-hari mereka dipenuhi dengan pelanggaran. Paulus mengilustrasikannya sebagai orang yang sedang merosot karena bawaannya berat.
Hari ini apa beban di hidupmu? apa masa sulit di hidup kita? pastikanlah kita membawanya bersama support system yang benar karena kita terhubung dengan orang-orang yang benar, dan koneksinya stabil.
When we have a stable connection, masa sukar akan menjadi jauh lebih mudah. Jadi jangan hidup sendiri!
2. Agar kita bisa hidup maksimal ( Amsal 27 : 17)
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya. Besi menajamkan besi, dan orang menajamkan wajah sesamanya.
Setiap kita, saya percaya memiliki kemampuan masing-masing yang sudah Tuhan rancang. Kita punya ability masing-masing, kita punya talenta atau kemampuan yang khusus. nah, sama seperti ilustrasi saya di awal, ketika saya punya handphone, casan, kartu providernya, headset, speaker,dll. Setiap bagian punya kemampuannya masing-masing, punya skill masing-masing. Tapi untuk mengeluarkannya mereka butuh satu sama lain. Untuk mengeluarkan potensi yang kita miliki, kita butuh orang lain. Nggak bisa sendirian.
Semua perangkat di dalam box elektronik yang baru kita beli tidak dapat berfungsi dengan maksimal apabila semuanya tidak ‘secara sengaja’ kita hubungkan satu sama lain. Kita hanya sebatas tau kegunaan masing-masing perangkat tanpa merasakan kecanggihan dari setiap perangkat yang ada secara maksimal. Kitapun harus secara sengaja konek satu Sama lain agar potensi dalam hidup kita maksimal.
Proses menajamkan sesama tidak akan pernah terjadi apabila kita tidak terkonek dengan orang lain. Dan ketika kita konek, koneksinya harus stabil. Supaya nggak sedikit-sedikit menyerah, sedikit-sedikit ngambek. Karena proses pembentukan satu sama lain tidak mudah dan mungkin menyakitkan. Tapi kalau koneksinya stabil, saling mengijinkan menegur, saling punya rasa tanggung jawab terhadap kehidupan temanya, saling menghibur, saling memeluk, dan bertumbuh bersama.
Pray
Terimakasih Tuhan, Tuhan tidak pernah membiarkan kami sendirian. Tuhan selalu ada bersama dengan kami dan sekarang Tuhan menempatkan kami di tempat yang benar. di tempat dimana kami memiliki support system yang benar. Kami berdoa agar bukan hanya kami yang bisa connect di tempat yang benar tapi kami juga bisa jadi tempat connect yang benar bagi banyak orang. amin
Comments