STRONG FOUNDATION: THE FOUNDATION - WEEK 3 JANUARI 2021
- God's DNA
- Jan 21, 2021
- 4 min read

WARM UP
QUESTION:
Sebutkan 25 hal yang ingin kamu miliki di dalam rumahmu kelak nanti!
Pernahkah kamu mendengar pepatah,
What's inside always matters most
Apa yang ada didalam adalah yang terpenting
Tapi bayangkanlah, jika seluruh isi rumah impianmu tersebut tertimpa karena rumah tersebut roboh? Masihkah mereka mempunyai nilai? Masih banyakkah orang yang menginginkannya?
Ternyata semuanya itu tidak artinya tanpa rumah yang tegak dan kokoh. Apa yang membuat sebuah bangunan dapat berdiri tegak dan kokoh?
WORD
Lukas 6:46-49
(46) Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?
(47) Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya --Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--,
(48) ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.
(49) Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."
Hari ini percayalah bahwa setiap Firman yang disampaikan adalah Firman yang relevan dengan kehidupan kita hari ini bahkan di masa depan. So, mari benar-benar siapkan hati dan pikiran kita, tangkap Firman Tuhan dan renungkan bagaimana kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan kita masing-masing. Dan jangan lupa lakukan Firman Tuhan.
Dari Firman Tuhan diatas dapat kita bayangkan bahwa di hari itu Tuhan sedang berkhotbah kepada banyak orang tentang 2 macam dasar; Dasar rumah yang kokoh (ditaruh di atas batu) dan dasar rumah yang tidak kokoh (ditaruh diatas pasir).
Seringkali ketika kita membaca ayat Firman Tuhan ini yang hanya kita spotlight adalah bagian BATU dan PASIR. Tanpa kita sadari kita melewatkan 1 elemen penting dalam ayat Firman Tuhan ini, yaitu: Membangun rumah.
DISCUSSION: Pernah ga kalian kepikiran atau bertanya-tanya, kenapa Tuhan pakai analogi membangun rumah di dasar yang kokoh dengan dasar hidup kita? (Pilih 2-3 orang untuk menjawab pertanyaan ini)
Kita semua pasti bermimpi suatu saat nanti punya rumah sendiri bukan? Mau kamu SMP, SMA, Kuliah, Bekerja, bahkan yang lagi nganggur sekalipun pasti pernah terbersit untuk punya rumah sendiri. Tapi di Firman Tuhan dikatakan: membangun rumah. Bukan membeli rumah. Membangun rumah berarti membutuhkan: cetak birunya, butuh material, butuh semen, butuh batu-bata, butuh tiang, butuh genteng, butuh cat. Setelah itu butuh tenaga, waktu, effort untuk membangun rumah. Setelah rumah itu jadi, barulah kamu bisa isi rumah kamu dengan dekorasi, dan kamu akan menikmati kehidupanmu yang penuh berkat Tuhan didalam rumah itu.
Sama halnya dengan hidup kita, Tuhan ingin kita membangun hidup kita, merencanakan hidup kita, membangun kebiasaan-kebiasaan baik, membangun karakter kita, menemukan apa passion hidup, panggilan hidup, supaya kita dapat menikmati hidup yang berkelimpahan dan untuk melakukan semuanya itu dibutuhkan waktu yang cukup lama, sama seperti kita membangun rumah.
Tuhan ingin kita membangun hidup kita, bukan meminta Tuhan yang bangun rumah untuk kita dan kita tinggal ‘terima-jadi’. Seringkali kita berpikir kalau itu semua Tuhan yang kasih, kita menunggu. Sudah minta berkat, masih minta Tuhan ubahkan karakter kita. Tidak bisa hanya Tuhan yang rubah karakter kita, kita juga harus berusaha untuk membangun hidup kita.
Bangunlah hidupmu seperti kamu berniat untuk membangun rumah idamanmu!
Namun pertanyaannya, dimanakah kamu akan membuat dasar yang menjadi pondasi hidupmu? Mau seperti apakah hidup yang ingin kita bangun? Hidup yang penuh kelimpahan? Hidup yang berbahagia?
Itu semua dimulai dari pondasi hidupmu.
Percuma kita membangun rumah yang sangat fancy, banyak dekorasi, barang-barang mewah didalamnya, rumah berpuluh-puluh tingkat kalau dasar nya tidak kuat. Seperti yang Firman Tuhan katakan:
(49b) Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."
Semua kemewahan, semua effort, semua tenaga, habis percuma ketika masalah datang dan menghancurkan hidup kita. Makanya diluar sana banyak orang yang kehilangan semangat hidup, terlihat tidak punya harapan, menyerah akan kehidupan ini. Mungkin saja saat mereka sedang membangun hidup mereka, temboknya belum jadi saja sudah dilanda dan rubuh. Sudah tinggal sedikit lagi genteng-gentengnya yang indah jadi tiba tiba terjadi longsor karena pondasinya tidak kuat. Dan yang paling membuat kita pasrah adalah untuk membangun semua itu dibutuhkan waktu yang tidak singkat.
Iblis tidak tunggu kita punya hidup yang berhasil baru dia berusaha hancurkan hidup kita. Iblis tidak akan izinkan kita merasakan keberhasilan supaya selamanya kita hidup dalam keterpurukan.
Lalu apa yang kita butuhkan? Siapa yang kita butuhkan?
1 Korintus 10:4b “..dan batu karang itu ialah Kristus.”
Kita membutuhkan pondasi yang kuat, yang tidak akan pernah tergoncangkan. Dan pondasi yang kuat itu adalah Kristus! Bukan pada orang tuamu, bukan pada kakak rohanimu, bukan pada pendeta-pendeta hebat, karena mungkin mereka akan mengecewakanmu, tapi Yesus tidak. Yesus tidak berubah, dulu, sekarang bahkan selamanya. JanjiNya pasti dipenuhi. PenyertaanNya sempurna untuk hidup kita. Dan jika kita ada di pihak Tuhan, siapakah lawan kita? Kita lebih dari pemenang!
Kita tidak perlu takut akan bahaya yang akan datang, yang berusaha menghancurkan hidup kita, karena kita punya Tuhan yang besar! Maka jangan tunggu masalah datang dalam hidup kita baru kita mencari Pondasi yang Tidak Tergoncangkan itu, tapi carilah Ia selagi Ia ingin ditemui. Jangan lagi mengandalkan kekuatanmu sendiri, jadikan Yesus satu-satunya yang kamu andalkan dalam hidupmu.
Mengandalkan Tuhan artinya: Percaya dan melakukan Firman Tuhan disaat dunia tidak lagi menganut hal itu, tetap setia kepada Firman Tuhan, dan menjadikan Kristus yang terutama dalam hidup kita.
Lukas 6:46 mengingatkan kita kembali bahwa ternyata berseru kepada nama Tuhan tidak pernah cukup, kita perlu melakukan sesuatu yang nyata yaitu Firman Tuhan. Jangan kita mengandalkan Tuhan sampai di mulut saja, tapi hiduplah sebagai orang yang mengandalkan Tuhan.
Galatia 6:7
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Kita harus senantiasa hidup dalam kebenaran sambil menantikan janji Tuhan atas setiap hidup kita dengan dasar yang benar. Pergilah dan bersandarlah kepada Tuhan sebab Ia berkata bahwa hanya Kerajaan Sorga yang tidak akan pernah dapat tergoncangkan.
Application
List 3 kebiasaan buruk yang sering kamu lakukan dan mulai refleksikan sikap benar apa yang harusnya kamu ambil.
Mulai sharing apa komitmen yang akan kalian lakukan dalam tahun 2021 ini (contoh: baca Alkitab, saat teduh, rajin ikut COOL, buat kubu doa sekolah, dkk)
Comments