top of page

Fruitful Living - January 2018 Week 4

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Jan 22, 2018
  • 3 min read

Updated: Mar 8, 2018


Untuk membuat orang melihat Yesus dalam hidup kita, kita harus tertanam, bertumbuh dan berbuah sehingga orang lain bisa merasakan kehadiran Yesus di dalam kita.


“Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." Kisah Para Rasul 13: 47


Dia telah memilih kita untuk menjadi dampak, untuk jadi terang, dan untuk menghasilkan buah untuk di rasakan orang lain

Yohanes 15:16

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”


Semua pohon yang menghasilkan buah pasti dimulai darr benih yang di tanam. Dimana benih itu di masukan ke dalam tanah, tidak terlihat, tidak muncul, di injak, tp ada para petani yang menyirami, memupuki, menjaga agar orang orang tidak menginjak tanahnya. Sehingga benih itu bertumbuh dan mengakar kuat.


Memang kita tidak dapat bertumbuh langsung ke atas, tp kita harus punya pondasi yang kuat agar kita semakin naik tinggi. Saat pohon itu mulai memiliki pondasi yang kuat, barulah pohon itu mulai bertumbuh ke atas. Kamu harus timbul dari tempat yg membuat generasi ini ga bisa melihat kamu. Bertumbuh ke atas, sehingga orang bisa melihat hasil pertumbuhanmu.


Setelah kamu mulai muncul, akan banyak orang yang memuji kamu dan berbicara soal pertumbuhanmu. Tapi kita ga bisa stagnasi pada pertumbuhan disitu saja, kita harus terus melebatkan daun kita dan menghasilkan buah. Bukan hanya sekedar banyak buah, tp juga buah yang manis dan TETAP.


Kita bisa menilai suatu pohon itu baik atau tidak, dari buahnya. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?

Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.


Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Apakah kita sudah berbuah?

Buah apakah yang harus kita hasil kan?

Secara sederhana, yang dimaksud dengan buah adalah kehidupan yang berubah, kehidupan yang berpusat kepada Kristus, kehidupan di mana kita telah mati bagi diri kita sendiri sehingga Kristus hidup melalui hidup kita (Galatia 2:19-20)(8) ; kehidupan yang diupayakan sekuat tenaga untuk memuaskan hati Tuhan dan bukan diri kita atau orang lain. Kehidupan yang tema sentralnya, fokusnya dan prioritasnya adalah Allah.


Galatia 5:22-25

“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.”


Arti hidup oleh Roh di sini adalah hidup seorang manusia baru, dengan Kristus di dalam kita. Hidup manusia baru adalah hidup yang menghasilkan buah seperti yang dituliskan dalam ayat-ayat di atas, memiliki karakter manusia baru, seperti karakternya Kristus.


Efesus 2:10

“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”


Bagaimana kita bisa dapat berbuah?


1.Mau dipotong dan di bersihkan (Yohanes 15: 1-2)

Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Ranting yang ga bertumbuh akan di potong dan di bakar.


2. Tinggal dalam Dia (Yohanes 15:4-5, 8)

“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa….


Dia adalah sang pokok angguryang terbaik, kita rantingnya dimana kita sepenuhnya bergantung pada Dia. Apabila kita tidak tinggal di pokok anggur yg benar maka kita tidak akan berbuah.


3. Kesukaannya ialah Taurat Tuhan.

Di Mazmur 1: 3 berkata kita seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.


Mengapa bisa apa saja yang di lakukannya berhasil? lihat ayat yg ke 2

Maz 1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam


Harus ada kerelaan hati kita untuk di kubur, di siram, dipupuki, di potong, di bersihkan, sehingaa kita bisa berakar, bertumbuh, sehingga buah kita banyak dan manis di makan orang, dan daun kita bisa menjadi obat bagi mereka yang sakit.

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page