top of page

Leaders' Story - Audrey Desiree

  • Writer: God's DNA
    God's DNA
  • Jan 23, 2018
  • 2 min read

Updated: Feb 14, 2018


Shallom, tahun 2018 saya sedang menempuh program kepaniteraan klinik (profesi kedokteran pasca sarjana) atau biasa dikenal sebagai masa "coas". Hidup co-ass ialah hidup yang nomaden, senantiasa berpindah tempat tinggal dan rumah sakit. Walau begitu, sejauh dan selama apapun saya pergi, God's DNA akan selalu menjadi rumah kedua saya.


Saya sudah terlibat dalam pelayanan di God's DNA sejak kelas 6 SD, berarti sudah sekitar 12 tahun yang lalu. Awalnya hanya pelayanan sebagai singer dan WL saja, tiba-tiba ko Aby meminta saya untuk membuka cool Simpruk. Saat itu saya masih bocah 3 SMP yang sedang kegandrungan k-pop dan malas jika diajak COOL oleh orang tua karena saya lebih memilih untuk menonton para Korean boyband tersebut. Namun ko Aby terus menerus mendorong saya untuk membuka COOL sehingga akhirnya saya dan teman saya membuka COOL Beverly bersama-sama.

Awalnya berat, karena saya dulu adalah seorang yang introvert dan malas mengurusi orang lain. Modal awal saya cuma taat, saya tidak tahu apa-apa mengenai bagaimana menjadi seorang gembala COOL yang baik.

Lewat COOL, saya belajar bagaimana cara memimpin, cara berkomunikasi, tentang kerendahan hati, pengorbanan, kesabaran, dan masih banyak lagi. Tentu saja berulang kali saya melakukan kesalahan, bahkan sempat hampir menyerah. Namun melihat semangat dan pertumbuhan para anggota COOL justru malah menyulut dan membakar api itu kembali.


Seiring berjalannya waktu, anggota COOL saya semakin bertambah banyak, mencapai ±30 anggota sehingga kami semakin sulit mencari tempat untuk kami dapat berkumpul. Tunas pemimpin baru mulai bermunculan. Beberapa anggota mulai ikut aktif melayani di gereja, bahkan dipercayakan untuk memimpin dalam berbagai macam hal.


Perasaan bangga dan bahagia melihat pertumbuhan dan perubahan dari hidup orang-orang yang kita bina itu tidak dapat digantikan dengan apapun.

Waktu, pikiran, dan tenaga yang dicurahkan demi jiwa-jiwa itu tidak akan terbuang dengan percuma. Saya diproses dari COOL, dan saya melihat banyak orang-orang yang juga diproses lewat COOL. Karena itu saya sangat mengerti betapa pentingnya tertanam dalam sebuah COOL. Walaupun mungkin manfaatnya tidak akan langsung terlihat dalam jangka waktu pendek,


Namun layaknya tumbuhan yang sedang mengokohkan dirinya dengan terus menumbuhkan akarnya ke bawah, akan tiba saatnya dimana buah-buah itu bermunculan dan pohon itu akan senantiasa kokoh walaupun badai menerpa.

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

  • photoQKVUBHL3
  • YouTube

© 2023 by Salt & Pepper. Proudly created with Wix.com

bottom of page