top of page

WHO AM I - WEEK 1 FEBUARY 2020

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Feb 5, 2020
  • 5 min read


WARM UP

Game :

Berikan sepotong kertas kepada masing-masing anggota cool, minta mereka menyebutkan satu kata sifat yang sangat menggambarkan diri mereka (Ketua cool diminta untuk menyiapkan beberapa kata sifat lainnya di catatan sendiri).


Setelah di kumpulkan dalam keadaan teracak minta mereka untuk menutup mata

Ketua cool bertugas untuk menyebutkan setiap kata sifat yang anggota cool kumpulkan di campur dengan kata-kata yang ketua cool bikin sendiri dengan cara : “Saya baik hati”, “saya supel”, “saya baik”, “saya rajin”.


Ketika kata demi kata di sebutkan, Anggota cool diminta untuk angkat tangan jika mendengar kata sifat yang menggambarkan diri mereka, kali ini kata sifat apapun jika itu menggambarkan diri mereka, mereka boleh mengangkat tangan berkali-kali (jadi bukan hanya apa yang mereka tulis).


NOTE : perhatikan, idealnya ada beberapa anak yang akan mengangkat tangan lebih dari 1x, ada beberapa anak yang memilih sifat yang sama pula.

Pernahkan kalian mendengar pertanyaan “who are you?” biasanya jawaban apa yang hendak muncul di pikiran kita ?


Biasanya sebagian besar dari kita cenderung akan menjawab nama kita. Saya Rachel, saya Kevin, saya Sherly, saya Pieter, dsb. Tapi apakah benar nama kita saja sudah menjelaskan identitas kita yang sesungguhnya? atau biasanya ada juga yang akan menjawab “saya pelajar, saya mahasiswa, saya seorang karyawan, dll. Pertanyaannya lagi, apakah status tersebut cukup menjelaskan siapa kita sebenarnya? atau jika kita menjawab dengan kata sifat yang kita mainkan tadi “saya seorang yang rajin, saya orang yang baik hati,dll” apakah hal tersebut cukup menggambarkan siapa kita sebenarnya? nyatanya beberapa dari kita mengangkat tangan pada banyak sifat. Jadi siapakah identitas kita sebenarnya ?


WORD


Mencari tau tentang “siapa kita” jelas tidak semudah itu. Pertanyaan-pertanyaan seperti “apa tujuan kita hidup?” atau “apa yang sebenarnya kita lakukan?” kadang menjadi pertanyaan besar yang sulit untuk dijawab. Salah satu pertanyaan lagi yang sering kita dengar namun lagi-lagi sulit untuk dijawab adalah “siapa saya?”. Kita pasti membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk akhirnya menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut, karena ternyata jawabannya bukanlah tentang nama, status, sifat, ataupun kesukaan tapi tentang “bagaimana kita melihat diri kita”. Manusia adalah makhluk sosial, tentu kita (sangat) peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Wajar saja bila kita peduli dengan “siapa kita?” dan “apa yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri?” kenapa begitu ?


Sejak kita lahir, otak kita tidak ditetapkan untuk dapat menentukan “siapa kita”. Masing-masing orang pasti memiliki pemikiran-nya sendiri, sayangnya proses kerja pikiran kita berjalan dengan unik. Jarang sekali kita memikirkan tentang sebagaimana mestinya, tetapi kita cenderung memikirkan berdasarkan apa yang telah terjadi.


EXAMPLE: Sebuah vas bunga semestinya diciptakan untuk ditaruh bunga supaya cantik, namun bisa saja kita menggunakannya sebagai wadah untuk menaruh air karena yang terjadi kita kekurangan tempat untuk menaruh air.


Sebuah buku semestinya diciptakan untuk dibaca dan dipelajari, namun kadang kita menggunakannya sebagai tatakan mouse karena kita nggak punya mouse pad.


Sama halnya dengan hidup kita, kita cenderung memandang diri kita berdasarkan apa yang terjadi dalam hidup kita. Ketika gagal ujian masuk kita menganggap diri kita adalah seorang yang gagal, karena banyak hal buruk terjadi kita menganggap diri kita kehilangan harapan, karena tidak mendapat pekerjaan kita menganggap diri kita seorang yang payah, karena tidak dapat liburan ke luar negeri seperti orang lain kita menganggap bahwa kita tidak bahagia, dan masih banyak lagi daftar kejadian yang menentukan cara pandang kita. Kira-kira kapankah kita mampu berhenti dari pikiran-pikiran tersebut ? Yap, Ketika kita akhirnya menemukan bagaimana hidup kita semestinya.


Kejadian 1: 26-27

1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 1:27 Maka Allah menciptaka manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.


Pernahkah kalian membuat suatu karya ilmiah ? atau setidaknya pernahkah kalian bermimpi untuk merancang atau menciptakan sesuatu ? ketika kita kepikiran untuk menciptakan sesuatu pasti pertanyaan yang muncul adalah “kira-kira barang ini akan seperti apa wujudnya? Dan kira-kira apa kegunaan-nya? Pada ayat yang kita baca, jelas-jelas Allah memikirkan matang-matang ke-2 pertanyaan tersebut.


Kira-kira seperti apa wujudnya ? menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Jelas tertera pada buku panduan hidup kita (re: Alkitab) bahwa kita segambar dan serupa dengan Allah.


Bicara soal segambar dan serupa artinya kita adalah cerminan, cerminan apa yang kita miliki dari Allah.

Cerminan apa saja?

Cerminan Kasih-Nya,

Cerminan Kemuliaan-Nya

Cerminan Kekudusan-Nya

Dan masih banyak lagi


Jadi seperti inilah gambaran kita semestinya yaitu memiliki cara hidup seperti Allah. Cara mengasihi yang sama dengan Allah dimana ketika kita disakiti, di khianati, di bohongi, di kecewakan semestinya kita harus tetap mengasihi seperti Allah mengasihi, bukan malah berpikir “yaudahlah, mau gimana-pun dia nggak akan pernah berubah selamanya” dan berakhir kita menyimpan masalah tersebut dalam hati kita. Allah tidak menciptakan kita untuk sebuah kegagalan tapi ada rencana yang Ia siapkan untuk setiap kita. Yaitu rancangan damai sejahtera agar kita dapat mencapai Kemuliaan yang hendak Ia berikan.


Ia juga menciptakan kita agar kita memiliki hidup kudus sama seperti-Nya. Kekudusan tidak hanya berbicara soal pornografi, rokok, kata-kata kasar saja. (Karena sudah jelas hal tersebut salah dan harus kita tinggalkan) Namun lebih dari itu kita harus hidup dengan berintegritas. Perhatikan cara kita bertindak, apa yang kita dengar, apa yang kita lihat, bahkan apa yang kita perkatakan, sudahkah sama seperti Tuhan Yesus ? Ketika hari ini menjadi hari yang menyebalkan, sudahkah kita bersyukur seperti bagaimana semestinya? Atau malah kita mengumpat dan menjadi kesal?


Dan kira-kira apa kegunaan (tujuan)-nya ? Apa tujuan dari manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan? supaya mereka berkuasa. Ayat yang kita baca pasti terjadi sebelum manusia diciptakan. Coba bayangkan seperti peneliti yang sedang berdiskusi mengenai rancangan barunya, semua itu terjadi sebelum apa yang ia ingin ciptakan benar-benar ada. Sebelum Tuhan menciptakan manusia, Ia sudah memutuskan bahwa manusia diciptakan untuk berkuasa.


Kemampuan yang kita miliki untuk mengelola apa yang ada sekarang bukan terjadi karena kebetulan. Kita bisa memimpin, kita bisa menjadi orang-orang cerdas, kita bisa menyelesaikan tugas dengan, kita bisa mahir dalam melakukan banyak hal adalah bagian dari rencana Tuhan bagi kita. Sehingga kita memiliki tanggung jawab atas rencana tersebut.


CONCLUSION

  • Kita adalah anak-anak Allah. Kita diciptakan tentu serupa dan segambar dengan-Nya. Sama seperti kita dan orang tua kita. Kita harus memiliki hidup yang sesuai dengan wujud yang sudah Tuhan rancangkan sedari awal dan tujuan yang sudah Tuhan tetapkan bagi kita bahkan sebelum kita ada di dunia ini

APPLICATION

  • Karena kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, maka kita harus berlaku sama seperti yang tertulis di alkitab. Tentukan 5 - 10 kejadian dalam keseharian kita yang biasa terjadi dalam hidup kita (co : Dikecewakan, 1 kelompok sama orang yang nggak mau kerja, liat temen pulang cepat sebelum waktunya). Setelah itu diskusikan bersama anggota cool kalian 2 respon (1 respon yang biasanya muncul, 1 respon yang semestinya kita miliki sesuai dengan yang Alkitab ajarkan). Kemudian selama 1 minggu kedepan kita akan belajar bersama2 melakukan hal yang semestinya tersebut.

PRAYER

  • Tuhan Yesus, terimakasih sudah menjadikan kami seruoa dan segambar dengan Engkau, hari ini kami mau semakin serupa dengan Engkau dalam setiap aspek hidup kami. Bantunkami ya Tuhan amin.


 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page